Nadiem Makarim Hapus UN, Berikut 5 Faktanya, Didukung Kepala Daerah hingga Dikritik Jusuf Kalla
5 fakta penghapusan ujian nasional yang disahkan Nadiem Makarim. Didukung sejumlah pejabat hingga tuai kritikan Jusuf Kalla.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim resmi menghapus Ujian Nasional (UN).
Gebrakan Nadiem Makarim menghapus UN ini tengah menjadi sorotan.
Ujian nasional resmi ditidakan mulai tahun 2021 mendatang.
Dihapusnya ujian nasional ini menuai sejumlah pro dan kontra.
Kendati demikian, banyak yang mendukung kebijakan baru Nadiem Makarim menghapus UN.
Sederet pejabat juga ikut memberikan dukungannya pada kebijakan baru Nadiem Makarim ini.

Salah satunya yakni Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.
Menurut Sutadmidji, porsi UN selama ini begitu berlebihan dalam menentukan kelulusan.
Bahkan ujian nasional menjadi momok besar bagi siswa.
Namun dari sekian banyak dukungan yang menghampiri Nadiem Makarim, Jusuf Kalla justru memberikan kritiknya.
Berikut deretan fakta penghapusan ujian nasional yang disahkan oleh Nadiem Makarim.
1. Konsep "Merdeka Belajar" menurut Menteri Nadiem

Setelah menjabat sebagai Mendikbud, Nadiem membuat terobosan dengan empat program kebijakan pendidikan yang disebut "Merdeka Belajar".
"Program tersebut meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional ( UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi," ujar Nadiem di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
• Nadiem Makarim Resmi Hapus Ujian Nasional di Tahun 2021, Telah Siapkan Pengganti UN dengan Ini
• Lihat Erick Thohir, Nadiem Makarim & Wishnutama Berakting di Pentas Antikorupsi, Ini Reaksi Jokowi
• Sukses Dirikan Gojek, Nadiem Makarim Sempat Merengek Pujian ke Ibu, Dapat Setelah Lakukan Ini
"Empat program pokok kebijakan pendidikan tersebut akan menjadi arah pembelajaran ke depan yang fokus pada arahan Bapak Presiden dan Wakil Presiden dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia," tutur Nadiem.
