Seorang Dokter Jadi PDP Covid-19 Pertama di Sumut Meninggal di RS Adam Malik, Sempat ke Luar Negeri
Seorang dokter di Sumatera Utara (Sumut) menjadi pasien pertama PDP (Pasien Dalam Pengawasan) Covid-19, kini meninggal.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Rosario Dorothy Simanjuntak bahwa dari menyebutkan bahwa dari 8 PDP terdapat 7 pasien laki-laki dan satu perempuan.
"Laki-laki berjumlah 7 orang dengan rentang usia 19, 34, 43, 48, 49, 65 dan satu orang perempuan berusia 51 tahun," tuturnya.
Perempuan yang akrab disapa Ocha ini menyebutkan bahwa pihaknya tak bisa menyebutkan identitas para pasien tersebut.
Kita ikut peraturan pemerintah, jadi kita tidak bisa memberitahukan asal daerah. Hanya bisa diinformasikan usia dan jenis kelamin saja," tambahnya.

Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy ditemui di ruang kerjanya, Rabu (19/12/2018). (TRIBUN MEDAN/DOHU LASE)
Ia menyebutkan bahwa pasien PDP memiliki gejala yang berbeda-beda mulai dari demam hingga sesak nafas. "Kondisinya mereka sakit sedang, ada yang demam ada yang sesak nafas, jadi bervarisasi," tambahnya.
Lebih lanjut, Ocha menyebutkan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari pusat, terkait perkembangan pasien tersebut.
"Sebenarnya secepatnya tapi karena sampel seluruh Indonesia harus diperiksa di pusat jadi memang makan waktu yang cukup lama. Belum semua, yang jelas pasien inikan masuk bertahap, jadi pengiriman sampel bertahap. Yang duluan masuk, duluan dikirim, yang jelas dua pertama sudah dikirim," tambahnya.
Ia mengatakan, penambahan terakhir pasien dalam pengawasan (PDP) terjadi pada Senin (16/3/2020) kemarin.
"Sejak semalam hari Senin ada penambahan 5 orang. Kalau hari Minggu 2 orang, dan Sabtu 1 orang," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pasien yang positif Virus Corona, yang dirawat di RSUP Adam Malik.
Adapun Orang Dalam Pantauan (ODP) terkait Covid-19 berjumlah 22 orang.
"Update jumlah pasien terkait Covid19 yg dirawat di RSUP HAM, per 17 Maret 2020 jam 12.00 WIB, pasien ODP ada 22, PDP saat ini yg dirawat 8 orang. PDP yang pulang (Negatif) ada 2 orang, dan yang positif Corona ada 0 orang," tuturnya.
Data per Selasa 172 Kasus Positif Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan bahwa hingga Selasa (17/3/2020) ada 172 kasus pasien positif virus corona atau Covid-19 di Tanah Air.
Dengan demikian, jumlah ini bertambah 38 orang dari pengumuman terakhir yang dilakukan pada Senin (16/3/2020) sore.
"Total ada 172 kasus, kasus meninggal tetap lima orang," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Selasa sore.
Yuri menjelaskan, sebanyak 12 kasus didapatkan sejak Senin sore hingga malam.
"Sehingga sampai tanggal 15 (Maret 2020) ada 146 kasus," ucapnya.
Kemudian, jumlah ini bertambah setelah dengan hasil pemeriksaan spesimen yang dilakukan Balitbang Kesehatan. Jumlahnya dari data yang dicek saat itu bertambah 20 kasus.
Penambahan jumlah kasus itu merupakan pasien yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.
Akan tetapi, dia tidak menyebutkan jumlah pasien secara spesifik di setiap provinsi.
"Terbanyak berasal Provinsi DKI Jakarta, kemudian Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau," ucapnya.
Setelah itu, pemeriksaan yang dilakukan Universitas Airlangga memperlihatkan bahwa ada tambahan 6 kasus.
"Sehingga total ada 172 kasus," ucap Achmad Yurianto.
Yuri memperbarui data kasus pasien yang meninggal setelah terpapar virus corona atau Covid-19 menjadi tujuh orang.
"Tujuh (yang meninggal)," kata juru bicara pemerintah untuk penganan virus corona Achmad Yurianto saat dihubungi, Selasa (17/3/2020) malam.
Menurut dia, ada tambahan dua pasien yang meninggal sehingga jumlahnya kini menjadi tujuh orang.
Yakni yang meninggal di RSUD Kariadi Semarang dan satu kasus lain yang tak dirinci Yurianto. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pasien Pertama PDP Covid-19, Dokter Meninggal di RS Adam Malik (Terduga Corona Pertama di Sumut)