Wabah Virus Corona, Mahasiswa Indonesia Ungkap Kondisi di Wuhan: Dibilang Kota Mati Itu Berlebihan
Mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Wuhan, Muhammad Aris Ichwanto (29) membeberkan kondisi sebenarnya di Wuhan, China setelah Virus Corona mewabah.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Wuhan, Muhammad Aris Ichwanto (29) membeberkan kondisi sebenarnya di Wuhan, China setelah Virus Corona mewabah.
Diungkapkan Aris, jika Wuhan dibilang seperti Kota Mati itu terlalu berlebihan.
Aris mengungkapkan fakta sebenarnya terkait video-video yang viral mengenai kondisi genting di Wuhan saat Virus Corona menyebar.
Diungkapkan Aris, Wuhan tidak menjadi kota mati seperti yang diisukan.
Ia mengatakan bahwa video-video yang beredar itu dibubuhi dengan narasi yang berlebihan.
Seperti yang diberitakan Virus Corona tengah mewabah Kota Wuhan.
Virus mematikan tersebut telah menyebar di berbagai negara.
Kabar terbaru, Virus Corona telah menyebar ke 16 negara.

Kini seorang mahasiswa Indonesia di Wuhan pun membeberkan kondisi di Wuhan.
Dikatakan Aris, semua transportasi umum memang dinonaktifkan oleh Pemerintah Wuhan.
"Tapi transportasi pribadi, logistik bahkan mobil kebersihan itu masih jalan, jadi kalau dibilang kota mati itu terlalu berlebihan menurut saya," kata Aris saat dihubungi melalui sambungan telepon Selasa (28/1/2020).
Aris juga memberikan klarifikasi video mahasiswa yang mengaku terkurung di dalam asrama karena penyebaran virus corona semakin genting.
Kata Aris, saat ini, di Wuhan seluruh mahasiswa memang tengah menjalani libur semester sejak 13 Januari 2020 lalu.
Sehingga, kegiatan kampus benar-benar nihil.
"Umumnya, mahasiswa luar Wuhan akan pulang kampung seperti saya, sebagian lagi yang tidak pulang ya memang di asrama saja, karena kegiatan kampus memang tidak ada kalau libur," jelas mahasiswa Central China Normal University itu.