Warga Beberkan Aktivitas yang Ada di Keraton Agung Sejagat, Ada Tantangan Duel: Saya Nangis Batin
Aktivitas yang dilakukan lingkungan Keraton Agung Sejagat, Purworejo, Jawa Tengah diungkapkan oleh warga sekitar.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Selain membayar iuran KTA, Utami juga mengungkapkan ada iuran lain senila Rp 3 juta.
"Selain iuran KTA suruh bayar seragam juga senilai Rp 3 juta. Seragamnya itu dulu seperti army atau militer loreng-loreng," katanya.
Sinuhun Janjikan Dolar US
Dikutip TribunJakarta dari TribunJateng, Totok Santosa Hadiningrat, yang kerap dipanggil Sinuhun itu pernah menjanjikan mendatangkan Dolar Amerika Serikat ke Indonesia.
Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai kegiatannya di kerajaan.
Tak hanya itu uang tersebut kabarnya juga akan digunakan Sinuhun untuk memberikan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.
Sri Utami Akhirnya Memutuskan Keluar
Setelah beberapa waktu bergabung dengan organisasi yang dipimpin oleh Sinuhun, Sri Utami akhirnya memutuskan keluar dari keanggotaan.
Sebab ia merasa tidak ada kegiatan yang jelas dan hanya kumpul-kumpul saja, Utami akhirnya keluar dari DEC.
"Bilangnya bergerak di bidang kemanusiaan, tetapi nyatanya belum ada yang disalurkan.
Karena keberadaanya DEC itu dulu masih merintis disini," tambahnya.
Sri utami yang hanya berjarak 2 rumah dari Istana Keraton Agung Sejagad (KAS) menceritakan jika sedang tidak ada kegiatan rumah atau istana itu kosong.
Rumah atau istana itu kosong karena para anggota atau yang disebut punggawa kerajaan berasal dari luar dan mereka bekerja masing-masing.
Warga sekitar jarang melihat secara langsung karena memang setelah datangnya batu besar ada sedikit ketakutan.
"Mengganggu sih sebenarnya, tetapi selama tidak mengganggu masyarakat tidak masalah, karena mereka itu kejawen," paparnya.
Yang menjadi permasalahan bagi warga adalah kegiatan atau kumpul malam-malam mereka yang terlihat mencurigakan dan terkesan mistis.
"Pokoknya sebulan itu dua atau tiga kali pertemuan dan sebetulnya kumpul-kumpul seperti itu sudah lama, cuma menang ramai itu setelah datangnya batu besar itu," pungkasnya.
Proses Pembangunan Keraton Agung Sejagat sampai saat ini masih terus dikerjakan.
Terlihat ada sebuah bangunan kerangka mirip saka atau tiang-tiang dari kayu berdiri kokoh seperti akan menjadi sebuah pendopo.
Di sisi yang lain yang kurang lebih 20 meter dari bangunan pendopo,
Terdapat sebuah kolam atau sendang yang memiliki sumber air tapi tidak terlalu jernih.
Sementara di sudut lain juga ada sebuah batu besar di gubug kecil agar terhindar dari hujan atau panas secara langsung. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kesaksian Tetangga soal Kegiatan di Keraton Agung Sejagat, Sempat Ada Tantangan Duel dengan Warga