Pasien Corona di Korsel Hampir 1000, Pemimpin 'Sekte Sesat' yang Diduga Sebarkan Virus Lakukan Ini
Korea Selatan jadi negara kedua dengan pasien virus Corona terbanyak, diduga berawal dari sebuah sekte sesat ini
Editor: Talitha Desena
"Situasinya sangat mencekam," ungkap Presiden Moon Jae-in saat berkunjung ke Daegu, sembari mengenakan seragam pejabat darurat pemerintah, dan menekankan Pemerintah Korea Selatan akan memberi bantuan sepenuhnya.
"Kita akan menang lawan virus ini," tambahnya.
Jalanan di Daegu kini lowong, padahal populasi di kota tersebut mencapai 2,5 juta penduduk. Meski demikian, terlihat antrean panjang orang-orang yang berburu masker di beberapa toko.
Pemerintah Korea Selatan menekankan ke para warganya untuk ekstra waspada, mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah jika mengalami gejala demam atau gangguan pernapasan.
Negara tetangga jaga jarak
Meningkatnya penyebaran virus corona di Korea Selatan secara cepat membuat negara-negara tetangga kini menjaga jarak.
Hong Kong mengumumkan mereka tidak mengizinkan kedatangan pengunjung dari Korea Selatan, kecuali warga negara mereka yang kembali.
Sementara itu Mongolia menghentikan penerbangan dari dan ke Korea Selatan mulai hari ini.
Sebuah sekte keagamaan disinyalir jadi pusat penyebaran virus
AFP melaporkan ada tambahan tiga kematian akibat Covid-19 di Korea Selatan, yang membuat daftar korban meninggal bertambah jadi 10 orang.
Akan tetapi, penambahan tiga orang korban ini adalah jumlah harian terendah dalam empat hari terakhir.
Sebagian besar infeksi yang terjadi di negara tuan rumah Piala Dunia 2002 ini dikaitkan dengan Gereja Shincheonji.
Seorang wanita berusia 61 tahun dilaporkan mengalami gejala demam pada 10 Februari lalu, setelah empat kali menghadiri kegiatan gereja.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, Jung Eun-kyeong, menyarankan para umat gereja untuk menahan diri keluar dari gereja "semaksimal mungkin".
Gereja Shincheonji sedang menerima banyak kritikan publik saat ini.
Oleh karenanya, Lee Man-hee selaku pendiri gereja akan menyediakan daftar anggota gereja ke pemerintah Korea Selatan agar bisa dites virus corona.
(Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Infeksi Virus Corona di Korea Selatan Dekati Angka 1.000 Orang