2 Eksekutor Sewaan Aulia Kesuma Akui Mulanya Hanya Diminta Beberes Gudang: Kalau Bunuh, Saya Gak Mau
Dua eksekutor sewaan Aulia Kesuma, yakni Kusmawanto alias Agus dan Muhammad Nursahid alias Sugeng mengaku mulanya hanya diminta untuk bersihkan gudang
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Meski begitu, Aki menawarkan cara lain, yakni menyewa pembunuh bayaran.
Sampailah Aulia Kesuma menyewa Agus dan Sugeng untuk memenuhi ambisinya, menghilangkan nyawa Pupung dan Dana.
Diimingi Rp 10 Juta
Rencana berjalan, Aulia Kesuma sudah mendapatkan eksekutor dan menjanjikan uang Rp 500 juta kepada pembunuhan Pupung dan Dana.
Terdakwa Sugeng membantah dijanjikan Rp 500 juta oleh Aulia Kesuma. Ia memastikan hanya diiming-imingi uang Rp 10 juta.
Itu pun, kata Sugeng, bukan upah untuk melakukan pembunuhan terhadap suami dan anak tiri Aulia.
"Enggak benar, saya enggak pernah dijanjikan uang segitu (Rp 500 juta)," kata dia selepas persidangan pembacaan dakwaan.
"Saya cuma dijanjikan Rp 10 juta buat bersihkan gudang. Enggak ada Rp 500 juta," tambahnya.
Selama persidangan, Agus dan Sugeng hanya tertunduk. Mereka didakwa bersama-sama Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin membunuh Pupung dan Dana.
Jaksa penuntut umum mendakwa keduanya dengan Pasal 340 jo 55 ayat 1 ke-1 subsider Pasal 338.
"Ancamannya seperti yang dikatakan majelis hakim, paling tinggi hukuman mati," ujar dia.
Dua hari setelah pembunuhan, jasad Pupung dan Dana dibakar di dalam mobil di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.

Istri Pupung Menangis
Di antara hadirin dalam persidangan Agus dan Sugeng, tampak istri pertama Pupung, Henny Handayani.
Ia menyaksikan langsung sidang pembacaan dakwaan untuk kasus pembunuhan suami dan anaknya.