Wabah Corona, Mahasiswa Indonesia di China Mulai Kesulitan Makanan, Banyak Toko Tutup, Ini Videonya
Inilah kondisi mahasiswa Indonesia yang berada di Kota Huangshi, Provinsi Hubei, China. Mulai kesulitan makanan!
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah kondisi mahasiswa Indonesia yang berada di Kota Huangshi, Provinsi Hubei, China.
Para mahasiswa tersebut mulai kesulitan makanan.
Bahan persediaan makanan sudah menipis.
Terlebih banyak toko atau swalayan yang tutup setelah Virus Corona mewabah.
• Virus Corona Merebak, Presiden Jokowi Instruksikan WNI di Wuhan dan Provinsi Hubei Segera Dievakuasi
Kesulitan makanan dirasakan oleh mahasiswa asal Probolinggo Jawa Timur.
Ia memperlihatkan kondisi di Kota Huangshi lewat video amatir.
Video itu diketahui diambil pada Selasa (28/01/2020) sore, waktu setempat.
Video yang memperlihatkan kondisi mahasiswa di Kota Huangshi itu dikirim untuk mengabari keluarga mereka yang ada di kampung halaman.
Kota Huangshi diketahui hanya berjarak sekitar 30 menit dari Kota Wuhan.

Dilansir dari YouTube KompasTV yang dipublikasikan pada 30 Januari 2020, jalan protokol hingga sejumlah swalayan yang biasanya padat terlihat sepi setelah merebaknya Virus Corona.
Sejumlah fasilitas umum nampak dijaga ketat oleh petugas.
Mereka mengenakan masker dan pelindung tubuh.
Toko dan swalayan banyak yang tutup sejak sepekan lalu.
• Deretan Hoax Soal Virus Corona, Bisa Menular Lewat HP Xiaomi hingga Korban Meninggal di Singapura
Tutupnya toko dan swalayan yang menyediakan bahan makanan membuat para mahasiswa yang berada di asrama mulai kesulitan mendapatkan bahan makanan.
Hal itu juga dirasakan oleh tiga mahasiswa asal Probolinggo yang ada di Huangshi China, yakni Rahmad hidayatullah, Mohammad Nadhif dan Febry Halim Cahyadi.
"Kita semua di sini hanya bisa menyediakan stok makan untuk setiap harinya, memasak," ujar seorang mahasiswa, dikutip dari tayangan di YouTube KompasTV.
Para mahasiswa yang ada sana mulai bingung ketika persediaan makanan mulai habis.
"Ketika stok habis, maka kita kebingungan untuk membeli lagi karena supermarket sekarang mulai tutup dan stoknya juga mulai menipis," ujarnya lagi.

Ia juga mengatakan bahwa mewabahnya Virus Corona membuat sejumlah akses keluar ditutup dan dibatasi.
Para mahasiswa yang berada di asrama tidak diperbolehkan keluar, kecuali dalam keadaan mendesak.
"Kita juga tidak diperbolehkan keluar oleh satpam, kecuali ada kebutuhan yang sangat mendesak baru boleh," ujarnya.
Lebih lanjut, ia meminta agar pemerintah Indonesia segera mengevakuasi para WNI yang ada di China.
"Sehingga kita semua di sini rasanya ingin dievakuasi dari kota ini, sehingga bisa pulang ke Indonesia," ungkapnya.
Kondisi mahasiswa Indonesia yang berada di China membuat para orangtua khawatir.
Mereka meminta pemerintah Indonesia segera mengevakuasi mereka sebelum kondisi terus memburuk.
"Sangat khawatir karena berita-berita yang ada di televisi itu masalahnya di bandara lagi enak-enak jalan langsung drop, terjatuh (terinfeksi Virus Corona)," ujar Muhammad Hafids, orangtua dari Rahmad Hidayatullah.
"Itu yang saya khawatirkan. Ya pada umumnya semua wali murid yang putra-putrinya ada di China pastinya mengkhawatirlan," imbuhnya.
Ia pun berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan tegas untuk mengevakuasi para mahasiswa yang ada di China.
Berikut videonya :
(TribunNewsmaker.com/ Listusista)

