8 Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya Masuk Jurang, 27 Penumpang Tewas, Ungkap Kronologi dan Penyebab
Puluhan penumpang tewas dan belasan luka-luka, berikut 8 fakta kecelakaan bus Sriwijaya masuk jurang. Ini kronologi dan penyebab kecelakaan.
Editor: ninda iswara
Dugaan itu dikuatkan dengan kesaksian penumpang selamat yang menyatakan bus sempat mengalami tiga kali terperosok ke saluran air dan menyenggol kendaraan lain sebelum masuk ke jurang.
"Sementara dugaannya sopir mengantuk. Karena sempat ada tiga kali insiden. Bus itu juga sempat bersenggolan dengan mobil lain," katanya, saat dihubungi, Selasa (24/12/2019).
6. Polda Sumsel kirim tim DVI ke Pagar Alam

Supriadi menggatakan, untuk membantu proses identifikasi para korban kecelakaan bus Sriwijaya yang masuk ke jurang, pihaknya mengirimkan tim DVI ke Pagar Alam.
"Kita kirimkan tim DVI untuk membantu melakukan identifikasi terhadap korban. Dari tim lalu lintas juga kita kirimkan untuk melakukan pengalihan arus di sekitar lokasi kejadian," katanya saat dihubungi, Selasa (24/12/2019).
Ditambahkannya, Polda Sumsel mendapatkan kabar kejadian bus masuk jurang itu pada pukul 05.00 WIB.
7. Tim SAR perluas lokasi pencarian

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau mengatakan, pihaknya memperluas pencarian korban kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagar Alam, Sumsel, sejauh lima kilometer dari lokasi jatuhnya mobil bus nahas tersebut.
Dijelaskannya, perluasan pencarian dilakukan karena arus sungai Lematang yang deras membawa sebagian korban hanyut.
Selain aliran sungai, petugas juga menyisir di bagian tebing untuk memastikan keberadaan korban.
"Banyak korban saat dievakuasi berada di luar bus karena terseret arus di sungai. Sehingga titik lokasi pencarian korban kita perluas. Sampai sekarang masih berlangsung," katanya.
8. Bus tak layak jalan

Bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, kota Pagar Alam, tak layak jalan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Dinas Perhubungan Sumatera Selatan Nelson Firdaus.
Dikatakannya, hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan ramp check kendraan tersebut pasca-kecelakaan tersebut.