Teka-teki Perut Wiranto yang Tak Berdarah saat Ditusuk Terkuak, Ini Penjelasan Dokter
Perut Wiranto tak keluarkan darah saat ditusuk jadi pro kontra, begini penjelasan tenaga ahli RS Gatot Soebroto, Ali Ngabalin.
Editor: Desi Kris
Publik ramai sekali membahas soal penusukan terhadap Wiranto.
Namun menariknya, dari sekian banyak komentar atas penusukan Wiranto, sejumlah orang justru menilai bahwa aksi tersebut merupakan rekayasa.
Putri Amien Rais, Hanum Rais, satu diantaranya.
"Setingan agar dana dradikalisasi terus mengucur.
Dia caper. Krn tdk bakal dipakai lg
Play victim. mudah dibaca sbg plot
Diatas berbagai opini ygberedar terkait berita hits siang ini. Tdk byk yg benar2 serius menanggapi. Mgkn krn terlalu byk hoax-framing yg slama ini terjadi" kicau Hanum Rais.
Kini Hanum Rais dilaporkan oleh Relawan Jam'iyyah Jokowi-Maruf Amin ke Bareskrim Polri.
Hanum Rais dilaporkan karena dianggap telah menyebarkan berita bohong terkait peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto pada Kamis (10/10/2019) melalui akun Twitter.
Koordinator Jam'iyyah Jokowi-Ma'ruf Amin, Rody Asyadi mengatakan, pihaknya melaporkan Hanum karena melihatnya sebagai figur publik, sehingga tidak boleh sembarangan dalam memberikan pernyataan.
"Banyak masyarakat yang sudah simpatik (dengan peristiwan penusukan Wiranto), tapi dia memberikan statement bahwa ini hanya rekayasa, settingan, hanya untuk menggelontorkan dana deradikalisasi," ujar Rody di Bareskrim Polri, Jumat (11/10/2019).

Ada pula yang malah senang Wiranto ditusuk.
Psikolog Sosial Hening Widyastuti mengatakan penyerangan Wiranto dan komenyat publik erat kaitannya dengan kasus politis yang sifatnya rentan dan sensitif.
"Pak Wiranto menjabat sebagai Menko Polhukam, ada kaitan secara langsung atau tidak langsung, yang bertanggung jawab dengan situasi kondisi keamanan saat ini yang tidak stabil di Indonesia," ujar Hening Widyastuti.
"Kasus demo di mana-mana, serang-menyerang lewat media sosial maupun di lapangan antara pendukung yang satu dan yang lain, belum kasus kemanusiaan di Papua, dan lain sebagainya," kata Hening Widyastuti.