Selain Disemprot Ray Rangkuti, Saefullah juga Kena Marah Warga DKI soal Banjir: Itu Layak Dinikmati?
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah kena semprot berbagai pihak setelah memberikan tanggapan soal banjir Jakarta.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah kena semprot berbagai pihak setelah memberikan tanggapan soal banjir Jakarta.
Perkataan Saefullah soal banjir begitu kontroversial dan dianggap telah menyinggung warga yang menjadi korban banjir.
Saefullah beberapa waktu lalu mengatakan bahwa banjir yang menerjang Ibu Kota dinikmati saja.
Terlebih tubuh manusia mengandung dua pertiga persen air.
Perkataan Saefullah pun mendapat kecaman dari berbagai pihak, terutama para korban banjir.
Mereka tidak terima dengan apa yang diucapkan Saefullah.
Ia mengkritik pernyataan Sekda DKI.
• POPULER Saefullah Disemprot Ray Rangkuti saat Sebut Banjir DKI Harus Dinikmati: Tak Punya Empati!
Dikutip TribunNewsmaker.com dari Kompas.com, seorang warga bernama Christian Sitompul, warga di kawasan Jakarta Timur, mengaku kaget saat mendengar pernyataan Saefullah.
Ia heran, bagamana bisa bencana banjir yang menggenangi kewasan rumahnya bisa dinikmati.
Menurutnya, tidak ada yang bisa dinikmati dari bencana banjir.

Terlebih kendaraan yang digunakannya untuk bekerja tidak bisa digunakan akibat banjir.
"Bagaimana dengan masyarakat yang rumahnya semua terendam?
Motor yang kemasukan air sampai tidak bisa dipakai untuk nyari rezeki," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2020).
Christian lantas meminta pemerintah untuk memberikan solusi terhadap permasalahan banjir ini.
"Karena banjir di Jakarta sudah enggak hal bercanda lagi. Do something-lah," ungkapnya
Tak hanya Christian, warga Jakarta Barat, Ahmad Hendra (24) juga mengungkapkan kekesalannya.
Ahmad mengaku lelah dengan banjir yang kerap menerjang kawasan Jakarta dalam waktu yang berdekatan.
Ia juga kesal mendengar pernyataan Saefullah.
• Bela Anies Baswedan Soal Banjir DKI, Fadli Zon Singgung Janji Jokowi, Ferdinand: Ya Kan Dia Kerja
Ahmad ingin pemerintah lebih memperhatikan para korban banjir karena banyak kerugian yang dialami.
"Kami sudah jenuh dengan banjir.
Tolong perhatikan rakyat karena kami merugi biaya, rugi tenaga karena sakit-sakit.
Tolonglah jangan dipermainkan perasaan rakyat," ujarnya.
Ia juga mengeluh karena dalam dua bulan, banjir melanda hingga dua kali.
"Masa dalam dua bulan dua kali banjir, kan enggak lucu. Gimana nih pencegahannya?," tanya Ahmad.
Warga banjir lainnya bernama Yahya Arifin (45) warga Kemang, juga turut menanggapi pernyataan Saefullah.
Ia mengaku geram saat mendengarnya.
Diungkapkan Yahya, tidak ada yang bisa dinikmati saat banjir menerjang.
Ia juga menyinggung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang dianggapnya tidak memiliki solusi untuk mengatasi banjir.
"Mudah-mudahan dah ini didengar. Buat Pak Anies kami enggak butuh yang pintar bicara, kami butuh yang pintar nanganin banjir.
Gara-gara banjir, motor saya enggak bisa dipakai kerja. Menurut bapak, itu layak dinikmati?," ujar Yahya kesal.

Sebelumnya, perkataan Saefullah soal banjir juga dikomentari oleh Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti.
Ray Rangkuti menganggap Saefullah tidak ada rasa empati.
Terlebih pada korban banjir yang tidak sedikit jumlahnya.
Menurut Ray Rangkuti, perktaan Saefullah itu menyinggung masyarakat Jakarta.
Mereka yang menjadi korban banjir dan kehilangan sanak saudaranya bisa saja sangat sakit hati mendengar ucapan Saefullah.
Ray menilai ucapan Saefullah tidak pantas.
Tidak seharusnya berkata seperti itu, mengingat persoalan banjir saat ini sedang sensitif.
"Yang dibuat pernyataanya memperlihatkan tidak ada empati Pemprov DKI Jakarta terhadap para korban banjir," kata Ray, Kamis (27/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
• Banjir Melanda Jakarta, Sekda DKI Minta Masyarakat Menikmati Saja: Tubuh Kita Dua Pertiga Persen Air
Diungkapkan Ray, pernyataan yang dilontarkan Saefullah justru akan menambah masalah lagi bagi Pemprov DKI.
"Ini berlipat, mereka tidak menyelesaikan masalahnya tapi malah diberi 'hadiah' dengan ucapan seperti itu empati yang kurang terhadap para korban," ujarnya.
Lebih lanjut, Ray Rangkuti menilai bahwa seharusnya Sekda tidak boleh berbicara seperti itu, melainkan bicara yang ranahnya saja, seperti dalam hal teknis.
"Sebetulnya sekda enggak boleh bicara itu, sekda administratif. Seperti hal teknis, misal berapa pompa sudah dikerahkan, kemudian jumlah korban berapa itu bolehlah," ungkapnya.
Seperti yang diberitakan, DKI Jakarta lagi-lagi dilanda banjir sejak Minggu, 23 Februari 2020.
Sebelumnya banjir terjadi di awal Januari 2020.
Permasalahan banjir ini mengundang reaksi dari berbagai pihak.
Anies Baswedan juga tidak luput dari sasaran warganet.
Banyak yang menyalahkan Anies mengenai persoalan banjir.
Kendati demikian, tidak sedikit pula yang berada di pihak Anies Baswedan. (TribunNewsmaker.com/ Listusista)