Kebaikannya Dibilang Sensasi oleh Budiman Sudjatmiko, Awkarin Tanggapi Santai & Ajak Kerja Sama
Selebgram Awkarin menanggapi santai sindiran politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko yang menyebut kebaikannya hanya sensasi.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Lalu Budiman menyebut bahwa kebaikan sensasional menginspirasi banyak orang namun dangkal dampaknya.
Sementara kebaikan esensial memiliki dampak besar untuk sedikit orang.
"Yg esensial mengubah nasib banyak orang dgn mendalam tp jumlah yg terdampak lebih sedikit drpd dampak tindakan kebaikan sensasional. Kebaikan sensasional menginspirasi jauh lebih banyak orang tp dangkal dampaknya," tulisnya
Lalu, Budiman Sudjtamiko mengibaratkan tentang sumur dan air yang menggenang.
"Yg esensial itu sumur, ia dalam tp tak lebar. Yg sensasional itu air menggenang, ia lebar tp dangkal. Cuma samudera yg esensial & sensasional. Ia kekal & dikenal karena dalam & sekaligus lebar. Peradaban manusia harus diarahkan ke keseimbangan ini agar adil," tulis Budiman.
Budiman tidak hanya membandingakn Awkarin dengan Tri Mumpuni, ia juga membandingkan Greta Thunberg dengan Butet Manurung.
"Utk lebih meluaskan cakrawala, kita ambil contoh lain: Greta Thunberg & Butet Manurung. Greta menginspirasi orang banyak lewat sensasi di pusat2 atensi dunia (Eropa & Amerika) u/ advokasi lingkungan, Butet melakukan esensinya tinggal di hutan bertahun2," tulis Budiman Sudjatmiko.
Awkarin pun membalas sindiran politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko.
Hal itu ia tuliskan di akun Twitter pribadi Awkarin @awkarin pada Senin (14/10/19).
Mulanya, ia membalas komentar netizen yang geram dengan sindiran Budiman Sudjtamiko kepada Awkarin.
Awkarin menanggapi santai dan mengatakan bahwa orang-orang generasi 70-an memiliki konsep yang berbeda dengan zaman millenial.
"Hehehe jangan gitu mungkin mereka punya sudut pandang mereka sendiri dan kita tidak bisa menyalahkan itu. Kita sebagai anak muda cuma bisa memilah mana konsep old school mereka yang masih bisa dipakai dijaman sekarang ini dan tidak. Yang penting, kita jangan berhenti berbuat baik," tulisnya.
Setelah itu, Awkarin merasa dirinya tengah diserang politikus.
Padahal dirinya hanya melakukan kebaikan yang berlandaskan kemanusiaan.
Awkarin lantas mengatakan dirinya tidak minat mencalonkan diri sebagai politikus.