Soroti Toa Anies Baswedan, DPRD DKI Nilai Alat Deteksi Bencana Karya Siswa SMK Gowa Lebih Rasional
DPRD DKI Jakarta menilai alat deteksi bencana, gong karya siswa SMK di Gowa, Sulawesi Selatan lebih rasional dibanding toa pilihan Pemprov DKI.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Misalnya, saat banjir melanda permukiman warga pada Rabu (1/1/2020) lalu.
"Hanya pernah berfungsi empat kali, itu pun semuanya bunyi pas musim panas, pas enggak banjir."
"Justru pas banjir kemarin, enggak pernah berfungsi sama sekali," bebernya.
Kemarin pagi, Mamat menyebut sejumlah petugas dari BPBD DKI Jakarta didampingi pihak kelurahan, datang memperbaiki DWS.
Namun, hasil perbaikan DWS dirasa warga tak optimal, karena bunyi peringatan yang keluar hanya terdengar pelan.
"Warga enggak minta diperbaki, karena buat apa juga minta kalau enggak berguna."
"Tadi saya cek memang berfungsi, tapi bunyinya pelan," ucapnya.

Baru Diperbaiki
BPBD DKI Jakarta baru saja memperbaiki DWS di RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara.
Mamat pesimistis perbaikan tersebut mendatangkan manfaat bagi warga.
Hal itu lantaran suara peringatan yang menyalak dari empat toa itu dirasanya sangat kecil.
"Tadi pas saya cek sudah berfungsi. Tapi alarmnya cuma terdengar radius 100 meter dari toa, itu pun pelan," kata Mamat di lokasi, Senin (20/1/2020).
Minimnya jangkauan suara yang dihasilkan toa tersebut disebutnya tak mampu didengar oleh banyak warga.
Terlebih lagi, dari total 18 RT di wilayah RW 07, sebanyak 14 RT selalu terdampak banjir luapan Kali Ciliwung dengan ketinggian maksimal 7 meter.
"Kalau suaranya cuma radius 100 meter dan pelan buat apa?"