Anies Baswedan Dipuji di Twitter 'Gubernur Rasa Presiden' Tapi PSI Sebut 'Gubernur Rasa Walikota'
Anies Baswedan ngehits di Twitter dengan pujian 'Gubernur Rasa Presiden' tapi PSI sebaliknya. 'Gubernur Rasa Walikota', katanya.
Penulis: Desi Kris
Editor: Agung Budi Santoso
Dimana pada masa kepemimpinannya, mantan Rektor Univeristas Paramadina ini menargetkan 200 ribu lapangan pekerjaan baru selama lima tahun kepemimpinan Anies.
"Targetnya lima tahun ada 200 ribu lapangan kerja baru, tapi tahun kedua ini saya mencatat tidak lebih dari 20 ribu," ucapnya.
"Sisa tiga tahun ini mudah-mudahan bisa tercapai 200 ribu," harapnya.
2 Tahun Kinerja Anies Baswedan di Jakarta, PSI Sebut Gubernur Rasa Wali Kota

Dua tahun sudah, Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah dilantik pada 2017 lalu.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pun memberikan sejumlah catatan terkait implementasi janji Anies semasa kampanye dulu.
Pertama, soal janji rumah DP nol rupiah yang menjadi program unggulan pasangan Anies-Sandi kala itu.
Juru Bicara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta Rian Ernest mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 lalu, menyebutkan bahwa sekira lima juta warga DKI tidak memiliki rumah.
Sementara itu, sejak Anies menjabat sebagai Gubernur DKI, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini hanya berhasil menghantarkan 1.790 warganya ke program rumah DP nol rupiah.
"Angka ini menurut kami terlalu kecil. Ini bukanlah pencapaian untuk lingkup Gubernur, ini tidak beda dengan lingkup kerja Wali Kota," ucapnya, Rabu (16/10/2019).
Selain itu, PSI juga menyoroti harga rumah DP nol rupiah yang dinilai tidak terjangkau bagi warga kalangan menengah ke bawah berpenghasilan rendah.
"Pemprov DKI mensyaratkan penghasilan suami dan istri di kisaran Rp 4 juta sampai Rp 7 juta untuk lolos verifikasi. Ini banyak dikeluhkan warga," ujarnya.
Kemudian, sektor lapangan kerja juga menjadi catatan bagi PSI.
Dimana semasa kampanye dulu, mantan Rektor Universitas Paramadina ini berjanji akan membuka lapangan kerja dengan angka penyerapan kurang lebih 40 ribu tenaga kerja per tahun.
Ini berarti dalam dua tahun kepemimpinannya, seharusnya Pemprov DKI bisa menyerap kurang lebih 80 ribu tenaga kerja.
"Tidak ada kejelasakan maupun angka yang transparan bagaimana progres yang dicapai Anies untuk hal ini," kata Rian Ernest dalam siaran pers yang diterima TribunJakarta.com.
Upaya PSI untuk mengetahui capaian Anies soal lapangan pekerjaan ini pun sudah dilakukan dengan mencari data di situs pktdev.jakarta.go.id.
"Kami tidak mendapatkan informasi yang pasti tentang hal tersebut, kami tidak dapat cek sejauh mana janji itu terpenuhi," tuturnya.
Selanjutnya, ialah soal pembangunan yang tidak merata di ibukota.
"Bicara soal pemerataan, sampai saat ini Jakarta hanya dipersolek pada wilayah-wilayah tertentu saja," ucapnya.
Ia mencontohkan proyek revitalisasi trotoar di sejumlah ruas jalan ibu kota yang panjangnya mencapai 134 kilometer.
Padahal, berdasarkan data BPS di tahun 2015, Jakarta memiliki trotoar sepanjang 540 kilometer.
"134 km adalah angka yang kecil bila dibandingkan jumlah trotoar yang ada dan bahkan beberapa jalanan belum difasilitasi dengan trotoar yang layak," ujarnya.
"Seperti contohnya Jalan Raya Munjul di Jakarta Timur. Jakarta bukan hanya Thamrin dan Sudirman," tambahnya.
Selain tiga hal yang termasuk dalam 23 janji Anies semasa kampanye dulu, PSI pun turut menyoroti banyaknya anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
"Seharusnya dengan jumlah staf pembantu sebanyak itu dapat menunjang kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan yang kita lihat sekarang," ucapnya.
PSI pun menyebut, seharusnya capaian dua tahun kepemimpinan Anies Baswedan di DKI jauh lebih tinggi dibandingkan saat ini.
"Gubernur Anies Baswedan seharusnya dapat berbangga dengan pencapaian yang jauh lebih tinggi dari yang beliau kerjakan sekarang dan pemenuhan janji manis yang seharusnya tidak hanya jadi modal pemikat di era masa kampanye dulu," kata Rian Ernest.

12 Klaim Prestasi Anies Baswedan 2 Tahun Pimpin Jakarta Hingga Disebut 'Gubernur Rasa Presiden
Sebelumnya diberitakan, dalam dua tahun setidaknya terdapat 12 klaim kesuksesan yang Anies Baswedan torehkan.
Antara lain seperti, peningkatan jumlah pengguna kendaraan umum, tingkat kemacetan yang menurun, revitalisasi ratusan trotoar, realisasi DP rumah 0 persen, aspal jalan kampung, penyediaan kapal cepat untuk warga pulau terluar Jakarta, membebaskan pajak bumi dan bangunan, dan lain-lain.
Berhasil memimpin dan banyak membuat perubahan Jakarta tanpa wakil gubernur, hari ini media sosial dihebohkan dengan cuitan mengenai sosok Anies Baswedan.
Berkat jiwa kepemimpinannya beberapa warganet memberikan pujian kepada pria 50 tahun itu.
Sejumlah warganet menuliskan cuitan di Twitter dan menyebut Anies Baswedan sebagai 'Gubernur Rasa Presiden.'
Seperti pemilik akun Twitter @Firdaus65595456.
Ia menuliskan "Subhanallah @aniesbaswedan gubernur rasa presiden..sukses selalu pak gubernur" pada Jumat 11 Oktober 2019.

Selain itu akun Twitter @4smara_1701 yang menuliskan cuitan pada Selasa 15 Oktober 2019.
"Ini baru Gubernur rasa Presiden
Pemimpin yg baik pasti paham betul aspirasi rakyat itu harus didengar..
Good pak @aniesbaswedan
#2TahunJakartaManies," tulis akun @4smara_1701.
Pantauan TribunNewsmaker.com hingga kini cuitan itu sudah di re-tweet 500 lebih pengguna Twitter.
Mendapatkan like 1.800 lebih dan 35 komentar.

Bahkan, akun Twitter @Bambanghariyan sampai mengunggah prestasi Jakarta selama satu tahun ini 2018-2019 dalam kepemimpinan Anies Baswedan.
"2 Tahun DKI Jakarta Di Pimpin Gubernur Rasa Presiden Bpk Anies
#2TahunJakartaManies
#aniesbaswedan," tulis akun @Bambanghariyan pada Selasa 15 Oktober 2019.

Tak sekedar disebut 'Gubernur Rasa Presiden' TribunNewsmaker.com melansir dari Kompas.com pada Rabu 16 Oktober 2019 Anies juga pernah dijuluki sebagai 'Gubernur Indonesia'.
Hal itu disampaikan oleh Menteri dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
Sebutan itu Tjahjo Kumolo saat berpidato dalam acara Pengukuhan Pengurus Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
"Yang paling berat itu, ya, Pak Anies. Bukan hanya Gubernur DKI, tetapi Gubernur Indonesia," ucap Tjahjo dalam sambutan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018).

Mengetahui dirinya mendapat julukan yang cukup unik dan berkesan, Anies Baswedan pun memberikan tanggapannya.
Seorang wartawan mulanya bertanya, "Bagaimana tanggapan Bapak soal masyarakat yang menganggap Bapak gubernur rasa presiden?" dilansir dari Kompas.com Rabu 16 Oktober 2019.
Anies pun memberikan jawaban yang cukup bijak.
Ia menyebutkan jika julukan tersebut bukanlah berasal dari pihaknya.
"Istilah-istilah dan lain-lain, itu bukan dari kita. Kita fokusnya pada Jakarta," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Anies juga menuturkan jika dirinya saat ini hanya fokus untuk kerja membangun Jakarta yang lebih baik.
"Saya mengerjakan Jakarta dan terus mengerjakan Jakarta. Fokusnya di situ. Dari dulu juga saya sampaikan fokus di situ," kata Anies Baswedan. (TribunNewsmaker.com)
Akademisi ITB Sebut Banyak Masalah di Sektor Rusunawa

Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar, menyebut masih banyak permasalahan yang harus ditangani Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurutnya, kinerja Anies selama dua tahun memimpin DKI Jakarta belum mampu memaksimalkan pengelolaan Rusunawa.
Kata Jehansyah, terdapat 25 ribu unit rusunawa di Jakarta yang sekira 64 persen menunggak atau belum dibayar.
"Ada 25.000 unit rusunawa di Jakarta itu sebagian besar, sekira 64 persen itu menunggak atau tidak dibayar," ujarnya, saat konferensi pers tentang Evaluasi Kinerja Anies Dua Tahun, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).
Kata dia, tunggakan terhadap rusunawa tersebut mencapai Rp 50 miliaran.
"Itu rusunawanya tunggakan sampai Rp 50 miliaran. Jadi, rusunawa yang bagus sudah dibuat untuk subsidi silang," katanya.
Karenanya, Jehansyah menilai Anies Baswedan orang progresif dan radikal secara struktur guna mengatasi permasalahan rusunawa.
"Saya merespon Pemprov DKI Jakarta kurang progresif dan radikal secara terukur untuk mengatasi masalah ini, kita memerlukan program yang radikal dan nyata," ucapnya.
Anies Baswedan Akui Ada Program Pemprov Terasa Memberatkan Publik
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyadari selama dua tahun memimpin banyak kekurangannya.
"Sebagian dari yang kami kerjakan, mungkin terasa memberatkan untuk publik saat ini," kata Anies saat konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).
Dia mencontohkan, pembangunan trotoar satu di antaranya yang dirasa publik sangat mengganggu aktivitas mereka.
"Saat pembangunan trotoar, pada saat pembangunan, ada kemacetan di situ. Tapi itu namanya growing pain," ucapnya.
Dia menganalogikan pembangunan trotoar tersebut, ibarat gigi yang akan tumbuh memang terasa sakit. Namun harus kuat.
"Sepeti saat gigi mau tumbuh, pada saat proses pertumbuhan ya sakit. Karena mau tumbuh normal, jangan dimatikan, justru dituntaskan," katanya.
Lembaga survei Populi Center menunjukkan hasil penelitiannya tentang evaluasi kinerja Anies.
Menurut Anies, hasil dari lembaga survei tersebut merupakan suara hati dari masyarakat.
Memang ada yang pro dan kontra.
"Tapi kami bersyukur dengan begitu, kami jaga perasaan itu. Perasaan publik itu penting, karena membangun optimisme," ucap dia.
"Dia pun berharap agar hasil survei tersebut dapat memacu kinerja Pemprov DKI Jakarta."
"Kami berharap survei-survei ini menjadi bahan bagi siapa saja untuk menilai kinerja."
"Tapi kalau mau menilai kinerja pemerintah, diukurnya dengan rencana," sambung dia.
Kata Anies, Pemprov DKI Jakarta baru mewujudkan beberapa kinerjanya sejumlah 40 persen.
"Alhamdulillah 40 persen kinerja sebagian sudah tercapai, sebagian masih dalam proses," ucapnya. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul 2 Tahun Anies Baswedan Jabat Gubernur DKI Jakarta, Program Rumah DP Nol Rupiah Jadi Sorotan