6 FAKTA Kerajaan Kandang Wesi di Garut, Asal Mula Berdirinya, Aktivitas hingga Bentuk Bangunannya
Inilah deretan fakta mengenai Kerajaan Kandang Wesi yang ada di Garut, mulai dari asal mula hingga aktivitas kerajaan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Bisa dibuktikan itu semua. Kerajaan ini juga tidak ada urusan dengan agama, walau saya orang beragama," katanya.
Ia menyesalkan dengan isu yang berkembang jika ia mengajarkan aliran sesat hingga memungut iuran bagi yang ingin menjadi pengikutnya.
"Sudah jelas berbeda dengan Keraton Agung Sejagat yang memang menipu," ujarnya.
Dalam informasi yang beredar, Nurseno disebut pernah bekerja di perusahaan geothermal di Kamojang. Ia menyebut jika informasi itu salah.
"Saya juga aneh dengan adanya laporan yang beredar itu. Nama saya juga salah jadi Suseno. Terus menyebut saya pernah kerja di geothermal. Padahal tidak pernah bekerja di sana," ujarnya.

4. Ini Bentuk Bangunan Kerajaannya
Kerajaan Kandang Wesi di Desa Tegal Gede, Kecamatan Pakenjeng, Garut berada di tengah lingkungan masyarakat. Warga bahkan lebih mengenalnya sebagai padepokan bela diri ketimbang kerajaan.
Di area Kandang Wesi itu, terdapat sebuah bangunan sederhana.
Hanya ada tiang-tiang kayu yang ditutupi dengan tirai berwarna-warni.
Di dalam bangunan itu, terdapat beberapa kursi tempat Nurseno SP Utomo, Raja Kandang Wesi, menerima tamu.
"Lahan ini milik pribadi. Tidak ada pungutan dari murid saya.
Mereka datang ke sini untuk menuntut ilmu bela diri," ucap Nurseno, Jumat (24/1/2020).
Di dalam bangunan tersebut, juga ada beberapa patung dan lukisan. Nurseno menyebut, ada sebuah batu pamegaran yang menjadi asal usul Kandang Wesi.
Di sekitar area kerajaan, masih rimbun dengan pepohonan.
Terdapat juga sebuah mata air. Lokasi Kandang Wesi harus ditempuh selama tiga jam perjalanan dari Garut.
Dari jalan utama menuju lokasi juga cukup jauh sekitar 15 menit.
Nurseno mengatakan, ia melatih warga setempat untuk belajar bela diri.
Ia juga ingin masyarakat bisa menjaga lingkungan dengan pelestarian kebudayaan.

5. Dipanggil Pemkab Garut
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Garut memastikan jika Kerajaan Kandang Wesi tak melakukan penyimpangan.
Baik dari sisi agama maupun makar kepada negara.
Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya, mengatakan telah melakukan klarifikasi kepada Nurseno SP Utomo yang disebut sebagai Raja Kandang Wesi. Kandang Wesi yang disebut sebagai kerajaan merupakan sebuah padepokan bela diri.
"Isu yang menyeruak kemarin itu tidak benar.
Setelah klarifikasi tak ada kerajaan. Itu hanya sebuah padepokan. Lebih ke arah pengobatan," ucap Wahyudijaya di kantornya, Jumat (24/1/2020) malam.
Pertemuan dengan Nurseno itu, katanya, telah menggugurkan isu-isu yang beredar. Seperti aliran sesat dan pungutan bagi pengikut yang ingin masuk.
"Ternyata tidak ada pungutan. Bahkan warga di sana tidak merasa resah.
Forkopincam juga sudah saga klarifikasi. Tak ada warga yang terganggu karena itu hanya padepokan," katanya.
6. Tempat Membuat Senjata Kerajaan Padjadjaran
Jika menilik kepada sejarah, kata Wahyudijaya, Kandang Wesi memang merupakan sebuah lokasi prajurit Kerajaan Padjajaran.
Wilayahnya berada di Kecamatan Bungbulang yang sekarang sudah dimekarkan menjadi Kecamatan Pakenjeng.
"Kandang Wesi itu dulu tempat pembuatan senjata. Memang ada cerita sejarahnya," ucapnya.
Terkait gelar raja yang disandang Nurseno, Wahyu menyebut hal itu berdasarkan pemberian.
Nurseno disebut telah berjasa dengan padepokan Syahbandar Kari Madi. Tak ada deklarasi raja yang dilakukan Nurseno.
"Gelar raja itu hanya penghargaan dari sisi budaya. Bukan dari teritori," ujarnya.
Pihak kecamatan telah membenarkan jika Nurseno merupakan warga Pakenjeng.
Secara pribadi, Nurseno juga melaksanakan syariat Islam.
"Jadi isu kerajan itu sudah selesai. Hanya ada padepokan saja. Gelar raja itu sebagai pelestari budaya," katanya. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Fakta-fakta Kerajaan Kandang Wesi, Awalnya Pedepokan & Tempat Membuat Senjata Kerajaan Padjadjaran