Breaking News:

Belum Ditemukan, Politikus Demokrat Ini Menduga Harun Masiku Sudah Ditembak Mati: Sangat Mungkin

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Benny K Harman mengungkap spekulasi tentang keberadaan eks caleg PDI-P, Harun Masiku.

Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com/Nabilla Tashandra dan Kompas TV
Benny k Harman mempertanyakan keberadaan Harun Masiku. 

Kasus ini terbongkar dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar KPK pada 8 Januari.

Namun, Harun Masiku saat itu tak ikut tertangkap. KPK hanya berhasil menangkap Wahyu Setiawan dan tujuh orang lainnya.

Kini sudah lebih dari 30 hari, mantan calon anggota legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan daerah pemilihan Sumatera Selatan I tak diketahui keberadaannya.

 

Sebelumnya, tim gabungan pemeriksa perlintasan Keimigrasian bekas caleg PDIP Harun Masiku, membeberkan hasil investigasinya.

Tim yang dibentuk per 31 Januari 2020 itu terdiri dari Inspektorat Jendral Kemenkumham, Direktorat Siber Bareskrim, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Kemenkominfo.

Anggota tim gabungan, Kasi Penyidikan Kemenkominfo Sofyan Kurniawan menguraikan, pihaknya telah memeriksa manifes penerbangan Batik Air dan rekaman CCTV Terminal 2F yang dikelola PT Angkasa Pura II.

Kemudian, Data Log Personal Computer (PC) konter lmigrasi kedatangan Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, dan server lokal Terminal 3 Bandara Soetta.

Juga, Server Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim) Ditjen lmigrasi, dan keterangan dari pihak-pihak terkait serta menganalisa bukti surat.

"Tim gabungan bersifat independen."

"Tim bekerja untuk mengungkap adanya ketidaksinkronan data perlintasan atas nama Harun Masiku."

"Pada Sistem lnformasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM)," ujar Sofyan di Gedung Ditjen Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kemenkumham, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Berikut ini 10 poin hasil pemeriksaan tim gabungan pemeriksa data perlintasan Harun Masiku:

1. Benar terjadi ketidaksinkronan data pada Aplikasi Perlintasan Keimigrasian dalam Sistem lnformasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) pada Ditjen Imigrasi.

Ketidaksinkronan tersebut disebabkan oleh perbedaan data catatan perlintasan kedatangan orang.

Yakni, antara yang terdapat pada PC Konter terminal 2F Bandara Soetta dengan Server lokal di Bandara Soetta, dan server Pusdakim pada Direktorat Jenderal Imigrasi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Tags:
Harun MasikuBenny K HarmanYasonna LaolyPDIPDemokrat
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved