Berita Viral
Alasan Ponpes Lirboyo Kediri Dibiarkan Santrinya Ikut Ngecor, Sebut Bantu Tukang Jadi Amal Jariyah
Inilah aasan ponpes Lirboyo Kediri dibiarkan santrinya ikut ngecor, sebut bantu tukang jadi amal jariyah.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Alasan Ponpes Lirboyo Kediri Dibiarkan Santrinya Ikut Ngecor, Sebut Bantu Tukang Jadi Amal Jariyah
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Video yang memperlihatkan ratusan santri tengah bergotong royong melakukan pengecoran bangunan di sebuah pondok pesantren baru-baru ini viral di media sosial.
Banyak warganet yang terkejut sekaligus kagum melihat semangat para santri yang ikut turun langsung dalam proses pembangunan tersebut.
Belakangan diketahui, para santri dalam video tersebut merupakan santri Pondok Pesantren Lirboyo, salah satu pesantren besar yang terletak di Kota Kediri, Jawa Timur.
Dalam video yang beredar luas, tampak barisan panjang santri bergantian menuang adukan semen, mengoper ember dari tangan ke tangan dengan penuh semangat kebersamaan.
Pemandangan itu menggambarkan suasana khas pesantren yang menjunjung tinggi nilai gotong royong dan kebersamaan dalam bekerja.
Tak heran jika video tersebut menuai beragam tanggapan dari masyarakat, mulai dari pujian atas kekompakan hingga kekhawatiran soal keamanan kerja para santri.
Menanggapi hal itu, pihak pengurus Pesantren Lirboyo membenarkan bahwa memang tengah dilakukan pembangunan sejumlah fasilitas baru di lingkungan pesantren.
Fasilitas tersebut antara lain ruang kelas baru bagi para santri yang jumlahnya terus meningkat setiap tahun serta balai tamu untuk kegiatan para wali santri.
Namun, salah satu pengasuh Pesantren Lirboyo, KH Abdul Mu’id Shohib, menegaskan bahwa dalam setiap proses pembangunan, pihaknya selalu mengedepankan prinsip profesionalitas dan keselamatan kerja.
Baca juga: Doa Ayah Alfatih Santri Al Khoziny: Perpanjang Saya Ndak Punya Apa-apa Ya Allah, Asal Anak Selamat

“Pembangunan di pesantren Lirboyo memang kita tangani secara mandiri. Meski demikian, kita juga melibatkan pihak-pihak profesional,” ujar KH Abdul Mu’id Shohib, Jumat (3/10/2025), dikutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan bahwa pelibatan tenaga ahli mencakup seluruh aspek penting mulai dari perencanaan, pengawasan, hingga pengendalian kualitas proyek agar hasilnya sesuai standar keamanan.
“Untuk hal-hal yang sangat fundamental itu kita melibatkan profesional. Desain kita dari insinyur yang bersertifikat,” lanjut kiai yang akrab disapa Gus Oing tersebut.
Menurut Gus Oing, keterlibatan para santri dalam pembangunan itu bersifat terbatas dan hanya membantu pekerjaan non-fundamental seperti pengangkutan bahan bangunan atau membersihkan area kerja.
Kegiatan semacam itu sudah menjadi tradisi di lingkungan pesantren, di mana para santri turut berkontribusi secara sukarela sebagai bentuk pengabdian dan ladang amal jariyah.