Breaking News:

Pengamat Sebut Ahok Miliki Nilai Tambah & Bisa Atasi Banjir Dibanding Anies, Yunarto Beri Sindiran

Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya memberikan respon terkait penyataan peneliti tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga.

Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com
Yunarto Wijaya dan Ahok. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya memberikan respon terkait penyataan peneliti tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga.

Pernyataan yang ditanggapi Yunarto Wijaya yakni soal hasil survei terhadap Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Survey yang dilakukan menunjukkan keunggulan Ahok dibanding Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Tak hanya itu, ada juga perbandingan dengan kinerja Presiden Jokowi.

Terutama soal mengatasi banjir.

Ahok dinilai jauh lebih unggul dibanding yang lainnya.

Bahas Keberadaan MRT, Anies Baswedan Sebut Jabatan Presiden & Gubernur Sama Saja, Ungkap Alasan Ini

Selain itu, Ahok juga dinilai memiliki nilai tambah terkait ketegasannya.

Menurut Nirwono, Ahok berhasil mengatasi banjir karena melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya juga menjabat sebagai gubernur DKI.

Hasil survey yang disampaikan Nirwono yakni berdasarkan survey Indo Barometer tentang penanganan banjir di Jakarta.

Pujian terhadap Ahok tersebut mencuri perhatian Yunarto Wijaya.

Ia mengingat momen seteru antara Ahok dengan sang pengamat.

Ahok pernah menantang Nirwono Joga terkait betonisasi Sungai Ciliwung. 

Namun kali ini Nirwono Joga memuji ketegasan Ahok soal penataan Sungai Ciliwung tersebut. 

Dilansir dari Kompas.com, Survei Indo Barometer menunjukan, mayoritas responden menilai mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang paling berhasil menangani masalah banjir di Ibu Kota.

"Satu, banjir, paling banyak dianggap berhasil Ahok 40 persen, lalu Jokowi 25 persen, Pak Anies (Baswedan) 4 persen," ungkap Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat konferensi pers di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).

Berdasarkan survei, sebanyak 61,4 persen responden menilai pemerintah DKI Jakarta lebih bertanggung jawab di banding pemerintah pusat (26,2 persen).

 

Sementara itu, untuk isu kemacetan, responden kembali memilih Ahok sebagai gubernur yang dinilai paling berhasil mengatasi masalah tersebut.

Ahok memperoleh 35,3 persen, kemudian Jokowi 25,3 persen, dan Anies 8,3 persen.

Di isu pendidikan, Jokowi unggul dengan 35,1 persen, diikuti dengan Anies 25,3 persen, dan Ahok 15,3 persen.

Lalu, Jokowi kembali unggul di sektor kesehatan, disusul Anies dan Ahok.

"Kesehatan, paling tinggi Jokowi 35 persen, Anies 20 persen, Basuki 17 persen," tuturnya.

Terakhir, pada sektor ekonomi, Jokowi memperoleh 33,8 persen, Ahok sebesar 18,4 persen, dan Anies sebesar 18 persen.

Survei nasional ini dilakukan selama 9-15 Januari 2020 dengan total 1.200 responden yang dipilih secara multistage random sampling.

Responden terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih, yaitu minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan.

Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.

Ahok Dinilai Gubenur DKI Jakarta yang Paling Berhasil Tangani Banjir dan Kemacetan, Kalahkan Jokowi

Margin of error survei tersebut sebesar kurang lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Di samping itu, melalui akun Twitternya, Yunarto Wijaya mengomentari artikel berjudul ‘Ahok Berhasil Atasi Banjir Karena Lanjut Program Jokowi, Anies Tidak’.

Pada berita itu juga dituliskan bahwa menurut sang pengamat, Nirwono Joga, Ahok memiliki nilai tambah karena sikap tegasnya.

Dia mampu melakukan penataan beberapa titik kali Ciliwung.

Yunarto Wijaya pun mengingat momen di mana Nirwono Joga pernah disemprot Ahok, namun kini ia mengakui kalau ketegasan Ahok adalah nilai tambah.

“Ini pengamat pernah kena semprot "mulut nyebelin" Ahok dulu padahal seinget gua...,” tulis Yunarto Wijaya.

Rupanya momen itu terjadi pada tahun 2015 terkait betonisasi Sungai Ciliwung.

Dikutip dari Tribunnews.com, Setelah membantah pandangan dari pengamat soal betonisasi Sungai Ciliwung merusak lingkungan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mau ajak berdebat Pengamat Kota Nirwono Joga.

"Lo ngomong (langsung) sama saya lah. Geologi saya enggak terlalu jelek kok, saya lulusan tercepat di angkatan saya. Enggak terlalu jelek ilmu Geologi saya," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (12/10/2015).

Sering Tampil, Ahok Disebut Komisaris Rasa Dirut Pertamina oleh Andre Rosiade Jangan Terlalu Maju

Ahok membantah normalisasi Sungai Ciliwung dengan betonisasi merusak lingkungan karena betonisasi tidak sampai bawah Sungai Ciliwung.

"Makanya yang ngomong itu, kasih tahu ke dia, saya lulus geologi itu tidak terlalu jelek, saya lulus paling duluan dibandingkan teman-teman saya," jelas Ahok.

 

Sebelumnya Nirwono Joga mengatakan bahwa normalisasi Sungai Ciliwung dengan cara betonisasi akan membuat air makin kencang sehingga tidak terserap dan terhambat.

Jadi akan banyak sedimentasi saat musim hujan dan arus air yang bertambah kencang namun saat musim kemarau tidak banyak air karena langsung menyusut.

Hal itu terjadi di negara-negara di Eropa pada dasawarsa 80-an di mana negara-negara di sana membeton bantaran sungai.

"Saat itu terjadi ledakan penyakit lingkungan, ekosistem mati, dan warga di sekitar sungai terkena penyakit," ucap Nirwono Joga. (TribunNewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pengamat Sebut Ahok Miliki Nilai Tambah karena Sikap Tegasnya, Yunarto: Padahal Pernah Kena Semprot

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
AhokYunarto WijayabanjirJokowiNirwono
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved