Pengamat Politik Sarankan Gibran Rakabuming Tak Dulu Maju Pilkada untuk Hindari Spekulasi Publik
Pengamat politik Abdillah Toha memberikan saran kepada Gibran Rakabuming agar tak maju politik terlebih dahulu.
Editor: Desi Kris
Demi pencalonan, jadi kader PDI-P

Kurang dari sepekan setelah pertemuannya dengan Rudy, Gibran mendatangi Kantor DPC PDI-P di kawasan Brengosan, Solo.
Ia mantap mendaftarkan diri sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih itu. Gibran diterima oleh Ketua Pengurus Anak Cabang PDI-P Banjarsari Joko Santoso.
• Hasil Survei Median Sebut Gibran Rakabuming Tak Populer di Pilkada Solo,Begini Respon Puan Maharani
• Resmi Daftar Jadi Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Dapat Pesan Ini dari Jokowi
• Selvi Ananda Curi Perhatian di Aqiqah La Lembah, Gibran Rakabuming Bagikan Nasi Kotak ke Pedagang
Pada hari itu juga Gibran menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) partai PDI-P.
Tak hanya mendaftar menjadi anggota, Gibran juga menanyakan mengenai formulir pencalonan wali kota.
Pintu PDI-P Solo tertutup bagi Gibran

Meski telah mendaftar sebagai kader, DPC PDI-P Solo menutup pintu bagi Gibran.
Sebab mengacu Peraturan Partai (PP) Nomor 24 Tahun 2017 partai yang mendapatkan lebih dari 25 persen suara dapat melakukan penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota secara tertutup.
PDI-P Solo telah menerima usulan nama dari pengurus anak ranting, ranting dan PAC.
Nama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa muncul dalam proses penjaringan itu. Keduanya ditunjuk oleh PDI-P Solo dalam ajang Pilkada Solo 2020.
Seperti diketahui, Achmad Purnomo saat ini masih menjabat sebagai wakil wali kota Solo. Sedangkan Teguh prakosa merupakan anggota DPRD Kota Solo.
“Sudah tidak ada kesempatan (bagi Gibran). Kita tidak buka pendaftaran, kita penugasan dan itu aspirasi anak ranting sampai PAC, kok,”ungkap Rudy saat itu.
Wacana independen

Setelah DPC PDI-P Solo 'menolak' Gibran, wacana maju melalui Pilkada Solo secara independen pun bermunculan.
Mengacu peraturan, syarat utama Gibran maju melalui jalur independen adalah mengumpulkan 8,5 persen suara atau setara dengan 35 ribu suara.
Jumlah tersebut dihitung dari jumlah DPT Kota Solo sebanyak 421.999 pemilih.
Oktober 2019, Rudy mengeluarkan pernyataan tegas. Gibran akan diberhentikan dari PDI-P jika ia memutuskan maju Pilkada Solo melalui jalur independen.
Pada bulan yang sama, Gibran menjawab pernyataan Rudy. Ia memastikan tidak akan maju melalui jalur independen.
"Saya tidak pernah bilang di mana pun, pada siapa pun kalau saya maju jalur independen," kata Gibran saat itu.
Kalimat Gibran seolah menghentikan bola wacana calon independen yang tadinya ramai digulirkan.
Pada hari yang sama saat pernyataan itu dibuat, Gibran memberi sinyal, ia memiliki kesempatan mendaftar melalui DPD maupun DPP.
Menemui Megawati

Seolah ingin membuktikan keseriusannya, Gibran menemui Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Pertemuan pada Kamis (24/10/2019) itu berlangsung kurang lebih selama satu jam.
Gibran mengaku, pertemuannya dengan Megawati karena ia telah resmi menjadi kader PDI-P. Sehingga sudah sewajarnya ia bersilaturahmi dengan petinggi partai itu.
"Siang ini saya berkesempatan untuk sowan, silaturahmi ke Bu Mega. Jadi kalau di Solo saya sudah ambil KTA PDI-P sudah sewajarnya saya sowan dan silaturahmi ke senior-senior, petinggi-petinggi PDIP. Kalau di Solo, saya sudah sowan ke Pak Rudy, beberapa senior PDI-P dan hari ini ke Bu Mega," kata Gibran.
Pertemuan Gibran dan Megawati dianggap hal yang wajar oleh Rudy. "Siapa saja yang ingin ketemu Bu Mega ya silakan," kata Rudy.
Usai pertemuannya dengan Megawati, Gibran diminta membaca empat buku oleh Ketum PDI-P tersebut. Salah satunya berjudul Indonesia Menggugat.
Mendaftar melalui DPD PDI-P Jateng di Semarang

Gibran memastikan langkahnya maju di Pilkada Solo 2020 semakin dekat. Ia mendaftar sebagai bakal calon wali kota Solo di DPD PDI-P Jawa Tengah di Semarang.
Ayah Jan Ethes Sri Narendra tersebut mendaftar pada Kamis (12/12/2019), diantar oleh ratusan relawan dengan 20 bus.
Gibran mengaku telah mengantongi restu dari anggota keluarganya.
“Sudah minta doa restu. Paling pertama bapak sama eyang sudah, sama ibu sudah, istri, mertua semuanya sudah. Keluarga besar sudah merestui semua,”katanya.
• 5 Fakta Gibran Rakabuming Daftar Pilkada Solo, Pesan dari Presiden Jokowi, Diantar Relawan 20 Bus
• Resmi Daftar Jadi Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Dapat Pesan Ini dari Jokowi
• Anak Jokowi vs Cucu Soekarno, Gibran Rakabuming Potensi Lawan Paundra Jago Gerindra di Pilkada Solo
Jokowi pun memberi pesan khusus bagi putra sulungnya tersebut. Gibran diminta mengikuti mekanisme dan tidak menggunakan cara curang.
“Pesan bapak harus melalui proses. Jadi, semua proses harus dilalui jangan ada jalan pintas. Semua mekanisme partai harus dilakukan, tidak ada yang namanya jalan pintas,” terangnya.
Sedianya, ia ingin menemui Rudy sesaat sebelum mendaftar. Namun, kata Gibran, lantaran kesibukan Rudy ia gagal menemuinya.
"Orang pertama yang saya temui sebelum datang kemari tentu saja Pak Rudy. Tapi berhubung ada kesibukan di luar kantor, saya tidak sempat bertemu beliau," ujar Gibran di Semarang.
Tapi Gibran mengeklaim telah mendapatkan restu Rudy sebelum mendaftar ke Semarang.
Jalani fit and proper test
Gibran menjadi satu dari 179 kader PDI-P yang telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala daerah di Jateng.
Gibran menjalani fit and proper test pada Sabtu (21/12/2019) di Kantor PDI-P Jateng, Semarang.
Panitia fit and proper test Andang Wahyu Triyanto menuturkan, Gibran diberikan lebih dari 15 pertanyaan.
"Cuma dari dalam pertanyaan ini berkembang tergantung bagaimana respons Mas Gibran," katanya.
Beberapa poin yang ditanyakan antara lain potensi, pemikiran, strategi, kesiapan psikologi, dan berbagai kesiapan dalam Pilkada.
Menghitung hari, menanti rekomendasi

Majunya Gibran sebagai bakal calon wali kota Solo melalui DPD PDI-P sempat menuai tanda tanya dari berbagai pihak.
Sebab dalam aturan, menjadi kader atau anggota partai selama tiga tahun berturut-turut merupakan syarat bakal calon kepala daerah dapat diusung oleh PDI-P.
Sementara, Gibran baru resmi terdaftar sebagai anggota pada September 2019. Artinya, ia tidak memenuhi syarat tersebut.
Meski demikian, Ketua DPD PDI-P Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani memberi sinyal, Gibran masih bisa dicalonkan.
"Ada mekanisme yang harus diikuti dan juga DPP partai mempunyai hak prerogatif memilih siapa calon yang akan diputuskan (maju Pilkada)," kata Puan, Rabu (18/12/2019).
Saat ini, Gibran masih menghitung hari, menanti rekomendasi yang rencananya akan diumumkan pada HUT PDI-P, 10 Januari 2020 mendatang. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perjalanan Gibran Menuju Pilkada Solo: Ogah Masuk Politik, Ketemu Megawati hingga Tunggu Hak Prerogatif PDI-P
Perjalanan Gibran Rakabuming Menuju Pilkada Solo, Sempat Kukuh Jadi Pebisnis & Enggan Terjun Politik