Breaking News:

Puteri Anetta Komarudin, Anggota DPR Muda yang Kalahkan Rieke Diah Pitaloka, Kekayaannya Rp 40 M

Sukses kalahkan Rieke Diah Pitaloka, ini sosok Puteri Anetta Komarudin, anggota DPR muda yang punya kekayaan capai Rp 40 miliar.

Editor: ninda iswara
Tribunnews Kolase/ Instagram @puterikomarudin
Puteri Anetta Komarudin 

Dalam LHKPN tersebut, tercatat Hillary memiliki tanah dan bangunan seluas 10 m2/21 m2 di Kota Jakarta Barat senilai Rp 12,5 miliar.

Tak hanya di Jakarta Barat, Hillary juga mempunyai tanah dan bangunan lainnya seluas 1.150 m2/250 m2 di Minahasa Selatan yang bernilai Rp 7 miliar.

Sehingga, bila ditotal, nilai tanah dan bangunan milik Brigitta yakni Rp 19,5 miliar.

Hillary juga tercatat memiliki satu buah mobil bermerek Datsun Go tahun 2016 senilai Rp 80 juta.

 
Surat berharga

Selain itu, Hillary juga memiliki surat berharga senilai Rp 495 juta, harta lainnya senilai Rp 253 juta.

Kendati demikian, Hillary memiliki utang sebanyak Rp 11,197 miliar.

LHKPN tersebut diumumkan dengan catatan catatan lengkap berdasarkan hasil verifikasi pada tanggal 14 Juni 2019.

Diberitakan sebelumnya, Hillary lahir di Manado 22 Mei 1996.

Ayah dari Hillary yang bernama Elly Engelbert Lasut merupakan Bupati Kepulauan Talaud periode 2019-2024.

Sedangkan ibu Hillary merupakan mantan Bupati Minahasa Tenggara masa jabatan 2008-2013.

Dikarenakan hal tersebut, Hillary pun terinspirasi untuk terjun ke politik.

Ketika masa SMA, Hillary pernah menjabat sebagai ketua OSIS.

Setelah lulus dari SMA, ia melanjutkan S1 Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH).

Tak berhenti disitu saja, Hillary melanjutkan studi S2 di Washington University.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jadi Anggota DPR Termuda, Ini Harta Kekayaan Hillary Brigitta Lasut

Profil Hillary Brigitta Lasut

Sabtu 31 Agustus 2019 lalu, KPU telah menetapkan 575 caleg anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024.

Satu dari sekian banyak caleg anggota DPR RI yang cukup mencuri perhatian yakni Hillary Brigitta Lasut.

Perempuan cantik ini menjadi caleg termuda lantaran baru berusia 23 tahun.

Tak sedikit yang menilai Brigitta masih terlalu belia untuk menjadi politisi.

Kendati demikian, Brigitta tak merasa minder ketika nanti sudah bekerja di parlemen.

Terjun di dunia politik ternyata bukan hal asing bagi Brigitta.

Hillary Brigitta Lasut
Hillary Brigitta Lasut (Instagram @hillarylasut)

Hal ini lantaran kedua orangtuanya juga berkecimpung di dunia politik.

Ayah dan ibu Brigitta telah lebih dulu meniti karirnya di bidang politik.

Brigitta sendiri sudah tak sabar untuk duduk di kursi parlemen dan merealisasikan programnya.

Berikut fakta-fakta Hillary Brigitta Lasut yang menjadi caleg termuda.

Lalu, apa yang akan diperjuangkannya di parlemen?

Sabtu, 31 Agustus 2019, KPU menetapkan 575 caleg anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024.

Anggota DPR terpilih yang paling muda berusia 23 tahun.

Ada tiga anggota DPR RI termuda yang berusia 23 tahun yaitu Hillary Brigitta Lasut (Partai NasDem dapil Sulawesi Utara), Muhammad Rahul (Partai Gerindra dapil Riau), dan Farah Puteri Nahlia (PAN dapil Jabar).

Hillary Brigita lahir di Manado, Sulawesi Utara, 22 Mei 1996.

Banyak pihak yang menilai Brigitta masih terlalu belia untuk menjadi politisi.

Apalagi untuk duduk di kursi DPR RI, yang menjadi panggung politisi senior di negeri ini.

Namun demikian, ia mengaku tidak minder ketika nanti sudah bekerja di parlemen.

Meski terhitung belia, ia siap bekerja dalam bidang legislasi, penganggaran, maupun pengawasan sebagaimana tugas DPR RI bersama politisi lain yang jauh lebih senior.

"Menurut saya, hubungan dan komunikasi politik yang baik dengan rekan satu fraksi, senior-senior, dan sesama anggota DPR dari berbagai komisi tentunya akan sangat membantu merealisasikan apa yang jadi aspirasi dan kepentingan rakyat," katanya saat dihubungi Tribun, Minggu (1/9).

Dunia politik memang tak asing bagi Hillary.

Bagaimana tidak, sang ayah dan ibunya berkecimpung di dunia politik.

Karier Politik

Ayahnya adalah Dr Elly Engelbert Lasut, Bupati Kepulauan Talaud terpilih periode 2019-2024.

Elly Lasut juga pernah menjabat Bupati Kepulauan Talaud selama dua periode, yakni pada 2004-2009 dan 2009-2012.

Ibunda Hillary adalah Telly Tjanggulung, mantan Bupati Minahasa Tenggara periode 2008-2013.

dari kiri ke kanan Elly Engelbert Lasut , Telly Tjanggulung, dan Hillary Brigitta Lasut ()

Setelah terpilih sebagai wakil rakyat, Hillary ingin merealisasikan aspirasi masyarakat di DPR RI.

Selama ini, kata dia, banyak aspirasi masyarakat menguap begitu saja. Hal itu terjadi karena banyak faktor.

"Jujur saja banyak kejadian di mana aspirasi rakyat tidak terealisasi karena misalnya tidak selesai-selesainya penyusunan RUU, atau birokrasi dan tahapan yang berbelit-belit, sehingga harus dilihat dulu dari situasinya, jalur mana yang harus diambil, komunikasi politik, atau tindakan tegas meminta perombakan sistem atau revitalisasi aturan," katanya.

Hillary mengatakan akan fokus pada dua hal saat duduk menjadi anggota DPR nanti, yakni pendidikan dan kesehatan.

Ia ingin meningkatan kualitas pendidikan di Sulut yang menurutnya masih tertinggal.

Hal tersebut tampak dari rendahnya warga Sulut yang lolos tes CPNS.

Dalam bidang kesehatan, menurutnya tenaga medis di Sulut masih kurang dan tidak merata.

Banyak pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit yang lokasinya cukup jauh karena keterbatasan alat dan tenaga medis.

Oleh karena itu setelah dilantik menjadi anggota DPR pada 1 Oktober 2019 nanti, Hillary berharap dapat duduk di kursi Komisi 10, sesuai dengan tujuannya menjadi anggota DPR.

Atau paling tidak menurutnya, bisa bekerja di Komisi 3 sesuai dengan latar belakang pendidikannya yakni Magister Hukum Universitas Washington.

"Tapi semuanya diserahkan kepada partai atau fraksi Nasdem nanti," ujarnya.

Ia mengaku sudah tidak sabar duduk menjadi anggota DPR yang pelantikannya dilakukan pada 1 Oktober 2019 mendatang.

"Saya tidak sabar untuk menunjukan bahwa mereka tidak salah memilih saya," ujarnya.

Terpilih menjadi anggota DPR dengan usia muda, lanjut Hillary, merupakan tanggung jawab besar, khususnya kepada 70 ribu masyarakat Sulawesi Utara yang memilihnya pada Pemilu Legislatif 2019.

Ia mengatakan meskipun usianya tergolong belia untuk menjadi politisi, namun ia berani beradu dengan politisi senior untuk urusan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

"Saya tahu persis kalau soal ketulusan hati memberi diri buat rakyat, saya yang masih seumur jagung ini boleh diadu dengan yang senior," ujarnya.

Hillary Brigitta Lasut
Hillary Brigitta Lasut (Instagram @hillarylasut)

Terpilihnya menjadi anggota DPR menurut Hillary membuktikan bahwa masyarakat Indonesia menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.

Masyarakat tidak menilai latar belakang kesukuan atau ras dalam memilih wakilnya di DPR RI.

Oleh karena itu ia bertekad tidak akan menyia-nyiakan amanah dari masyarakat tersebut.

"Karena tidak bisa dipungkiri, melihat latar belakang, saya baru berusia 23 tahun, paling muda, saya seorang perempuan dan dari kaum minoritas Nasrani, suku Minahasa, masih ada darah keturunan Tiong Hoa, dan dibesarkan di daerah terpencil perbatasan ujung Indonesia di Kabupaten Talaud, dan kenyataan ini harusnya jadi tantangan tersendiri buat saya," ungkapnya.

Hillary mengaku bersyukur terpilih menjadi anggota DPR RI.

Cita-citanya menjadi politisi dapat terkabul. Menurutnya perjuangan untuk meyakinkan masyarakat agar memilihnya menjadi anggota DPR tidaklah mudah.

"Tidak mungkin masyarakat tergerak memilih saya tanpa campur tangan Tuhan. Saya memahami bahwa ini adalah tanggung jawab besar, saya harus mempertanggungjawabkannya di hadapan seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.

Caleg Termuda

Dilansir dari Tribunnews, Hillary Brigitta Lasut, merupakan satu dari 10 nama caleg terpilih termuda DPR RI pada periode 2019-2024.

Ia genap berusia 23 tahun saat ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) lolos menjadi anggota DPR RI.

Perempuan kelahiran 22 Mei 1996 itu mengaku sudah tidak sabar duduk menjadi anggota DPR yang pelantikannya dilakukan pada 1 Oktober mendatang.

"Saya tidak sabar untuk menunjukan bahwa mereka tidak salah memilih saya," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, Minggu, (1/9/2019).

Menurut caleg dari Partai NasDem itu, terpilih menjadi anggota DPR dengan usia muda merupakan tanggung jawab besar, khususnya kepada 70 ribu masyarakat Sulawesi Utara yang memilihnya pada Pemilu Legislatif 2019 lalu.

Ia mengatakan meskipun usianya tegolong belia untuk menjadi politisi, namun ia berani beradu dengan politisi senior untuk urusan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Hillary Brigitta Lasut
Hillary Brigitta Lasut (Instagram @hillarylasut)

"Saya tahu persis kalau soal ketulusan hati memberi diri buat rakyat, saya yang masih seumur jagung ini boleh diadu dengan yang senior," katanya.

Terpilihnya menjadi anggota DPR menurut Hillary membuktikan bahwa masyarakat Indonesia menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.

Masyarakat tidak menilai latar belakang kesukuan antar ras dalam memilih wakilnya di DPR RI.

Oleh karena itu ia bertekad tidak akan menyia-nyiakan amanah dari masyarakat tersebut.

"Karena tidak bisa dipungkiri, melihat latar belakang, saya baru berusia 23 tahun, paling muda, saya seorang perempuan dan dari kaum minoritas Nasrani, suku minahasa, masih ada darah keturunan Tionghoa, dan dibesarkan di daerah terpencil perbatasan ujung Indonesia di Kabupaten Talaud, dan kenyataan ini harusnya jadi tantangan tersendiri buat saya," katanya.

Hillary mengaku bersyukur terpilih menjadi anggota DPR RI.

Cita-citanya menjadi politisi dapat terkabul.

Menurutnya perjuangan untuk meyakinkan masyarakat agar memilihnya menjadi anggota DPR tidaklah mudah.

"Tidak mungkin masyarakat tergerak memilih saya tanpa campur tangan Tuhan.

Saya memahami bahwa ini adalah tanggung jawab besar, saya harus mempertanggungjawabkannya di hadapan seluruh rakyat Indonesia, Sulut dan terlebih khusus pada 70 ribu lebih masyarakat Sulut yang memberikan suaranya untuk saya," pungkasnya.

Data Diri:

Nama: Hillary Brigitta Lasut

Nama Lain: Hillary Brigitta

Instagram: @hillarylasut

Lahir: 22 Juni 1996

Tempat Lahir: Manado, Sulawesi Utara

Pekerjaan: Politisi

Pendidikan

  1. SD Kat.01 St.Theresia Manado (2009)
  2. SMP Kr. Eben Haezar 01 Manado
  3. SMP Manado International School (2011)
  4. SMA Negeri 1 Manado (2014)
  5. S1 di Fakultas Hukum UPH Jakarta (2018)
  6. S2 di School Of Law, Wasington University In St.Louis "WashU", Amerika Serikat (2019)

 

Kursus/diklat

  1. Bunaken Teen Idol (2009)
  2. Leadership Booth Camp Excelent Leader (2009)
  3. Miss Manado International School (2009)
  4. Latihan Dasar Kepemimpinan SMA N 1 Manado (2013)
  5. Seleksi Calon Paskibraka Kota Manado (2013)
  6. Vocal Class In KBL Singing Academy (2012-2013)
  7. Seminar Leadership and Public Speaking UBM (2013)
  8. Karantina dan Pelatihan Duta Paskibraka Indonesia (2013)
  9. Seminar Pelatihan Duta Lembaga sensor film Indonesia Kota Manado (2013)
  10. Seminar Duta narkoba (2013)
  11. Seminar “Remaja dan Sejarah” Pemkot Manado (2013)
  12. Peserta Studi kunjungan ke Mahkama Agung FH UPH (2015)
  13. Peserta Young Enterpreuners Seeking opportunity :The Riches of North Celebes (2015)
  14. Peserta Seminar nasional “Dinamika Eksekusi Hukuman Mati” (2015)
  15. Peserta Seminar nasional “Otopsi sebagai Penentu Penyebab Kematian” Bersama
  16. Bapak Otto Hasibuan di UPH (2017)

Pengalaman Organisasi

  1. Wakil Bendahara 2 OSIS SMP Kr.Eben Haezar 1 Manado (2009)
  2. Bendahara OSIS SMP Kr.Eben Haezar 1 Manado (2010)
  3. Ketua OSIS SMA 1 Manado (2013-2014)
  4. Pembawa Baki Bendera Merah Putih Paskibraka Kota Manado (2013)
  5. Anggota PPI Prov.Sulawesi Utara (2013)
  6. Sekretaris Panitia “ Christian law Student Fellowship FH UPH 2015”
  7. Panitia “law Community Social Service” FH UPH (2015)
  8. Panitia “ Workshop CLSF FH UPH-Called to be in law School”
  9. Panitia “law Community Social Service” (2016)
  10. Bendahara Umum merangkap Kepala Divisi Keuangan Himpunan Mahasiswa (senat) FH
  11. UPH (2016-2017)
  12. Bendahara II Organisasi Purna Paskibraka Sulawesi Utara
  13. Pengurus Pusat Tingkat Nasional Organisasi Gerakan Muda (GEMA) Purna
  14. Paskibraka Indonesia

Tanda Penghargaan

  1. Penerima “Certificate Of Recognition as the Most Competent Student Of the
  2. Year” (2011)
  3. Menjadi 3rd Winner Of the Extemporaeous Speech Contest (2011)
  4. Peraih 4 Besar Nilai rata-rata Ujian Nasional Tertinggi Se-Provinsi Sulawesi
  5. Utara Ilmu Sosial (50.00) Tahun 2014
  6. Penerima Beasiswa Platinum(100% Full Scholarship) untuk menepuh gelar S1 di
  7. Universitas pelita Harapan (2014)
  8. Penerima Certificate Of Excellence as best Respondent di Universitas Pelita
  9. Harapan (2014)
  10. Penerima Certificate Of Excellence as Best Speaker di Universitas Pelita
  11. Harapan (2014)
  12. Peraih juara II Debat Internal FH UPH (2014)

(TribunNewsmaker/*)

Tags:
Puteri Anetta KomarudinRieke Diah PitalokaHillary Brigitta LasutDPR
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved