Breaking News:

Jadi Menteri Pertahanan, Prabowo Siapkan Pasukan Rahasia untuk Mempertahankan NKRI dari Ancaman Luar

Inilah pasukan rahasia yang akan disiapkan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan untuk mempertahankan NKRI dari serangan atau ancaman luar.

Editor: Desi Kris
Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com/TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Prabowo Subianto 

Inilah pasukan rahasia yang akan disiapkan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan untuk mempertahankan NKRI dari serangan atau ancaman luar.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pastinya sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mengamankan Indonesia.

Melalui rapat bersama Komisi I DPR Senin 11 November 2019, di Komplek Parlemen, Prabowo menyampaikan hal yang cukup menarik.

Prabowo Subianto menuturkan komponen penting untuk mempertahankan wilayah Tanah Air dari ancaman luar.

Untuk itu, Prabowo Subianti ternyata juga melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Budisatrio Djiwandono, Ponakan Prabowo yang Tampan, Ayah & Kakeknya Punya Nama Besar di Indonesia

Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan pasukan rahasia.

Prabowo Subianto
Prabowo Subianto (Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com)

Pasukan itu berada di Komponen Cadangan yang dikatakan oleh Prabowo saat rapat.

Komponen ini didasari dari Undang-Undang tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan negara (PSDN).

Komponen Cadangan ini tentunya akan dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan menambah kekuatan TNI sebagai Komponen Utama Pertahanan Nasional.

Ia pun mengaku jika untuk mempertahankan Indonesia, Prabowo Subianto tak bisa kerja sendirian.

Prabowo menyebutkan jika harus ada andil dari kementerian dan lembaga di luar Kementerian Pertahanan.

Disamping itu ia juga menuturkan untuk mempersiapak pasukan khusus yang berada di bagan Komponen Cadangan.

Jokowi dan Prabowo Sudah Bersatu di Pemerintahan, Video Stop Cebong vs Kampret Rachel Maryam Viral

Sistem pertahanan negara yang terdiri dari pertahanan militer dan non-militer, serta fisik dan non-fisik menjadi perhatian dari Menhan.

Dalam sistem pertahanan fisik, Prabowo mengatakan bahwa terdiri dari tiga unsur.

Yakni Komponen Utama yakni TNI, serta komponen Cadangan dan Komponen Pendukung diluar TNI.

Prabowo Subianto saat hadiri rapat perdana dengan Komis I DPR RI
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Prabowo Subianto saat hadiri rapat perdana dengan Komis I DPR RI

Dalam mempersiapkan pasukan khusus yang berada di Komponen Cadangan, Prabowo mengatakan bahwa nanti Nadiem selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan berperan penting.

"Ini tentunya akan banyak peran dari kementerian dan lembaga di luar pertahanan, sebagai contoh kita harus kerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk menyusun Komponen Cadangan," ujar Prabowo saat memaparkan program Kementerian Pertahanan dalam rapat kerja dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019), dikutip dari Kompas.com.

Bukan dengan wajib militer, namun Prabowo menegaskan bahwa akan ada pelatihan bagi perwira-perwira cadangan tersebut.

Dalam merekrut dan melatih perwira cadangan tersebut, Prabowo tidak bisa lepas dari peran jenjang pendidikan di Indonesia.

Prabowo Subianto Masuk di Kabinet Jokowi, Ahmad Dhani Beri Reaksi Ini: Kita dari Nol Lagi

Ia mengatakan untuk Komponen cadangan nanti akan banyak diambil dari Mahasiswa dan siswa Setingkat Sekolah Menengah Atas.

Bahkan tak memungkiri Prabowo juga mengatakan akan memulai itu semua sedini mungkin yakni jenjang Sekolah Menengah Pertama.

"Pendidikan, pelatihan perwira-perwira cadangan, kemudian juga latihan-latihan untuk komponen cadangan nanti akan banyak peran dari Kementerian Pendidikan di SMA bahkan sedini mungkin di SMP dan juga di perguruan tinggi," kata Prabowo, dilansir dari Kompas.com.

Prabowo mencontohkan pembentukan perwira cadangan dari negara adidaya, Amerika Serikat.

Mantan Komando Jenderal Pasukan Khusus TNI (Danjen Kopassus) tersebut mengatakan bahwa di Amerika, sumber perwira didapatkan dari akademi militer hanya sebagian kecil.

Hanya 20 persen sumber perwira yang diambil dari akademi militer di Amerika.

Yang 80 persen adalah dari perwira cadangan yang diambil dari mahasiswa-mahasiswa univeristas di sana.

"Sebagai contoh, kalau kita lihat di negara amerika, sumber perwira itu mereka dapatkan dari akademi militer, mungkin 20 persen, 80 persen adalah perwira cadangan dari universitas-universitas," ucap mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu. (*)

(TribunNewsmaker/*)

Sebagian Artikel Ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Berita Militer: Inilah Pasukan Rahasia yang Disiapkan Prabowo Untuk Mempertahankan NKRI Dari Ancaman Luar, Libatkan Mendikbud!

Luhut Panjaitan dan Prabowo Subianto
Luhut Panjaitan dan Prabowo Subianto (Kolase TribunNewsmaker - Tribunnews/Kompas.com)

Luhut Pandjaitan Blak-blakan Akui Ada Perannya di Balik Prabowo Jadi Menhan: Presiden Tanya Saya

Secara blak-blakan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku jika ada perannya di balaik Prabowo Subianto yang kini jadi Menhan, sebut Jokowi tanya terlebih dahulu padanya.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Siapa sangka, masuknya Prabowo Subianto di Kabinet Indonesia Maju rupanya ada sosok orang di baliknya.

Diketahui, saat ini Prabowo Subianto telah menjadi Menteri Pertahanan periode 2019-2024.

Soso tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Binsar Pandjaitan secara blak-blakan mengaku jika ada perannya di balik terpilihnya Prabowo Subianto menjadi menteri.

Hal itu disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi narasumber di Apa Kabar Indonesia Malam Tv One, Jumat 8 November 2019.

 Prabowo-Puan Diwacana Maju Pilpres 2024, Ahmad Dhani Dipilih Gerindra Dampingi Anies Jadi Wagub DKI

Diawali dengan pembawa acara Apa Kabar Indonesia yang menanyakan isu kebenaran yang menyebut Luhut Binsar Pandjaitan memiliki peran penting terkait Prabowo Subianto yang menjadi Menteri Pertahanan.

"Bapak ikut andil juga enggak?" kata pembawa acara dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Sabtu (9/11/2019).

Prabowo Subianto
Prabowo Subianto (Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com/TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Mendengar pertanyaan itu, Luhut Binsar Pandjaitan pun membenarkan.

Luhut mengungkap jika sebelum Prabowo terpilih, Presiden Jokowi sempat bertanya terlebih dahulu kepadanya.

"Iya beliau (Jokowi) tanya saya betul," jawab Luhut.

Ketika Jokowi bertanya hal itu padanya, Luhut Binsar Pandjaitan pun mengaku setuju.

"Saya bilang iya saya setuju banget," kata Luhut Binsar Pandjaitan.

"Beliau tanya 'Pak Prabowo jadi Menteri Pertahanan?', 'paten pak itu' saya bilang," imbuhnya.

Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan saat itu Jokowi sempat bertanya-tanya alasannya begitu setuju Prabowo Subianto menjadi menteri.

Ia mengatakan kepada Jokowi untuk tak meragukan rasa nasionalisme serta kecintaan Prabowo Subianto kepada Pancasila dan NKRI.

"Kok bisa Pak Luhut?" ucap Luhut Binsar Pandjaitan meniru Jokowi.

"Pak Prabowo itu kalau nasionalismennya, enggak perlu diragukan, NKRI enggak perlu diragukan, Pancasila enggak perlu diragukan," jelasnya kepada presiden ketujuh itu.

Saat ditanya soal kedekatnnya dengan Prabowo Subianto, Luhut Binsar Pandjaitan tertawa.

"Dia wakil saya lama," jelas Luhut Binsar Pandjaitan.

"Dekat sekali kita," imbuhnya.

Luhut Binsar Pandjaitan mengaku saking dekatnya dengan Prabowo Subianto, Jokowi terkadang bingung melihatnya saat mengobrol dengan mantan menantu Soeharto itu.

"Kan presiden suka bingung juga kalau saya ngomong sama Prabowo," katanya seraya tertawa.

"Kami dekat,"

"Saya lebih tua dari beliau kita teman baiklah," imbuhnya.

Tak cuma itu, Luhut Binsar Pandjaitan juga membeberkan suasana setelah pelantikan menteri.

"Minum teh setelah pelantikan, hubungan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi begitu bagus, dengan Ibu Mega yang menimbulkan suasana yang bagus," ucap Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ya kita bercanda-canda,"

"Prabowo bilang ke Pak Jokowi 'Pak saya akan loyal dengan panglima tertinggi'," imbuhnya.

SIMAK VIDEONYA:

Klarifikasi Tolak Gaji, Prabowo Tegaskan Akan Terima Gaji, Rumah, dan Mobil Dinas Menteri 

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan bahwa ia akan menerima gajinya sebagai menteri.

Prabowo justru heran dengan berita yang menyebut dirinya tak akan mengambil gaji.

"Saya enggak tahu (berita) dari mana itu. Pokoknya, masa kami tidak terima gaji. Kami akan terima gaji dan itu kami pakai untuk sebaik-baiknya," kata Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Prabowo juga menyatakan akan menggunakan mobil dinas hingga rumah dinasnya.

Meski Prabowo juga akan tetap tinggal di rumahnya di Bukit Hambalang, Bojong Koneng, Bogor, namun ia sesekali akan menggunakan rumah dinas.

"Undang-undang mengatakan begitu, kami terima," ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Informasi bahwa Prabowo tak akan menerima gajinya sebagai menteri sebelumnya disampaikan oleh juru bicara sendiri, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dahnil menginformasikan hal ini melalui akun Twitter-nya seperti dikutip berikut.

"Saya ingin mengkonfirmasikan kpd sobat semua khususnya sobat pewarta terkait dg informasi yg menyatakan Pak @ prabowo tdk akan mengambil gajinya sbg Menteri di @Kemhan_RI adl BENAR.Sejak awal beliau masuk politik, berkomitmen untuk mengabdi bagi kepentingan bangsa dan Negara," tulis Dahnil.

Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengamini hal itu.

Desmond mengatakan, sebagai seorang pengusaha, Prabowo tentu sudah merasa cukup dengan harta kekayaan yang dimilikinya, sehingga tak mengambil gaji sebagai menhan.

"Mungkin beliau (Prabowo) merasa bahwa itu enggak cukup, karena beliau punya perusahaan. Harta beliau saja satu koma berapa triliun itu, masa gaji seuprit bisa diambil dia? kan enggak," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Gerindra: Harta Prabowo triliunan

Dahnil Anzar Simanjuntak
Dahnil Anzar Simanjuntak (Instagram @dahnil_anzar_simanjuntak)

Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa ikut berkomentar terkait Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan yang tak akan mengambil gaji dari negara.

Desmond mengatakan, sebagai seorang pengusaha, Prabowo tentu sudah merasa cukup dengan harta kekayaan yang dimilikinya, sehingga tak mengambil gaji sebagai menhan.

"Mungkin beliau (Prabowo) merasa bahwa itu enggak cukup, karena beliau punya perusahaan. Harta beliau saja satu koma berapa triliun itu, masa gaji seuprit bisa diambil dia? kan enggak," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Desmond mengatakan, Prabowo memiliki komitmen yaitu berbuat untuk bangsa dan negara.

Oleh karena itu, gaji bukanlah sesuatu yang dikejar oleh Prabowo.

"Karena beliau itu sebenarnya lihatlah, beliau berbuat untuk bangsa dan negara, saya melihatnya di situ aja. Gaji itu apa sih bagi seorang pengusaha," ujar dia.

Prabowo Subianto tidak akan mengambil gaji yang menjadi haknya sebagai Menteri Pertahanan periode 2019-2024.

Hal ini disampaikan oleh Dahnil Anzar, Juru Bicara Prabowo selaku Ketua Umum KDP Gerindra melalui akun Twitter miliknya.

"Saya ingin mengkonfirmasikan kpd sobat semua khususnya sobat pewarta terkait dg informasi yg menyatakan Pak @ prabowo tdk akan mengambil gajinya sbg Menteri di @Kemhan_RI adl BENAR.Sejak awal beliau masuk politik, berkomitmen untuk mengabdi bagi kepentingan bangsa dan Negara," tulis Dahnil.

Postingan tersebut diunggah pada 30 Oktober 2019 pukul 10.45 WIB.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade melalui keterangan tertulis saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (30/10/2019) sore.

Andre mengungkapkan bahwa Prabowo tidak akan mengambil gaji dan tidak memakai mobil dinas.

"Iya. Pak Prabowo memang tidak mengambil gaji dan tidak memakai mobil dinas," kata Andre.

Sementara itu, untuk tunjangan-tunjangan lain, Andre mengaku tidak tahu secara detail.

Peraturan soal gaji menteri Dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2000, gaji pokok menteri adalah senilai Rp 5,04 juta per bulan.

Selain itu, menteri berhak memperoleh tunjangan jabatan sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 2001 tentang Tunjangan Jabatan Pejabat Negara Tertentu.

Berdasarkan Pasal 2.e dari Keputusan Presiden tersebut, tunjangan yang diberikan kepada menteri adalah sebesar Rp 13,6 juta per bulan.

Jadi, total gaji dan tunjangan yang diterima oleh menteri adalah sebesar Rp 18,64 juta per bulan.

Selain gaji dan tunjangan jabatan, menteri juga akan mendapatkan tunjangan operasional untuk pembiayaan kegiatan menteri dan bukan untuk kepentingan pribadi. (TribunNewsmaker/*)

Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Blak-Blakan Akui Ada Perannya di Balik Prabowo Jadi Menhan, Luhut Pandjaitan: Presiden Tanya Saya

Tags:
Menteri PertahananPrabowo SubiantoNadiem Makarim
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved