Kesaksian Korban Selamat Bus Sriwijaya, Nyaris Terbalik, Teriak dan Berpegangan di Batang Pohon
Seorang korban selamat bus Sriwijaya beri kesaksian. Bus sempat terperosok hingga nyaris terbalik. Korban berpegangan di batang pohon.
Editor: ninda iswara
Hal ini membuat proses evakuasi agak sulit dilakukan karena kondisi medan yang curam.
"Aliran sungai Lematang yang deras juga menyebabkan proses evakuasi sulit sehingga harus dibantu tali. Info yang kita terima dari rekan di lapangan, kedalaman jurang dari lokasi jalan sedalam 75 meter," ujar Benteng.
3. Dua puluh tujuh orang meninggal dunia tiga belas selamat

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau mengatakan, dari 40 penumpang, hanya 13 orang yang selamat, 27 penumpang lainnya meninggal dunia.
25 dari 27 jenazah korban tewas dalam insiden ini sudah teridentifikasi.
"Kita masih terus melakukan pengecekan lokasi di sekitar TKP dan tempat mobil terjatuh. Hampir rata-rata korban terkurung di dalam bus. Sebagian juga ada sudah keluar bus, sehingga kita juga menyisir sungai," kata Benteng, Selasa (24/12/2019).
4. Diduga angkut penumpang gelap

Masih dikatakan Dolly, bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 6031 AU yang dikemudikan Fery awalnya berangkat dari Bengkulu dengan membawa sebanyak 27 penumpang.
Namun di tengah jalan menuju Palembang, Fery sebagai sopir bus diduga mengangkut penumpang lain hingga berjumlah 37 penumpang.
"Berdasarkan laporan dari poll bus, mereka cuma membawa 27 penumpang. Sisanya banyak penumpang gelap," katanya.
5. Diduga sopir mengantuk

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi mengatakan, dugaan kecelakaan yang dialami bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang jatuh ke jurang di Desa Prahu Dipo, Kota Pagar Alam, Sumsel, akibat sopirnya mengantuk.
Dugaan itu dikuatkan dengan kesaksian penumpang selamat yang menyatakan bus sempat mengalami tiga kali terperosok ke saluran air dan menyenggol kendaraan lain sebelum masuk ke jurang.
"Sementara dugaannya sopir mengantuk. Karena sempat ada tiga kali insiden. Bus itu juga sempat bersenggolan dengan mobil lain," katanya, saat dihubungi, Selasa (24/12/2019).
6. Polda Sumsel kirim tim DVI ke Pagar Alam

Supriadi menggatakan, untuk membantu proses identifikasi para korban kecelakaan bus Sriwijaya yang masuk ke jurang, pihaknya mengirimkan tim DVI ke Pagar Alam.
"Kita kirimkan tim DVI untuk membantu melakukan identifikasi terhadap korban. Dari tim lalu lintas juga kita kirimkan untuk melakukan pengalihan arus di sekitar lokasi kejadian," katanya saat dihubungi, Selasa (24/12/2019).
Ditambahkannya, Polda Sumsel mendapatkan kabar kejadian bus masuk jurang itu pada pukul 05.00 WIB.
7. Tim SAR perluas lokasi pencarian

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau mengatakan, pihaknya memperluas pencarian korban kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagar Alam, Sumsel, sejauh lima kilometer dari lokasi jatuhnya mobil bus nahas tersebut.
Dijelaskannya, perluasan pencarian dilakukan karena arus sungai Lematang yang deras membawa sebagian korban hanyut.
Selain aliran sungai, petugas juga menyisir di bagian tebing untuk memastikan keberadaan korban.
"Banyak korban saat dievakuasi berada di luar bus karena terseret arus di sungai. Sehingga titik lokasi pencarian korban kita perluas. Sampai sekarang masih berlangsung," katanya.
8. Bus tak layak jalan

Bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, kota Pagar Alam, tak layak jalan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Dinas Perhubungan Sumatera Selatan Nelson Firdaus.
Dikatakannya, hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan ramp check kendraan tersebut pasca-kecelakaan tersebut.
"Isi ramp check-nya tidak sesuai dengan aturan, seharusnya tak beroperasi. Masih banyak permasalahan lain, bus ini memang semestinya tidak layak jalan," kata Nelson, Selasa (24/12/2019).
Dijelaskannya, Ramp check merupakan pemeriksaan kelayakan sarana transportasi yang dilaksanakan berdasarkan instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 10 Tahun 2017.
Ramp check biasanya difokuskan pada pemeriksaan yang penting, seperti administrasi, teknis, dan penunjang. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kumpulan Fakta dalam Tragedi Kecelakaan Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang