Breaking News:

6 FAKTA Kerajaan Kandang Wesi di Garut, Asal Mula Berdirinya, Aktivitas hingga Bentuk Bangunannya

Inilah deretan fakta mengenai Kerajaan Kandang Wesi yang ada di Garut, mulai dari asal mula hingga aktivitas kerajaan.

Kolase TribunNewsmaker - KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG dan Tribunjabar/Firman Wijaksana
Nurseno SP Utomo, orang yang disebut sebagai Raja Kerajaan Kandang Wesi di Garut, Jabar, menunjukan pin penghargaan dari Forum Komunikasi Kesultanan dan Kerajaan Nusantara yang diterimanya tahun 2015 lalu, Jumat (24/1/2020) dan bangunan kerajaan. 

Bisa dibuktikan itu semua. Kerajaan ini juga tidak ada urusan dengan agama, walau saya orang beragama," katanya.

Ia menyesalkan dengan isu yang berkembang jika ia mengajarkan aliran sesat hingga memungut iuran bagi yang ingin menjadi pengikutnya.

"Sudah jelas berbeda dengan Keraton Agung Sejagat yang memang menipu," ujarnya.

Dalam informasi yang beredar, Nurseno disebut pernah bekerja di perusahaan geothermal di Kamojang. Ia menyebut jika informasi itu salah.

"Saya juga aneh dengan adanya laporan yang beredar itu. Nama saya juga salah jadi Suseno. Terus menyebut saya pernah kerja di geothermal. Padahal tidak pernah bekerja di sana," ujarnya.

KERAJAAN KANDANG WESI-Bangunan Kerajaan Kandang Wesi di Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng, Garut, Jumat (24/1/2020).
KERAJAAN KANDANG WESI-Bangunan Kerajaan Kandang Wesi di Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng, Garut, Jumat (24/1/2020). (Tribunjabar/Firman Wijaksana)

4. Ini Bentuk Bangunan Kerajaannya

Kerajaan Kandang Wesi di Desa Tegal Gede, Kecamatan Pakenjeng, Garut berada di tengah lingkungan masyarakat. Warga bahkan lebih mengenalnya sebagai padepokan bela diri ketimbang kerajaan.

Di area Kandang Wesi itu, terdapat sebuah bangunan sederhana.

Hanya ada tiang-tiang kayu yang ditutupi dengan tirai berwarna-warni.

Di dalam bangunan itu, terdapat beberapa kursi tempat Nurseno SP Utomo, Raja Kandang Wesi, menerima tamu.

"Lahan ini milik pribadi. Tidak ada pungutan dari murid saya.

Mereka datang ke sini untuk menuntut ilmu bela diri," ucap Nurseno, Jumat (24/1/2020).

Di dalam bangunan tersebut, juga ada beberapa patung dan lukisan. Nurseno menyebut, ada sebuah batu pamegaran yang menjadi asal usul Kandang Wesi.

Di sekitar area kerajaan, masih rimbun dengan pepohonan.

Terdapat juga sebuah mata air. Lokasi Kandang Wesi harus ditempuh selama tiga jam perjalanan dari Garut.

Dari jalan utama menuju lokasi juga cukup jauh sekitar 15 menit.

Nurseno mengatakan, ia melatih warga setempat untuk belajar bela diri.

Ia juga ingin masyarakat bisa menjaga lingkungan dengan pelestarian kebudayaan.

Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya (kiri) berbincang dengan Nurseno SP Utomo di Kantor Bakesbangpol Garut, Jumat (24/1/2020). Pemkab Garut memastikan jika tak ada Kerajaan Kandang Wesi.
Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya (kiri) berbincang dengan Nurseno SP Utomo di Kantor Bakesbangpol Garut, Jumat (24/1/2020). Pemkab Garut memastikan jika tak ada Kerajaan Kandang Wesi. (Tribun Jabar/Firman Wijaksana)

5. Dipanggil Pemkab Garut

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Garut memastikan jika Kerajaan Kandang Wesi tak melakukan penyimpangan.

Baik dari sisi agama maupun makar kepada negara.

Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya, mengatakan telah melakukan klarifikasi kepada Nurseno SP Utomo yang disebut sebagai Raja Kandang Wesi. Kandang Wesi yang disebut sebagai kerajaan merupakan sebuah padepokan bela diri.

"Isu yang menyeruak kemarin itu tidak benar.

Setelah klarifikasi tak ada kerajaan. Itu hanya sebuah padepokan. Lebih ke arah pengobatan," ucap Wahyudijaya di kantornya, Jumat (24/1/2020) malam.

Pertemuan dengan Nurseno itu, katanya, telah menggugurkan isu-isu yang beredar. Seperti aliran sesat dan pungutan bagi pengikut yang ingin masuk.

"Ternyata tidak ada pungutan. Bahkan warga di sana tidak merasa resah.

Forkopincam juga sudah saga klarifikasi. Tak ada warga yang terganggu karena itu hanya padepokan," katanya.

6. Tempat Membuat Senjata Kerajaan Padjadjaran

Jika menilik kepada sejarah, kata Wahyudijaya, Kandang Wesi memang merupakan sebuah lokasi prajurit Kerajaan Padjajaran.

Wilayahnya berada di Kecamatan Bungbulang yang sekarang sudah dimekarkan menjadi Kecamatan Pakenjeng.

"Kandang Wesi itu dulu tempat pembuatan senjata. Memang ada cerita sejarahnya," ucapnya.

Terkait gelar raja yang disandang Nurseno, Wahyu menyebut hal itu berdasarkan pemberian.

Nurseno disebut telah berjasa dengan padepokan Syahbandar Kari Madi. Tak ada deklarasi raja yang dilakukan Nurseno.

"Gelar raja itu hanya penghargaan dari sisi budaya. Bukan dari teritori," ujarnya.

Pihak kecamatan telah membenarkan jika Nurseno merupakan warga Pakenjeng.

Secara pribadi, Nurseno juga melaksanakan syariat Islam.

"Jadi isu kerajan itu sudah selesai. Hanya ada padepokan saja. Gelar raja itu sebagai pelestari budaya," katanya. (TribunNewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Fakta-fakta Kerajaan Kandang Wesi, Awalnya Pedepokan & Tempat Membuat Senjata Kerajaan Padjadjaran

 
 
Sumber: Tribun Jabar
Tags:
Kerajaan Kandang WesiGarutKeraton Agung SejagatNurseno SP UtomoSunda Empire
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved