Selain Wiranto, Ini Deretan Pejabat Negara yang Pernah Diserang, Soekarno Sampai Dilempari Granat!
Peristiwa penusukan Wiranto jadi sorotan, berikut deretan penjabat negara Indonesia yang menjadi korban penyerangan
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Delta Lidina
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penusukan Wiranto bukanlah kasus penyerangan yang pertama di Indonesia.
Berikut deretan pejabat negara yang menjadi korban penyerangan pihak tak bertanggung jawab.
Presiden Soekarno pernah sampai dilempari granat!
Peristiwa penusukan Wiranto jadi sorotan, berikut deretan penjabat negara Indonesia yang menjadi korban penyerangan.
Publik masih turut berduka dan terkejut dengan peristiwa penusukan Wiranto.
Wiranto mendapat percobaan penusukan setelah hadir acara peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar.
Untungnya, pihak kepolisian yang berjaga dengan sigap dapat langsung menangkap pelaku.
Penusukan Wiranto tersebut bukanlah yang pertama yang menjadikan pejabat negara menjadi korban.
Sederet pejabat negara berikut juga pernah menjadi korban penyerangan.
Siapa saja?
1. Mantan Presiden RI Soekarno

Diungkapkan oleh Profesor Riset Bidang Sejarah Sosial Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam seperti yang dikutip dari bebas.kompas.id, terdapat 7 kali percobaan pembunuhan terhadap Presiden pertama RI Soekarno.
Salah satunya pada tanggal 30 November 1957, ketika Bung Karno hadir di perayaan ulang tahun ke-15 Perguruan Cikini.
Tidak disangka, empat orang tak dikenal melempari mobil kepresidenan dengan granat.
Hal tersebut terjadi ketika Presiden menuju area parkir untuk meninggalkan perguruam Cikini.
Untungnya, Presiden Soekarno dapat diselamatkan dengan dievakuasi ke rumah warga.
Namun, sembilan orang tewas dan 100 orang luka-luka menjadi korban.
Motif percobaan pembunuhan itu tidak terungkap dan empat pelakunya dijatuhi hukuman mati.
Para pelaku mengakui, mereka hanya didorong ketidakpuasan atas kepemimpinan Presiden.
Setelah tragedi tersebut, percobaan pembunuhan terhadap Bung Karno terus berulang namun selalu gagal.
2. Matori Abdul Djalil

Matori Abdul Djalil menjadi Wakil Ketua MPR yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2000.
Kala itu, Matori Abdul Djalil dibacok di sekitar rumahnya di Kompleks Tanjung Mas Raya, Jakarta Selatan.
Matori Abdul Djalil tengah memeriksa bangunan tambahan di sisi rumahnya.
Tiba-tiba, muncul seseorang yang berpura-pura menjadi sales door to door dan menawarkan sebuah barang perabot.
Tiba-tiba, orang tersebut membacok Matori Abdul Djalil.
Matori Abdul Djalil langsung dibawa ke rumah sakit dan berhasil selamat.
Pelaku bernama Sabar yang bekerjasama dengan otak pelaku pembacokan yang bernama Zulfikar.
Keduanya ingin membunuh Matori karena menilai Matori Abdul Djalil telah menyimpang dari ajaran Islam.
3. Anggota ABRI

Pada 30 September 1965, beredar kabar sejumlah petinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia akan dibunuh.
Sayangnya, kabar tersebut tak dianggap serius oleh pihak kepolisian.
Akibatnya, 7 jenderal ABRI dan beberapa lainnya terbunuh dan beberapa dibunuh di rumahnya sendiri.
Mereka dibunuh oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Hari tersebut kemudian diperingati sebagai G30S/PKI.
Sedangkan tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Sementara para anggota yang gugur diberi gelar Pahlawan Revolusi Indonesia.
4. Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY juga pernah menjadi target rencana pembunuhan pada tahun 2005.
Beredar dokumentasi yang dirilis Badan Intelijen Negara (BIN), dan terlihat para teroris menjadikan muka SBY sebagai sasaran tembak.
Untungnya, SBY tidak mendapatkan penyerangan yang membahayakan nyawanya selama menjadi presiden.
Setelah itu, markas teroris diketahui berada di dekat Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton yang kemudian menjadi sasaran pengeboman di tahun yang sama sehingga menimbulkan kecurigaan.
5. Novel Baswedan

Kasus Novel Baswedan adalah kasus yang belum terungkap hingga berita ini diturunkan, 13 Oktober 2019.
Pada 11 April 2017, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan disiram memakai air keras oleh orang tak dikenal.
Saat itu, Novel Baswedan sedang berjalan menuju rumahnya setelah menjalankan shalat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Siraman air keras tepat mengenai wajah Novel Baswedan sehingga Novel Baswedan tak dapat mengelak dan tak bisa melihat jelas pelaku penyerangan terhadapnya.
Sempat menjalani perawatan di Jakarta, Novel Baswedan kemudian dirujuk ke rumah sakit Singapura.
Kasus penyerangan Novel Baswedan tersebut belum terungkap dan polisi belum menetapkan tersangka karena berbagai kendala.
Namun polisi menduga terdapat motif balas dendam karena Novel Baswedan menangani sejumlah kasus korupsi.
6. Wiranto

Seperti yang diketahui, Wiranto menjadi korban penusukan pada tanggal 10 Oktober 2019.
Dikutip dari bebas.kompas.id (13/10/2019), ancaman terhadap penyerangan Wiranto sebenarnya sudah tercium pada pertengahan Mei 2019.
Saat itu Wiranto bersama pejabat negara lainnya, yaitu Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Komisaris Jenderal Gregorius Mere disebut menjadi target pembunuhan dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019 di Jakarta.
Namun, kabar tersebut tampaknya tidak terlalu ditanggapi dengan serius.
Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal di Lapangan Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Wiranto tengah keluar dari mobil setelah hadir acara peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar.
Pelaku menusuk Wiranto menggunakan senjata tajam
Pelaku berinisial SA (51) dan FA dikabarkan merupakan pasangan suami istri.
(Tribunnewsmaker.com/Talitha Desena)