Istri Mantan Dandim Kendari Sempat Diingatkan Soal Postingannya, Ini Alasan Berkicau Soal Wiranto
Terungkap alasan istri Kolonel Hendi Suhendi berkicau soal Wiranto. Ternyata postingannya sempat diingatkan oleh seseorang, ini jawaban angkuhnya.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Irma Zulkifli Nasution, istri Kolonel Hendi Suhendi, mendadak menjadi perbincangan.
Kicauannya soal Wiranto jadi bumerang bagi suaminya sendiri.
Kolonel Hendi Suhendi yang baru dua bulan menjadi Dandim Kendari harus bersedia mundur.
Jabatannya dicopot gara-gara ulah sang istri yang menulis postingan mengenai penusukan yang dialami oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.
Irma Zulkifli Nasution pun menangis menyaksikan prosesi pencopotan jabatan sang suami.
Namun ternyata Irma Zulkifli sebelumnya sudah diingatkan soal postingannya tentang Wiranto.

Meski sudah diingatkan, Irma Zulkifli justru memberikan jawaban angkuhnya.
Tak hanya itu, melalui jawabannya, terungkap alasan mengapa Irma Zulkifli Nasution menuliskan nyinyiran soal penusukan yang dialami Wiranto.
Seperti yang ramai diberitakan, Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal pada Kamis 10 Oktober 2019 lalu.
Wiranto ditusuk menggunakan senjata tajam oleh seorang pria bernama Syaril Alamsyah alias Abu Rara.
Wiranto pun mendapat luka tusuk yang cukup serius hingga harus menjalani operasi di RSPAD Gatot Subroto.
Insiden yang dialami oleh Wiranto ini pun mendapat sorotan termasuk istri Kolonel Hendi Suhendi.
Irman Nasution harus menerima kenyataan suaminya dicopot dari jabatan Komandan Distrik Militer alias Dandim Kendari, Sulawesi Tenggara.
Semua bermula dari komentar nyinyirnya perihal penusuran Menko Polhukam Wiranto pada Kamis (10/10) di Pandeglang, Banteng.
Pencopotan jabatan Kolonel Hendi Suhendi melalui serah terima jabatan yang dipimpin oleh Komandan Korem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto di Aula Sudirman Markas Komando Resor Militer Kendari, Sulawesi Tenggara.
Acara serah terima jabatan itu dihadiri juga oleh para istri perwira militer, termasuk istri Kolonel Hendi yang berinisial IPDN
juga terlihat berkaca-kaca saat pemberian ucapan selamat.
Kolonel Kav Hendi Suhendi menyampaikan bahwa menerima apapun keputusan pimpinan yang telah dikeluarkan padanya
"Saya terima, jadikan pelajaran, saya terima salah. Apapun keputusan dari pimpinan saya terima, dan memang itu mungkin pelajaran bagi kita semua," ujar Kolonel Hendi Suhendi kepada sejumlah wartawan usai Sertijab di Aula Sudirman Makorem Kendari, Sabtu siang.
"Ambil hikmah buat kita semua," kata Kolonel Hendi Suhendi.
Danrem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto mengatakan, mantan Dandim 1417 Kendari itu baru menjabat selama 55 hari.
Ia dikenakan hukuman disiplin militer, karena melanggar sapta marga di tubuh TNI sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Pasal 8 a dan Pasal 9.
"Seorang prajurit tidak taat terhadap pimpinan dan melanggar Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadi ketika prajurit melanggar semua itu, maka konsekuensi harus diterima," kata Yustinus.
Selanjutnya, menurut Yulistinus, mantan Dandim Kendari tersebut akan menjalani hukuman disiplin militer selama 14 hari ke depan, yaitu penahanan ringan.

Penahanan tehitung mulai hari ini. Kolonel Hendi akan diserahkan ke Denpom Kendari untuk menjalani hukuman militernya.
Kolonel Kav Hendi Suhendi dicopot gara-gara postingan IPDN di akun Facebooknya.
IPDN memposting konten negatif terkait penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.
Diketahui bersama Wiranto ditusuk oleh Abu Rara di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten.
Terkait penusukan terhadap Wiranto, IPDN menulis "Jgn cemen pak,…Kejadianmu, tak sebanding dgn berjuta nyawa yg melayang."

Posting-an atau status tersebut kemudian dikomentari pengelola akun Togar Panjaitann yang mengingatkan pemilik akun Irma Zulkifli Nasution yang tak pantas menulis nyinyiran karena merupakan istri perwira dan pejabat di lingkungan TNI AD.
"Ibu ini adalah isteri seorang Dandim di Kendari. Tidak pantas seorang isteri Perwira TNI AD membuat pernyataan superti ini."
Demikian komentar pengelola akun Togar Panjaitann.
Pemilik akun Irma Zulkifli Nasution malah mengaku jika dirinya menulis status itu karena membela banyak warga yang menderita dan meninggal akibat kebijakan pemerintah.
Selain itu, dia juga mengaku berasal dari keluarga tentara dan polisi.
"Maaf pak Togar Panjaitann kenapa tdk pantas,.. saya seorg istri Dandim dan jg seorang manusia biasa yg mempunyai perasaan,apayg saya sampaikan tdk menghina siapapun,..jutsru saya seorg istri perwira pak, yg merasakan perasaan berjuta rakyat mati Lbh mngiris kalbu, mohon maaf apabila bpk tdk berkenan."
Demikian ditulis pemilik akun Irma Zulkifli Nasution.

Lalu, dilanjutkan, "Saya menangis pak banyak anak bgsa mati begitu saja,…saya hnya mnyampaikan apa yg saya rasaran,.. siapapun dia kalo punya hati nurani pastilah hatinya tersayat."
Juga ditulis, "Pak Togar, saya bukan saja seorg istri seorg perwira tp jg saya seorg anak TNI -AL dan seorg cucu Polisi dan ponakan seorang TNI,.. tentunya bpk tau jiwa cintanya kpd Rakyat anak bangsa dan NKRI dan bgmana saya dibesarkan dlm lingkungan TNI." (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul Mengaku Berdarah TNI dan Polri, Begini Balasan Angkuh Istri Mantan Dandim Kendari ketika Diingatkan soal Postingan Nyinyirnya