Kisah Dokter Rawat Pasien Virus Corona, Resah karena Jumlah Membludak Sampai Jadwal Kerja Dirombak
Ini kisah dokter yang menangani pasien virus Corona di Indonesia, merasa resah ceritakan pasien & jadwal kerja dirombak total
Editor: Talitha Desena
Jadwal kerja dirombak
Perjuangan Y di tengah mewabahnya virus corona tak berhenti di situ.
Dia pun harus menyesuaikan jadwal praktiknya. Pasalnya, pihak rumah sakit mengubah jadwal praktik seluruh dokter agar dapat melayani para pasien secara maksimal.
Pihak rumah sakit juga membagi beberapa cluster perawatan bagi para dokter.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan para dokter untuk merawat pasien dan mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Nah sekarang (jadwal) kita benar-benar dirombak habis-habisan, dibikin supaya jam kerja enggak 'manusiawi', dalam tanda kutip ya. Jujur sekarang kerja office hour aja, enggak ada piket jaga lagi," ungkap Y.
Kendati demikian, pihak rumah sakit tak selamanya memperlakukan tenaga medisnya sebagai 'budak' untuk melayani para pasien.
Mereka juga diberi waktu istirahat agar meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Pasalnya, dokter harus selalu sehat agar dapat merawat para pasien dan menghindari jatuhnya pasien-pasien berikutnya yang berasal dari tenaga medis.
"Tapi dibikin juga jam kerjanya itu lebih sehat, imun kita lebih bagus, ada upaya-upaya seperti itu jaga," lanjutnya.
Adapun, hingga Senin sore, pemerintah memastikan jumlah pasien yang terkonfirmasi mengidap virus corona atau Covid-19 bertambah sebanyak 17 orang.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam keterangan pers kepada wartawan di Jakarta.
"Ada penambahan jumlah pasien sebanyak 17 orang (positif tertular virus corona) sehingga saat ini ada 134 pasien yang tertular," ujar Yuri.
(Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Dokter Rawat Pasien Covid-19, Resah dan Harus Patuh Perubahan Jadwal Kerja