UPDATE Kasus Novel Baswedan, Tim Teknis Kerja Tertutup, Kadiv Humas Polri Akui Ada Temuan Signifikan
Kasus penyiraman air panas yang dialami Novel Baswedan disebut sudah ada temuan yang signifikan, hal itu disampaikan langsung oleh Kadiv Humas Polri,
Editor: Desi Kris
Kasus penyiraman air panas yang dialami Novel Baswedan disebut sudah ada temuan yang signifikan, hal itu disampaikan langsung oleh Kadiv Humas Polri, M Iqbal.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus Novel Baswedan hingga kini masih menjadi perhatian publik.
Update mengenai kasus Novel Baswedan kini diungkapkan oleh Irjen M Iqbal, Kadiv Humas Polri.
Irjen M Iqbal menyatakan jika kasus penyiraman air panas yang dialami Novel Baswedan sudah ada temuan yang siginifikan.
Hal itu disampaikan M Iqbal seusai pelantikan Kapolri Idham Azis Jumat 1 November 2019 di Istana Negara.
M Iqbal menyebutkan jika Kapolri yang baru nanti akan segera mengusut kasus yang dialami Novel Baswedan.
• Idham Azis Jadi Kapolri, Novel Baswedan Desak Tuntaskan Kasus Penyiramannya Meski Pesimis
Saat ini, M Iqbal juga menyebutkan jika tim teknis masih bekerja maksimal tanp henti.
Mereka pun melakukan dengan upaya yang maksimal untuk mengusut kasus tersebut.

"Ada hal-hal yang sangat signifikan.Tolong digaris bawari, 'signifikan' yang sudah kami dapat."
"Doakan saja Insyaallah kalau Tuhan meridhoi kami akan mengungkap kasus ini,"ujarnya dilansir dari Youtube Kompas TV, Jumat (1/11/2019).
Bekerja Tertutup
Mabes Polri mengatakan tim teknis kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan bekerja secara tertutup.
Dilansir dari Tribunnews.com, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan kerja tim teknis dilakukan tertutup agar pelaku ataupun pihak yang terlibat tidak kabur.
"Kenapa tim teknis ini tak pernah memberikan update? Ini tim teknis bekerja sangat tertutup. Kalau kita bekerja disampaikan ke media, (pelaku) kabur dong," ujar Iqbal, di Hotel Cosmo Amarossa, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019).
Namun demikian, mantan Wakapolda Jawa Timur tersebut mengatakan ada perkembangan signifikan dari hasil kerja tim teknis.
Tetapi Iqbal tidak menjelaskan perkembangan apa yang dimaksud.
"InsyaAllah. Sangat signifikan, doakan. Tim kami sedang bekerja yang terbaik," kata dia.
Jenderal bintang dua tersebut menjelaskan tenggat waktu kerja tim teknis dimulai sejak terbitnya Surat Perintah (Sprin) Kapolri.
"Tiga bulan itu dimulai bukan pada saat pak Presiden memberikan statemen, tapi tergantung berdasarkan Sprin-nya karena alasan tadi. Sehingga 3 Agustus, tim teknis baru bekerja efektif," katanya. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul Update Kasus Novel Baswedan, Kadiv Humas Polri Sebut Ada Temuan Signifikan

Idham Azis Jadi Kapolri, Novel Baswedan Desak Tuntaskan Kasus Penyiramannya Meski Pesimis
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Idham Azis kini telah diangkat menjadi Kepala Polri menggantikan Tito Karnavian.
Seperti yang diketahui, Tito Karnavian yang semula menjabat sebagai Kapolri kini diberi mandat baru oleh Presiden Jokowi.
Tito Karnavian kini telah menjabat sebagai Menteri Dalam Negri (Mendagri) sejak dilantik pada Rabu 23 Oktober 2019 lalu.
Idham Azis yang merupakan satu-satunya calon Kapolri berhasil lolos seleksi.
Jumat 1 November 2019 Idham Azis telah resmi dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kapolri.
Melansir dari Kompas.com, pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 97/Polri Tahun 2019 tentang pengangkatan Kepala Kepolisian RI oleh Sekretaris Militer Presiden.

Setelah itu dilakukan pengambilan sumpah jabatan.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya, akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara," kata Jokowi diikuti Idham Azis.
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi Tribrata."
Namun ternyata dilantiknya Idham Azis ini disambut sebelah maya oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.
Novel Baswedan mengaku pesimis Idham Azis dapat menyelesaikan kasusnya.
"Kalau bicara harapan, haruslah punya harapan, cuma kan sekarang kan Pak Idham kan sudah berapa lama jadi Kabareskrim. Beliau diam saja, beliau bukannya enggak tahu harusnya," ujar Novel di kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).
Meski pesimistis, Novel mengaku akan tetap mendorong Idham mengungkap dan menuntaskan kasusnya.
Menurut dia, kasus tersebut tidak sulit. Bahkan, berdasarkan informasi yang ia miliki, polisi sudah mengamankan pelaku.
Ia pun menunggu hingga empat bulan setelah kejadian.
Namun, informasi itu tak kunjung diumumkan.

"Jadi saya pikir saya yakin sebagaimana yang saya sampaikan bahwa perkara ini enggak sulit, kenapa? Sejak awal saya sudah dapat info bahwa Polri sebetulnya sudah bisa dapat kok pelakunya, tetapi kan 4 bulan kemudian setelah itu saya tunggu enggak ada," ujar dia.
Novel mengatakan, tak hanya terhadap kasusnya, Ia juga mendesak Idham menyelesaikan segala serangan terhadap pegawai KPK.
"Ini bukan saja seorang diri saya, bayangkan semua serangan kepada orang KPK enggak ada yang terungkap.
Sampai yang ada CCTV-nya yang buktinya jelas enggak terungkap, terus mau yang mana lagi," kata dia.
• Tangis Bahagia Ibunda Idham Azis Tahu Anaknya Jadi Kapolri, Peluk Cium Haru, Beri Pesan Menyentuh
• Momen Haru Komjen Idham Azis Bertemu Sang Ibu, Dipeluk Sampai Menangis hingga Diberi Doa Khusus
• Fitri Handari, Istri Calon Kapolri Idham Azis, Usianya Selisih Jauh, Ini Hebatnya Dia Menurut Suami
Novel pun menagih hasil kerja tim teknis yang dipimpin Idham. Novel mengaku tak mempermasalahkan soal hasil investigasi tim teknis yang mengusut kasusnya belum dipublikasi.
Ia lebih memprioritaskan agar pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya tertangkap.
Diprediksi jalan di tempat
Suara pesimisme tidak hanya datang dari Novel.
Peneliti Indonesia Corruption Watch Kurnia Ramadhana memprediksi, penyelesaian kasus Novel akan berjalan di tempat meskipun Idham telah menjadi Kapolri.
"Kita prediksi jalan di tempat ya karena baik Tito maupun Idham kan bagian kepolisian.
Yang mengerjakan kasus Novel kan bukan mereka berdua tapi tim kepolisian itu," kata Kurnia di Kantor ICW, Senin (28/10/2019).
Kurnia menuturkan, Polri telah diberi waktu selama lebih dari dua tahun untuk mengungkap kasus tersebut namun tak kunjung berhasil.
Padahal, ada sejumlah bukti seperti rekaman CCTV yang bisa digunakan polisi untuk mengungkap kasus tersebut.
Menurut Kurnia, Presiden Joko Widodo mestinya memberi teguran bagi Polri untuk segera menuntaskan kasus Novel Baswedan.
"Kita berpikir harus ada punishment dari presiden jika pimpinan enggak bisa selesaikan kasus ini maka kasus ini akan hilang begitu saja kalau tidak ada guidelines dari Jokowi," kata Kurnia.
Di lain waktu, Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz menyatakan bahwa Idham mempunyai tanggung jawa moril dalam menyelesaikan kasua Novel.
• Gantikan Tito Karnavian, Intip Harta Kekayaan Komjen Idham Azis Calon Kapolri yang Segera Dilantik
• Segera Jadi Kapolri Baru, Total Kekayaan Komjen Idham Azis Capai Rp 5 Miliar
• Penampilan Fitri Handari, Istri Calon Kapolri Idham Azis, Selain Cantik Juga Dominan Mengurus Anak
Alasannya, Idham dinilai telah gagal menyelesaikan kasus tersebut saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan Kabareskrim.
Oleh karena itu, Donal pun mempertanyakan alasan penunjukan Idham sebagai calon tunggal Kapolri.
Menurut Donal, kinerja seorang polisi hingga dinilai pantas menduduki jabatan Kapolri mestinya dilandasi pada keberhasilan dalam menuntaskan kasus-kasus kejahatan.
"Kalau dipakai indikator salah satunya adalah penyelesaian kasus Novel, justru Pak Idham gagal dalam pengungkapan kasus Novel sewaktu dia menjadi Kapolda Metro Jaya dan beliau menjadi Kabareskrim," kata Donal, Rabu (30/10/2019).
Menunggu kabareskrim baru
Sementara itu, pihak Polri mengindikasikan bahwa kasus Novel tidak akan terungkap dalam waktu dekat.
Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Antam Novambar mengatakan bahwa kelanjutan penanganan kasus Novel Baswedan akan diserahkan kepada kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang baru.
"Iya diserahkan ke kabareskrim yang baru," kata Antam ketika ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis kemarin.
Hal itu menegaskan pernyataan Idham selepas uji kelayakan dan kepatutan di DPR pada Rabu. Saat itu, Idham menyatakan akan menugaskan, kabareskrim baru untuk menyelesaikan kasus Novel.
Nanti begitu saya dilantik (sebagai Kapolri), saya akan menunjuk kabareskrim baru dan nanti saya beri dia waktu untuk segera mengungkap kasus itu (Novel Baswedan)," kata Idham.
• Fitri Handari Tak Menyangka Idham Azis Jadi Kapolri, Bongkar Watak Asli Suami, Singgung Jarak Usia
• 5 Fakta Pemilihan Idham Azis Sebagai Kapolri, Tak Punya Visi Misi Hingga Masa Jabatan Hanya 13 Bulan
Saat ditanya apakah Idham akan memberikan tenggat waktu kepada kabareskrim baru untuk menuntaskan kasus Novel, ia tidak menjawab.
Idham hanya mengatakan bahwa penunjukkan Kabareskrim baru akan dilakukan pada Jumat (1/11/2019) yang akan datang.
Seperti diketahui, masa tugas tim teknis yang dibentuk Polri untuk mengungkap penyerangan Novel berakhir pada Kamis kemarin.
Dalam tim tersebut, Idham Azis, sebagai Kabareskrim, berperan sebagai penanggung jawab. Namun, hingga kini kasus tersebut belum terungkap.
Adapun Idham telah ditetapkan sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Polisi (Purnawirawan) Tito Karnavian yang kini menjadi Menteri Dalam Negeri. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Idham Kapolri Baru dan Novel yang Pesimistis Kasusnya Diungkap...