Breaking News:

Sebut Yasonna Laoly Patut Dipecat, Rocky Gerung: Dia Mesti Dipecat Supaya Ada Pelajaran Etis

Rocky Gerung sebut Yasonna Laoly patutnya dipecat, bukan mengundurkan diri: Supaya ada pelajaran etis.

Kolase Tribunnewsmaker/ YouTube Kompas TV & Tribunnews (Lusius Genik)
Rocky Gerung sebut Yasonna Laoly patutnya dipecat, bukan mengundurkan diri: Supaya ada pelajaran etis. 

TRIBUNNEWSMAKER.COMRocky Gerung sebut Yasonna Laoly patutnya dipecat, bukan mengundurkan diri: Supaya ada pelajaran etis.

Kontroversi yang ditimbulkan oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly masih menjadi perbincangan hangat hingga saat ini.

Seperti diketahui, Yasonna sempat didemo oleh warga Tanjung Priok setelah menyatakan kalau wilayah tersebut identik dengan kriminalitas dan kemiskinan.

Selain itu, namanya juga mencuat setelah hadir dalam agenda konferensi pers tim hukum PDIP terkait dengan kasus hukum Harun Masiku pada 15 Januari lalu.

Ia diketahui merupakan Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Bidang Hukum dan Perundang-Undangan PDIP.

Walhasil, berbagai figur publik pun turut mengomentari sosok menteri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi tersebut.

Salah satunya adalah pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky mengatakan kalau Yasonna Laoly sudah tak pantas untuk mengundurkan diri.

Dia, lanjut Rocky, lebih pantas dipecat oleh Presiden Jokowi sendiri.

Hal itu Rocky sampaikan dalam video bertajuk 'ROCKY GERUNG: KASUS YASONA, PERSENGKOKOLAN KELAS ATAS DENGAN KUALITAS RENDAHAN' yang tayang di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada hari Sabtu, 1 Februari 2020.

Rocky mengatakan, kontroversi yang dilakukan Yasonna itu normal bagi mereka yang haus akan kekuasaan.

Said Didu Sindir Keberadaan Maruf Amin di Pemerintahan Jokowi, Rocky Gerung Tertawa Terbahak-bahak

Sebut 100 Hari Pemerintahan Jokowi Kebohongan Baru, Rocky Gerung Singgung Ucapan Yasonna Laoly

100 Hari Jokowi-Maruf Amin Kerja, Rocky Gerung Beri Nilai 9, Alasannya Buat Said Didu Tertawa

"Itu problem kita, karena kita enggak bisa selesaikan sesuatu kalau berdempet kepentingan," ujarnya.

"Pada Yasonna itu, 3-4 kepentingan berdempet ke situ," imbuhnya.

Ia mengatakan, tuntutan publik agar Yasonna mundur dari jabatan menteri itu terlalu ringan.

"Dia mesti dipecat itu, supaya ada pelajaran etis," kata Rocky.

"Yang mecat mestinya Presiden," tambahnya.

Kendati demikian, hal itu tidak dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Rocky menambahkan, Jokowi malah memaklumi kehadiran Yasonna di konferensi pers tersebut.

"Presiden akhirnya apologetis juga terhadap kasus itu," jelasnya.

"Padahal telanjang di depan mata dan berbahaya bagi publik kalau seorang Menteri gak tau perjalanan kriminal seseorang yang sudah dinyatakan sebagai buron. Itu 'kan artinya lalu lintas orang masuk-keluar bandara itu bahaya banget," ungkapnya.

"Kita enggak tahu siapa yang masuk ke situ dong kalau sampai 2 minggu belum ada keterangan," imbuhnya.

Selain itu, Rocky juga menyoroti perihal Yasonna Laoly yang mengaku tak tahu soal keberadaan Harun Masiku.

"Sudah pasti mesti dianggap bahwa dia tahu, dan dia harus mengatakan tidak tahu karena ada kekuasaan yang lebih tinggi dan men-drive dia untuk mengatakan tidak tahu," jelas Rocky. (Tribunnewsmaker/ Irsan Yamananda)

Sindir Yasonna Laoly Saat Menilai 100 Hari Pemerintahan Jokowi

Sebelumnya, Rocky Gerung sempat memberikan komentarnya soal masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.  

Seperti diketahui, masa pemerintahan keduanya memasuki 100 hari pada 30 Januari 2020.

Sejumlah rekam jejak kerja Kabinet Indonesia Maju jadi pusat perhatian sejak keduanya dilantik pada 23 Oktober 2019 silam.

Menurut Rocky, tidak ada rasa aman yang didapat warga negara di masa pemerintahan periode kedua Jokowi ini.

"Tidak ada rasa aman kalau seluruh kebijakan sosial tidak menghasilkan kemakmuran, atau perut kosong segala macam dan ketegangan sosial terus berlangsung di sudut kota," ujar Rocky seperti yang dilansir dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis 30 Januari 2020.

100 Hari Jokowi-Maruf Amin Kerja, Rocky Gerung Beri Nilai 9.
100 Hari Jokowi-Maruf Amin Kerja, Rocky Gerung Beri Nilai 9. (Kolase TribunNewsmaker - Instagram Maruf Amin/Tribunnews.com/YouTube Metro TV)

Rocky bahkan sampai menyebut 100 hari pemerintahan Jokowi sebagai 100 hari kebohongan baru.

"Jadi tumpukan persoalan itu, yang saya sebut 100 hari artinya kita menghitung 100 hari kebohongan baru," terangnya.

Menurutnya, visi misi Jokowi terkait pemerintahan bersih, efektifk, dan terpercaya belum berhasil dilakukan.

"Jangankan saya yang melihat dari atas, yang dari bawah pun langsung merasakan itu."

Rocky lantas menyinggung ucapan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.

Seperti diketahui, Yasonna sempat menyebut Tanjung Priok sebagai daerah sarang kriminal.

100 Hari Jokowi-Maruf Amin Kerja, Rocky Gerung Beri Nilai 9, Alasannya Buat Said Didu Tertawa

Bandingkan Kinerja Anies Baswedan dengan Risma, Rocky Gerung Singgung soal Persaingan PDIP

"Rakyat Tanjung Priok langsung merasa bahwa itu ada ketidakadilan," ujar Rocky.

"Yang diucapkan oleh Menteri Yasonna Laoly yang menuduh Tanjung Priok jadi sarang kriminal," tambahnya.

Rocky menyebut, persoalan sosial tidak ada kanalisasinya.

Hal tersebut lantaran saat ini partai oposisi, yakni Partai Gerindra berada di dalam pemerintahan dan menjadi koalisi Pemerintahan Jokowi.

"Jadi bahayanya seluruh potensi kriminal sosial itu yang seharusnya ditangkap oleh oposisi."

"Supaya oposisi menghasilkan pikiran alternatif nggak terjadi, karena oposisi ikut mencari suaka di istana kan," ungkapnya.  

Rocky lantas memberikan evaluasi 100 hari Pemerintahan Jokowi-Maruf.

"Jadi kesetaraan dihilangkan, sekaligus harapan ditutup, dan itu bikin frustasi."

"Tapi orang bingung untuk menerangkan, ya tapi kan Pak Jokowi dipilih dua kali selama 10 tahun, itu misterinya," kata Rocky.

Kata Rocky Gerung soal Jokowi Sebut Sandiaga Uno Berpeluang di Pilpres 2024, Ingin Lemahkan Anies?

Lebih lanjut, Rocky menjelaskan maksud dari pernyataannya tersebut.

"Lima tahun pertama gagal, ekonomi tumbuh tidak sesuai dengan yang diharapkan, keakraban sosial tidak terjadi," kata Rocky. 

Selain itu, menurut Rocky, kemampuan negara untuk membiayai dirinya sendiri pun tidak bisa.
Karena itu, Rocky menyebut, hal itu adalah wujud dari kegagalan Pemerintah Jokowi-Maruf.

"Jadi itu kan artinya gagal, tetapi kenapa masih terpilih?" terangnya.

"Maka cuma dua kemungkinan, pemilih kita betul-betul sudah dungu atau pemilihannya curang itu," papar Rocky.

Rocky lantas menyebut, bahwa publik cukup cerdas dan yang curang adalah pelaksanaan pemilu.

"Yang beginian itu mungkin akan dibuka 3 atau 4 tahun ke depan dan mereka yang terlibat itu pasti akan disidang oleh pemimpin baru nanti," katanya.

Rocky berharap agar gerakan mahasiswa tetap memelihara ide dan harapan.

Heboh Munculnya Kerajaan Baru, Rocky Gerung Sebut Hal Itu Biasa & Wajar, Singgung Soal Ide Jokowi

"Karena kita ingin republik ini diinvestasikan ulang sebagai hak untuk menikmati keadilan bersama," ujar Rocky. (Tribunnewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 100 Hari Kabinet Jokowi, Rocky Gerung: Kesetaraan Dihilangkan, Harapan Ditutup, Itu Bikin Frustasi.

Tags:
Yasonna LaolyRocky GerungPDIPJokowidipecat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved