Berita Viral
Pilu Kakak Adik di Kendal 28 Hari Tak Makan, Lemas di Samping Jasad Ibu: Nggak Mau Repotin Tetangga
Pilu adik kakak di Kendal 28 hari tak makan, lemas di samping jassad sang ibu, sebut tak mau repotin tetangga.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Tanpa menunggu lama, Wastoni segera memanggil pihak kepolisian dan warga lainnya untuk membantu proses evakuasi jenazah dari dalam rumah yang sempit dan pengap itu.
“Itu langsung saya panggil pak polisi, dan ramai,” tambahnya dengan wajah sedih mengenang momen tersebut.
Sementara itu, kedua anak Setianingsih yang dalam kondisi lemah segera dievakuasi ke RSI Boja Kendal untuk mendapatkan perawatan intensif.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa keduanya mengalami kekurangan nutrisi berat akibat tidak makan selama beberapa hari, hanya bertahan dengan air sumur.
Kini, mereka masih dirawat di rumah sakit sambil mendapatkan dukungan psikologis dari pihak desa dan relawan sosial agar bisa pulih dari trauma mendalam.
Peristiwa ini menjadi pengingat memilukan tentang pentingnya kepedulian sosial di lingkungan sekitar, agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang kembali.
Bertahan Minum Ari Putih
Ditemui di RSI Boja, Putri Setia Gita Pratiwi mengaku keluarganya hanya mengkonsumsi air putih sejak 4 Oktober hingga Setianingsih ditemukan meninggal.
Dia mengatakan, tetangganya juga tidak ada yang tahu kondisi rumah dalam rentan waktu tersebut.
"Minum air putih direbus pakai kompor sampai ibu meninggal. Tetangga tidak tahu, tahunya ya itu tanggal 1 November. Saya sama adik minum air," katanya.
Baca juga: Terbongkar Hubungan Terlarang Kakak-Adik di Medan, Sudah 3 Tahun, Bayi Hasil Inses Lahir Lalu Tewas
Ibu Larang Minta Bantuan Tetangga
Diterangkannya, Putri tidak meminta bantuan ke warga karena dilarang oleh ibunya.
Dia bercerita, agar tidak ada yang mengetahui kondisi keluarganya dengan alasan tidak mau merepotkan tetangga.
"Enggak bilang ke tetangga, ibuk enggak ngebolehin. Dan harus nurut ibu. Karena ya enggak mau ngerepotin tetangga, gitu," paparnya.
Putri menuturkan, ayahnya telah lebih dulu meninggal sejak tahun 2017 di Kalimantan.
Sejak saat itu, ia beserta keluarga yang awalnya tinggal di Semarang, kemudian pindah rumah ke Boja Kendal pada 2019.
"Ibu di Semarang ga kerja cuma masak bantu Budhe. Kalau ayah sudah meninggal," tuturnya.
Hingga kini, putri dan adiknya Intan Ayu Sulistyowati masih menjalani perawatan di RSI Boja Kendal.
(TribunNewsmaker.com/ TribunSumsel)