Presiden Jokowi Instruksikan WNI di Wuhan dan Provinsi Hubei Segera Dievakuasi
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) telah menginstruksikan agar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan dan di Provinsi Hubei segera dievakuasi.
Perintah Jokowi ini tentunya untuk mencegah agar WNI yang berada di Wuhan berada di tempat yang lebih aman, agar tidak terjangkit Virus Corona.
Seperti yang diberitakan, mewabahnya Virus Corona di Kota Wuhan, China membuat WNI yang berada di sana tidak bisa pulang.
Mereka diisolasi dan tidak boleh keluar kecuali dalam keadaan mendesak, seperti membeli bahan makanan.
Transportasi umum juga dihentikan sementara.
Selain itu, jalur masuk Kota Wuhan juga ditutup oleh pemerintah setempat guna pencegahan penyebaran virus.
Sejak awal merebaknya 31 Desember 2019 di Kota Wuhan, Virus Corona telah menyebar secara cepat di belasan negara.
Virus mematikan ini juga menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.
Sementara itu, ribuan orang terinveksi Virus Corona.
Mengenai hal itu, Presiden Jokowi pun menginstruksikan agar WNI yang berada di Kota yang menjadi sumber mewabahnya virus tersebut segera dievakuasi.
Keputusan ini diambil oleh Presiden setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, dan Kepala BNPB Doni Monardo di ruang tunggu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis sore, 30 Januari 2020.
“Tadi Bapak Presiden sudah memerintahkan agar evakuasi WNI Provinsi Hubei dilakukan segera,” ucap Retno usai pertemuan kepada Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Sementara itu, Mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan tidak khawatir dengan studi mereka yang terbengkalai kalau dievakuasi oleh Kedutaaan Besar Republik Indonesia (KBRI) karena virus corona.
Pasalnya, libur akhir semester mereka juga diperpanjang sampai waktu yang belum ditentukan.
"Kalau dievakuasi sampai saat ini kita juga gak tahu bagaimana ke depannya, tapi kebetulan pemerintah China sendiri memutuskan untuk memperpanjang akhir semester tahun ini," kata Central China Normal University (CCNU) Wuhan Eva Taibe (37) saat dikonfirmasi lewat telepon Kamis (30/1/2020).
Kata Eva, saat virus corona menyebar kebetulan studi di Kota Wuhan tengah jalani libur akhir semester.
Libur akhir semester itu sudah dimulai sejak 13 Januari lalu.
Seharusnya kata Eva libur akhir semester berlangsung sampai 12 Februari.
Namun karena penyebaran virus corona pemerintah Cina perpanjang masa libur sampai waktu yang tidak ditentukan.
"Kita belum dikasih kejelasan sampai kapan libur kuliah, tapi pihak kampus mengatakan informasi lebih lanjut akan diumumkan 12 Februari mendatang, mungkin lihat situasi di Kota Wuhan sendiri," kata Eva.
Sampai saat ini kata Eva pihak kampus juga telah memperketat lingkungan kampus sejak 23 Januari 2020.
Tidak sembarang warga bisa masuk ke dalam kampus.
Selain itu mahasiswa yang teridentifikasi sakit juga tidak boleh berobat ke luar lingkungan kampus.
"Kami kalau sakit jadi dirujuk ke Rumah Sakit kampus, karena sangat bahaya sekali ya kalau ke Rumah Sakit luar kampus melihat situasi penyebaran virus yang semakin masif," kata Eva.
Diberitakan sebelumnya pemerintah Indonesia berencana memulangkan WNI yang masih berada di Kota Wuhan.
Rencana pemerintah disambut baik oleh mahasiswa Indonesia di kota tersebut.
Namun sampai saat ini mereka belum mendapatkan kepastian tanggal dan teknis kepulangan. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Presiden Instruksikan Segera Evakuasi WNI di Wuhan dan Provinsi Hubei