Lulusan SMK, Doni Penjual Mi Setan Sukses Jadi Pengusaha, Raup Untung 10 Juta Per Hari, Ini Kisahnya
Inilah kisah Doni, penjual Mi Setan yang sukses jadi pengusaha muda, sempat tak lulus SMK hingga mengejar paket C.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Perlahan namun pasti, usahanya membuahkan hasil.
Satu per satu pesanan datang.
Tak hanya dari daerah Cijerah, luar Kota Cimahi pun memesan mie setan buatannya.
“Pernah rekor antrean sampai 2,5 jam. Pemesanan sehari sekitar 500-600 porsi,” ucap dia.
Karena kewalahan dengan pesanan yang datang dari Cimahi, Bandung, dan sekitarnya, ia membuka franchise.
Saat ini sudah ada tiga tempat yang menjual mi setan yakni Geger Kalong, M Ramdan, dan Kopo Sayati.
Permintaan franchise pun terus berdatangan.
Tak hanya dari Bandung dan sekitarnya. Luar Jabar seperti Jakarta hingga Banyuwangi pun mengajukan franchise.
Namun untuk saat ini, ia akan lebih fokus ke daerah terdekat dahulu.
Mi setan
Sesuai namanya, mie setan disajikan pedas dengan pilihan tingkat kepedasan.
Ada banyak menu yang ditawarkan, di antaranya mie original terdiri dari mie, telur, dan pangsit.
Kemudian terdapat menu kornet, keju parut, korju, mozarella yang dibakar, mozanet, telur asin, baso, ceker, dan kikil.
Keunggulan dari mi setan buatan Doni adalah sepedas apapun tidak terasa pahit.
Hal itu karena cabai yang digunakan terjamin kesegarannya.
“Saya belanja satu hari satu kali, tidak pernah distok. Kebutuhan cabai 5-10 kg per hari per toko. Cabai itu kemudian direbus dan diolah secara khusus,” ujar dia.
Untuk menjaga rasa, cabai sisa tidak bisa digunakan.
Meskipun baunya tidak berubah, tapi tingkat kepedasannya menurun.
Ia pun menjaga kualitas.
Jadi meski harga cabai pernah menembus Rp 100.000 per kg, ia tidak mengurangi jumlah atau menaikkan harga.
Untuk harga, Doni menjual mi nya seharga Rp 13.500-21.000 per porsi. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Doni Jualan Mi Setan, dari Penghasilan Rp 10.000 Jadi Rp 10 Juta Per Hari