Sulli Nekat Akhiri Hidup karena Depresi, Ini 9 Langkah Menghadapi Teman yang Ingin Bunuh Diri
Sulli nekat akhiri hidup karena depresi, pelajari 9 langkah untuk menghadapi dan mencegah teman yang ingin bunuh diri.
Editor: ninda iswara
Psikolog dan anggota fakultas dari University of Washington School of Medicine, Ursula Whiteside menyarankan untuk menanyakannya langsung: "apakah kamu pernah berpikir bunuh diri besok atau hari berikutnya? Seberapa kuat keinginan itu?"
Columbia University menyusun protokol sebagai alat pemeriksaan untuk menentukan skala risiko bunuh diri seseotang.
Ada enam hal yang perlu kita tanyakan tentang pikiran bunuh diri seseorang, apa arti bunuh diri bagi mereka dan apakah mereka pernah menyusun perencanaan khusus.
• 5 Fakta Meninggalnya Sulli,Sempat Tak Bisa Dihubungi, Diduga Depresi Berat & Tinggalkan Catatan
Seseorang yang sudah menyusun rencana bunuh diri berarti sudah berisiko tinggi melakukannya.
Asumsi ini didukung pula oleh data dari Pusat Pencegahan Bunuh Diri bahwa sekitar 38 persen orang yang punya rencana bunuh diri berakhir pada usaha bunuh diri.
5. Jika dia ada pada masa krisis, tetaplah bersamanya
Ketika kita mengetahui bahwa kerabat atau keluarga kita berisiko bunuh diri, kita tentu khawatir dan takut. Lalu, apa yang harus dilakukan?
Pertama, mintalah mereka untuk bertahan. Pada saat yang sama, kata Whiteside, buat mereka merasa tervalidasi dan perlakukan mereka dengan lembut.
Emosi intens yang mereka rasakan biasanya bisa diatasi kurang dari 24 atau 48 jam. Jika kamu bisa, tawarkan untuk mendampingi mereka pada periode itu.

Jika tidak, bantu mereka menemukan dukungan sosial atau medis segera. Mereka tidak seharusnya sendiri pada periode tersebut.
Tanyakan apakah mereka memiliki niat untuk melukai diri mereka sendiri dan cobalah untuk menjauhkan mereka dari akses yang mendukung pikiran tersebut.
Riset menunjukkan, membatasi akses mereka sama dengan mengurangi kemungkinan bunuh diri.
6. Dengarkan dan beri harapan
Meski kerabat atau keluargamu itu belum masuk kategori berisiko, kita tetap perlu mendengarkan mereka. Namun, jangan menghakimi.
Jangan katakan pada mereka tentang apa yang seharusnya mereka lakukan. Mereka hanya butuh didengar dan dipahami perasaannya.
Hal selanjutnya, tawarkan mereka harapan. Whiteside menyarankan untuk menyampaikan kalimat seperti: "aku tahu kamu kuat. Aku sudah melihatmu berhasil melalui banyak hal berat. Jadi, kita seharusnya bisa melalui ini bersama."
7. Buat mereka memiliki perencanaan yang aman
Ketika mereka tidak berada dalam kelompok berisiko bunuh diri, maka itu adalah waktunya untuk mengantisipasi krisis di masa depan.
Para pakar pencegahan bunuh diri menyarankan untuk membantu mereka membuat perencanaan yang aman. Riset menunjukkan bahwa hal itu bisa membantu menurunkan risiko bunuh diri.
Rencana yang perlu dibuat cukup sesederhana bagaimana untuk menghadapi masa krisis dan menjaga kesehatan mental mereka yang dibuat bersama penyedia layanan kesehatan. Namun, keluarga dan kerabat juga bisa membantu.
Misalnya, membuat daftar pemicu dan tanda-tanda yang harus diwaspadai tentang tahap krisis seseorang, orang-orang yang membuat mereka nyaman untuk meminta bantuan dan aktivitas agar mereka melupakan masa-masa berat dalam hidupnya. Hal itu bisa sesederhana menonton film komedi.
Ciptakanlah lingkungan yang aman bagi mereka untuk meminimalisasi kemungkinan mereka menyakiti dirinya sendiri.
8. Bantu mereka mencari pelayanan kesehatan mental
Membawa seseorang yang sedang berada pada masa krisis untuk pergi mencari pelayanan kesehatan mental bukanlah ide yang baik.
Lebih baik kita mencegah krisis di masa depan dengan menawarkan mereka sambungan dengan profesional kesehatan mental yang bisa membantu mereka.
Profesional juga bisa membantu mereka menjaga suasana hati dan menjauhkan pikiran bunuh diri.
Bagi orang-orang yang berjuang melawan pikiran-pikiran negatifnya, akan sangat sulit memenuhi janji dengan dokter. Sehingga, kerabat dan keluarga punya peran yang besar untuk membantu.
9. Memanfaatkan bantuan online
Fasilitas medis online juga bisa menjadi opsi bantuan.
Misalnya, aplikasi ponsel pintar yang bisa mengajari teknik terapi perilaku kognitif.
Whiteside dan koleganya juga memiliki situs bernama Now Matters Now. Situs tersebut menyediakan video-video para penyintas yang bercerita tentang perjuangan mereka melawan keinginan percobaan bunuh diri.
Cerita-cerita perjuangan tersebut juga dinilai efektif memberi efek positif terhadap seseorang yang berisiko bunuh diri.
Beberapa survei menunjukkan, orang-orang yang mengunjungi situs sejenis dan menyaksikan video-video di sana cenderung akan mengubur keinginan bunuh diri mereka.
• FAKTA-FAKTA Meninggalnya Sulli Eks F(x), dari Penyebab, Laporan Manajer hingga Namanya Trending
• Sulli Eks f(x) Dikabarkan Meninggal Dunia di Kediamannya, Heboh & Jadi Trending di Twitter!
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia ini. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berkaca dari Sulli, Ini Cara Membantu Mereka yang Ingin Bunuh Diri