Aksi Heroik Kodir Pemancing, Lompat ke Sungai Sempor Saat Pecah Jerit Tangis Ketakutan Minta Tolong
Tak jadi memancing, Kodir lompat ke sungai sempor saat jerit tangis siswi SMP hanyut di Sungai Sempor.
Editor: ninda iswara
Korban Hilang Ditemukan
Diberitakan sebelumnya, proses pencarian siswa tenggelam pasca banjir bandang di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Donokerto, Turi, Sleman Yogyakarta, pada Jumat (21/2/2020) telah selesai.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Tim SAR Daerah (Sarda) dam Polairud berhasil menemukan seluruh korban pada Minggu (23/2/2020).
Hal tersebut diungkapkan Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo usai petugas gabungan menerjunkan dua orang penyelam pada Sabtu (22/2/2020).
Dijelaskannya, dua orang penyelam yang diterjunkan bernama Danang dan Meus itu berhasil menemukan tiga orang siswa yang masih hilang.
• Soal Insiden Susur Sungai SMPN 1 Turi yang Memakan Korban, Mahfud MD Singgung Persiapan Kegiatan
• Soal Insiden Susur Sungai SMPN 1 Turi yang Memakan Korban, Mahfud MD Singgung Persiapan Kegiatan
Mereka menyelam di sejumlah titik Sungai Sempor yang diperkirakan menjadi lokasi tenggelamnya ketiga siswa.
"Pencarian korban laka air hanyut disungai siswa SMP 1 Turi, kru selam dua terdiri dari anggota sarda jateng dan polairud, penyelam Danang dan Meus," ungkapnya dalam siaran tertulis pada Sabtu (22/2/2020).
Ketiga siswi yang sebelumnya hilang antara lain,
1. Yasinta Bunga, siswi Kelas 7b (13) asal Desa Dadapan RT 05/27 Donokerto, Turi.
Ciri-ciri : dipipi ada tahi lalat, tinggi sekira 150 cm, kulit putih, rambut agak keriting sepinggang.
2. Zahra Imelda, siswi Kelas 7D (12) asal Kenteng, Wonokerto, Turi.
Ciri-ciri : hitam manis, tinggi 140 cm, rambut sebahu bergelombang, agak kurus.
3. Nadine Fadilah, siswi Kelas 7D (12) asal Kenaruhan RT 05/18 Donokerto, Turi.
Ciri-ciri : kecil, kurus, kuning langsat, tinggi 140cm.
Nadine Fadilah katanya berhasil ditemukan pada Sabtu (22/2/2020), sedangkan kedua temannya, yakni Yasinta Bunga dan Zahra Imelda ditemukan pada pagi tadi, Minggu (23/2/2020) pukul 05.30 WIB.
"Total siswa 249, terdiri dari Kelas 7 sebanyak 124 Siswa dan Kelas 8 sebanyak 125 Siswa. Konfirmasi Selamat : 216 Siswa, Konfirmasi Luka : 23 Siswa dan Meninggal Dunia: 10 Siswa," ungkapnya dalam siaran tertulis pada Minggu (23/2/2020).
"Dengan sudah ditemukannya seluruh korban maka Operasi SAR dinyatakan selesai hari ini dan seluruh potensi SAR dikembalikan ke masing-masing unsur," tutupnya.
Penemuan korban tersebut melengkapi seluruh data siswa SMP 1 Turi yang hilang.
Sebelumnya, sebanyak tujuh orang siswa ditemukan tewas dalam pencarian mulai dari Jumat (21/2/2020) hingga Sabtu (22/2/2020) siang.
Korban tewas antara lain :
1. Sovie Aulia, siswi Kelas 8C (15) asal Sumberejo RT 22/06 Kaliurang, Srumbung, Magelang. Jenazah sudah dibawa pulang keluarga ke Magelang.
2. Arisma Rahmawati, siswi Kelas 7D (13) asal Desa Ngentak RT 02/23, Tepan, Bangunkerto, Turi. Jenazah sudah dibawa pulang keluarga.
3. Nur Azizah, siswi Kelas8A (15) asal Desa Kembangarum RT 02/30 Donokerto, Turi. Sudah dimakamkan.
4. Lathifa Zulfaa, siswi Kelas 8B (15) asal Desa Kembangarum RT 04/33 Donokerto, Turi. Teridentifikasi DVI pukul 00.00 WIB.
5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah, siswi Kelas 7C (14) asal Karanggawang RT 05/25 Girikerto, Turi, Sleman.
6. Evieta Putri Larasati, siswi Kelas 7A (13) asal Soprayan RT 04/19 Girikerto, Turi, Sleman. Sudah diambil keluarga pukul 21.36 WIB.
7. Faneza Dida, siswi Kelas 7A (13) asal Glagahombo RT 03/19 Girikerto,Turi, Sleman.

Ada Peringatan Banjir Bandang Sebelum SIswa SMP 1 Turi Susur Sungai
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) menyatakan, sudah ada peringatan akan terjadinya hujan jelang berlangsungnya susur sungai oleh SMPN 1 Turis.
Dalam peringatan yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kawasan Sleman dan sekitarnya diperkirakan turun hujan berintensitas sedang hingga lebat.
Hujan yang disertai petir dan angin kencang disebut akan berlangsung pada Jumat (21/2/2020) siang hingga 18.35 WIB.
"Pada waktu tersebut SMPN 1 Turi Sleman melaksanakan kegiatan Pramuka di luar sekolah dengan kegiatan di antaranya susur sungai di Lembah Sempor," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana dikutip dari Kompas.com.

Biwara mengatakan, saat susur sungai itu berlangsung, tiba-tiba ada aliran air dari hulu yang menghanyutkan siswa.
Kemunculan aliran air itu diperkirakan akibat adanya hujan di hulu Sungai Sempor.
Ada 250 siswa yang sempat terbawa arus sungai, enam di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan tewas.
Sedangkan Kepala Dusun Dukuh, Tartono (54) menceritakan, awalnya warga mendengar pengumuman dari masjid kalau ada siswa yang hanyut di Sungai Sempor.
"Tadi sekitar jam 14.30 WIB warga dengar pengumuman di masjid. Spontan warga langsung datang ke sungai untuk menolong," ujar Tartono saat ditemui di lokasi, Jumat (21/02/2020) sore.
Menurutnya, di wilayahnya tidak turun hujan. Namun, bagian utara memang hujan deras, sehingga arus Sungai Sempor menjadi cukup deras. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Kodir Pemancing Kehilangan Benda Berharganya Saat Tolong Puluhan Siswi SMP 1 Turi di Sungai Sempor