Prank Ultah Berujung Maut, Pelajar Tewas Tenggelam di Underpass Kulur, Ibu Sempat Siapkan Tumpeng
Riyan, pelajar berusia 15 tahun asal Kulon Progo tewas setelah mendapatkan surprise ulang tahun dari teman-temannya.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terulang lagi kasus kejutan ulang tahun yang berujung maut.
Kali ini menimpa seorang pelajar bernama Riyan Hariyanto (15).
Riyan Hariyanto tewas di hari ulang tahunnya, Sabtu (22/2/2020).
Ia harus merenggang nyawa di tanggal kelahirannya setelah mendapatkan kejutan ultah dari teman-temannya.
Peristiwa pilu tersebut terjadi saat teman-temannya memberi kejutan ultah di dekat underpass Kelurahan Kulur, Kapanewon Teman, Kabupaten Kulon Progo.
• Khoirunnisa, Korban Tewas Tragedi Susur Sungai: Dikubur Saat Ultah ke-13, Sempat Minta Kado Buku
Teman-teman Riyan berniat untuk memberikan kue ultah.
Namun sayang, hari yang seharusnya bahagia justru berujung memilukan.
Riyan tewas tenggelam di underpass yang terendam banjir.

Selain Riyan, rekannya yang bernama TK (15) warga Tawangsari, juga tewas.
Sementara temannya yang lain, R (15) pelajar asal Bojong, Kulur selamat.
R sebelumnya sempat kritis dan mendapat perawatan medis.
Mulanya, tujuh anak berkumpul di tepi underpass.
Selain tiga korban, ada Y, A, F dan T.
Underpass Kulur, begitu warga menyebutnya, selalu tergenang air semasa musim hujan.
Underpass berbentuk cekung dengan air terdalamnya bisa sampai 4 meter.
• Tewas Tenggelam saat Susur Sungai, Anak 13 Tahun SMP 1 Turi Ini Dimakamkan Tepat di Hari Ultahnya
"Mereka hendak membuat surprise pada Riyan yang kebetulan ulang tahun hari ini," kata Kapolsek Temon, Komisaris Polisi Setyo Heri Purnomo, saat dihubungi, Sabtu.
Namun, tidak tahu kalau Riyan tidak bisa berenang.
Beberapa anak disebut ada yang tak setuju, tapi prank pun terjadi.
Ketika tahu Riyan tak bisa berenang, semuanya berusaha menolong bahkan ada yang sampai menceburkan diri untuk membantu.
Anak-anak yang perempuan mencari ban di bengkel terdekat untuk menyelamatkan mereka.
Mereka juga meminta tolong warga sekitar.
"Bercanda boleh tapi harus mengingat kemampuan,
apakah punya kemampuan menyelamatkan diri atau bisa menyelamatkan orang lain," kata Heri.

Underpass atau jalan umum di bawah jalur kereta api di Pedukuhan Pulodadi, Desa Kulur, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Cekungan itu berubah jadi kolam luas. Warga tetap nekat berenang walau sudah diberi tanda peringatan Dilarang Berenang.(KOMPAS.COM/DANI JULIUS)
Dalam kasus kematian 2 pelajar ini, polisi masih menyelidiki kasus ini dengan memeriksa banyak saksi.
Sementara itu, Riyanto, kerabat dekat Riyan mengungkapkan, bahwa keluarga sangat sedih.
Sebab, keluarga Riyan sudah menyiapkan berbagai hal untuk perayaan ulang tahun,
termasuk menyiapkan tumpeng hingga kuliner bakar.
Mereka berharap perayaan dilakukan di rumah saja.
Namun, Riyan tetap ikut temannya di hari ini.
• Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Sleman Terseret Banjir saat Susur Sungai, 5 Ditemukan Tewas, Ini Daftarnya
Tragedi memilukan pun terjadi.
Riyan tenggelam di underpass Sabtu sore.
Setelah ditemukan, ia segera dibawa ke RS Wates.
"Kami bawa pulang ke rumah.
Iya, alamat rumah di Sogan," kata Riyanto.
Underpass Kulur merupakan jalan di bawah jalur ganda kereta api yang masuk wilayah Pedukuhan Pulodadi.
Underpass dipakai kendaraan umum melintas, namun hanya bisa pada musim kemarau.
Underpass yang dibangun pada tahun 2012 berubah jadi kolam pada musim hujan karena air irigasi memenuhi underpass.
Karena penuh air, orang pun dilarang masuk ke sana.
Namun, tanda larangan cuma sebatas tulisan tanpa pengaman berarti.
Kolam dadakan ini telah memakan korban tidak kali ini saja.
Pada 1,5 tahun silam, seorang lansia pernah tercebur di sana dan meninggal. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Surprise Ulang Tahun Berujung Maut, 2 Pelajar Tewas Tenggelam