Viral Perkataan Menkes Terawan Salahkan Pembeli Masker Harga Tinggi, 'Enggak Usah Pakai'
Perkataan Menkes Terawan menjadi viral setelah salahkan pembeli masker yang harganya tinggi, ungkap masker hanya untuk yang sakit?
Editor: Talitha Desena
1. Dipecat sementara

Sempat menuai kontroversi dengan menerapkan sistem cuci otak bagi penderita stroke, dokter Terawan diberi sanksi.
Mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto ini dianggap melanggar Pasal 4 dan Pasal 6 Kode Etik Kedokteran Indonesia.
"Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri," demikian bunyi Pasal 4 Kode Etik Kedokteran Indonesia.
• Jokowi Ungkap Alasan Masuknya Sejumlah Nama Menteri Kabinet Indonesia Maju, Prabowo Hingga Terawan
Sementara Pasal 6 Kode Etik Kedokteran Indonesia berbunyi, “Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.”
Pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun angkat bicara terkait metode cuci otak dr Terawan tersebut.
"Harus dibuktikan kembali bahwa dengan cara itu saja apakah bisa menggantikan terapi konservatif yang ada? Belum tentu, dia harus membuktikan," kata Ketua Umum PB IDI Prof dr Ilham Oetama Marsis, SpOG kepada wartawan, Senin (9/4/2018).
2. Dikenal sederhana semasa SMA

Dokter Terawan merupakan alumni SMA Bopkri 1 Yogyakarta.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala SMA Bopkri 1 Yogyakarta, Andar Rujito.
"Iya betul, memang Pak Terawan alumnus Bopkri 1," ujar Kepala Sekolah Bopkri 1 Yogyakarta Andar Rujito saat ditemui, Rabu.
Andar Rujito pun mengungkap seperti apa sosok dokter Terawan yang dikenalnya.
Menurut penuturan Andar Rujito, Terawan merupakan sosok yang religius dan sederhana.
"Yang tidak kalah penting, beliau religius. Selalu mengaitkan kehidupan ini dengan kepasrahan, bahwa rencana Tuhan itu selalu yang terbaik," ujar Andar.
Bahkan ketika reuni, Terawan tetap rendah hati dan tak menonjolkan jabatannya sebagai direktur rumah sakit kala itu.
"Orangnya sangat sederhana dan rendah hati, jadi tidak pernah menonjolkan. Bahkan, dalam event-event kegiatan reuni, beliau biasa saja, tidak menunjukkan dirinya sebagai direktur rumah sakit," katanya.
Andar Rujito juga menunjukkan data buku induk murid lama yang memperlihatkan nama Terawan sebagai siswa di sana.
3. Akan berikan gaji pertama untuk BPJS Kesehatan

Baru beberapa hari dilantik, Terawan sudah membuat gebrakan yang mencuri perhatian.
Melansir dari KompasTV, Terawan akan memberikan gaji pertamanya sebagai Menteri kesehatan kepada BPJS Kesehatan.
Rencana tersebut diungkapkan oleh Terawan ketika mengunjungi kantor pusat BPJS Kesehatan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat 25 Oktober 2019.
"Kalau pribadi saya, saya serahkan gaji saya sebagai menteri dan tunkin (tunjangan kinerja, Red) saya (kepada BPJS Kesehatan)," ujar dokter Terawan.
Bukan tanpa alasan dokter Terawan melakukan aksi tersebut.
Menurut Terawan, hal tersebut ia lakukan sebagai gerakan moral untuk mengatasi defisit program jaminan kesehatan nasional.
Terawan juga mengatakan kalau gerakan itu nantinya agar bisa diikuti para karyawan di kementeriannya secara suka rela.
"Mungkin nanti akan diikuti secara masif oleh karyawan di Kementerian Kesehatan dengan kerelaannya, terserah mereka untuk memberikannya kepada BPJS,"
"Silahkan BPJS yang mengaturnya supaya tidak ada persoalan, kesalahan di dalam peraturan maupun ketentuan," tambahnya.
4. Gaji dokter Terawan
Ditanya soal gaji sebagai Menteri Kesehatan, Terawan memiliki jawabannya sendiri.
Terawan mengaku dirinya tak tahu besaran gajinya sebagai Menkes.
“Gaji saya sampai sekarang tidak tahu. Karena itu daripada saya tidak tahu, lebih baik tidak tahu saja.
Gaji pertama itu buat seseorang adalah gaji yang seharusnya diserahkan kepada Yang Maha Kuasa,” ujar Terawan seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Kompas.com.
5. Tanggapan BPJS terkait rencana Terawan berikan gaji pertamanya
Saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/10/2019), Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Ma'ruf mengatakan, BPJS mengapresiasi langkah Menkes Terawan.
"BPJS Kesehatan mengapresiasi perhatian Menkes atas program JKN-KIS.
Komitmen Beliau jelas dan terang sekali untuk memastikan program JKN-KIS ini tetap berjalan dan mampu menjamin peserta yang membutuhkan," ujar dia.
Iqbal mengatakan, BPJS Kesehatan telah melakukan koordinasi mengenai hal ini.
"Akan ditindaklanjuti sesudah kunjungan Pak Menkes (Terawan) kemarin," kata Iqbal, Sabtu (26/10/2019). (TribunNewsmaker.com/Ninda)