Breaking News:

Fakta-fakta Viral Camat Ciledug Marahi Relawan Banjir, Berujung Perminta Maaf & Ucap Terima Kasih

Viral video Camat Cileduk marahi seorang relawan banjir di Wisma Tajur, Tangerang, berujung permintaan maaf dan ucapan terima kasih.

Editor: Desi Kris
ISTIMEWA/tangkap layar akun Twitter @Oji4712
Seorang camat yang tampak memarahi seorang relawan di kawasan Wisma Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Kamis (2/1/2020). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Media sosial dihebohkan dengan aksi Camat Cileduk Syarifudin.

Pasalnya, Syarifudin terlihat memarahi relawan banjir di kawasan Wisma Tajur, Ciledug, Tangerang.

Hal itu terjadi pada Kamis 4 Januari 2020.

Berawal dari unggahan video di akun Twitter @Oji4712 tampak sang camat memarahi seorang relawan yang mendata korban banjir.

Program Penanganan Banjir Dibandingkan dengan Era Ahok, Begini Tanggapan Anies Baswedan

Relawan tersebut diketahui tengan mendata korban banjir yang bekum dievakuasi dan mendapat bantuan.

Tak ayal, video tersebut langsung menjadi viral.

Berikut deretan fakta Syarifudin yang memarahi seorang relawan banjir.

Polisi dan warga ikut memisahkan

Sang camat terlihat membentak sambil menunjuk ke arah relawan yang diketahui bernama Raja.

Dari informasi yang didapat, Raja tengah mendata warga Wisma Tajur yang belum mendapatkan bantuan dan evakuasi.

Diketahui, mertua Raja ternyata tinggal di Wisma Tajur dan menjadi korban banjir.

"Siapa kamu? Datang malah ngatur-ngatur!" kata Camat Ciledug Syarifudin yang terekam dalam video amatir tersebut.

Terpantau, pemuda yang menggunakan baju berwarna merah muda tersebut hanya membisu tanpa membalas sepatah kata pun.

Bibirnya bak terkunci amarah Syarifudin saat itu.

"Ini pak lurah di sini, semua perangkat pemerintah semua sudah di sini basah-basahan dari kemarin. Kamu siapa? Datang-datang bawa data doang enggak bawa alat bantuan," marah Syarifudin.

Ribut antar keduanya pun dipisahkan oleh petugas kepolisian dan warga sekitar yang terekam dalam video berdurasi 39 detik.

Permintaan Maaf Camat Ciledug

Camat Ciledug, Syarifudin saat ditemui di Puri Kartika, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (4/2/2020).
Camat Ciledug, Syarifudin saat ditemui di Puri Kartika, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (4/2/2020). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Dari surat yang beredar, Camat Ciledug Syarifudin meminta maaf atas miskomunikasi yang terjadi di lapangan, saat proses penanganan banjir.

"Saya meminta maaf atas miskomunikasi tersebut. Saat itu, dengan segala keterbatasan, tim sedang fokus mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir, yang tidak hanya terjadi di Tajur. Kami menyampaikan banyak terimakasih kepada warga, relawan, masyarakat dalam membantu penanganan banjir di wilayah kami," tulis Syarifudin dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2020).

Ia pun menuturkan rasa terimakasihnya, kepada seluruh personil lapangan, relawan, jajaran TNI, Polri dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Terlebih, bagi mereka yang telah mengulurkan bantuannya kepada seluruh warga Kota Tangerang.

"Kita berdoa dan kembali menyatukan barisan, untuk membantu seluruh korban banjir. Serta, mempercepat proses pemulihan kondisi Kota Tangerang, sama-sama kita memberikan yang terbaik untuk warga Kota Tangerang," katanya.

Kronologi

Camat Ciledug, Syarifudin, yang kala itu sedang meninjau kawasan Wisma Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang hari Kamis (2/1/2020).

Saat ditemui di Komplek Kartika, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Syarifudin menjelaskan kronologis video viral dirinya membentak seorang relawan bernama Raja.

"Kronologisnya itu, saat evakuasi korban pada Kamis siang di Wisma Tajur, saya bertemu Raja yang mengatakan dirinya relawan dari Jakarta. Raja minta peralatan evakuasi mulai dari pengeras suara, lampu senter dan lainnya," kata Syarifudin, Sabtu (4/1/2020).

"Disitu saya bertanya, anda relawan bawa apa saja? Dia enggak bawa apa-apa, cuma bawa selembar kertas dan pulpen," sambung dia.

Kata Syarifudin, saat itu ia juga menerima informasi dari anggota Polsek Ciledug yang sebelumnya sudah menegur Raja atas aksinya di lokasi banjir tersebut.

Menurutnya, dalam situasi yang tak berbeda jauh, Syarifudin melihat Raja melakukan pendataan di depan warga.

" Disitu saya memang langsung menegurnya, karena ingin mengetahui aksi Raja tersebut atas perintah siapa. Sebagai pejabat wilayah, saya dan tim Basarnas saat itu bertanggungjawab penuh. Proses evakuasi dalam situasi banjir separah itu harus digerakan dalam satu komando," terang Syarifudin.

Camat Ciledug Tak Pernah Lihat Relawan Banjir

Dokumentasi Twitter seorang camat yang tampak memarahi seorang relawan di kawasan Wisma Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Kamis (2/1/2020).
Dokumentasi Twitter seorang camat yang tampak memarahi seorang relawan di kawasan Wisma Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Kamis (2/1/2020). (ISTIMEWA/Tangkap layar Instagram)

Dijelaskan Syarifudin, sebelum kejadian tersebut Ia bersama tim sudah di Wisma Tajur sejak Rabu pagi (1/1/2020).

Namun, Kamis Pagi (2/1/2020) Syarifudin meninggalkan Wisma Tajur untuk mengambil logistik bantuan di wilayah Kunciran Indah.

"Sejak hari pertama kejadian banjir saya tidak melihat sosok Raja, seharian saya di Wisma Tajur mengevakuasi warga, istirahat sebelum subuh pun saya masih salat di Wisma Tajur, disitu saya masih tak melihat Raja," aku Syarifudin.

Lanjutnya, ketika Syarifudin kembali ke Wisma Tajur siang hari, ia melihat Raja sibuk mengatur warga.

Informasi lainnya, saat Syarifudin tak di tempat, Raja memang ikut membantu masyarakat mengevakuasi korban dan barang-barang korban atas komando dirinya sendiri tanpa personel lapangan yang bertugas.

"Sudah hari kedua, semua mungkin sudah dalam kondisi lelah begitu juga dengan saya, hingga sempat tersulut emosi. Tidak ada niat saya menghalangi siapa pun untuk menjadi relawan," ucap Camat.

"Namun, dalam situasi tersebut semua harus dalam satu komando, sehingga semua tertangani dengan jelas dan by data," tegas Syarifudin.

Menurutnya, Raja hadir di lokasi kejadian hanya membawa diri, tanpa membawa peralatan evakuasi atau logistik.

"Dari penglihatan semua itulah yang saya takuti, ada satu pihak yang membuat situasi tak nyaman bagi seluruh personel yang ada di lapangan sejak hari pertama," ujar Syarifudin.

Soroti Parahnya Dampak Banjir Jakarta, Hotman Paris Desak Jokowi untuk Cepat Bertindak

Ungkapan Terimakasih Camat

Dari surat yang beredar, Camat Ciledug Syarifudin meminta maaf atas miskomunikasi yang terjadi di lapangan, saat proses penanganan banjir.

"Saya meminta maaf atas miskomunikasi tersebut. Saat itu, dengan segala keterbatasan, tim sedang fokus mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir, yang tidak hanya terjadi di Tajur. Kami menyampaikan banyak terimakasih kepada warga, relawan, masyarakat dalam membantu penanganan banjir di wilayah kami," tulis Syarifudin dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2020).

 

Ia pun menuturkan rasa terimakasihnya, kepada seluruh personil lapangan, relawan, jajaran TNI, Polri dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Terlebih, bagi mereka yang telah mengulurkan bantuannya kepada seluruh warga Kota Tangerang.

"Kita berdoa dan kembali menyatukan barisan, untuk membantu seluruh korban banjir. Serta, mempercepat proses pemulihan kondisi Kota Tangerang, sama-sama kita memberikan yang terbaik untuk warga Kota Tangerang," katanya.

(TribunNewsmaker/*)

Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Fakta-fakta Viral Camat Ciledug Marahi Relawan Banjir: Dipisahkan Polisi Hingga Kronologi Lengkap

Tags:
CiledukbanjirviralcamatSyarifudin
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved