Breaking News:

VIRAL Video PDP Corona Tak Dilayani Saat Minta Diperiksa Covid-19, RS Mitra: Fasilitas Belum Ada

Beredar video viral pasien dalam pengawasan corona mengaku tak dilayani saat minta diperiksa covid-19, RS Mitra: Fasilitas belum ada.

Editor: Irsan Yamananda
SHUTTERSTOCK via Kompas.com
Ilustrasi virus corona atau covid-19. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan beredarnya sebuah video.

Dalam video tersebut, terlihat orang yang mengaku sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona.

Di depan kamera, ia merasa tidak dilayani oleh Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi.

Pasien itu beralasan, ia diminta pulang meski statusnya sudah PDP.

Walhasil, videonya pun viral dan jadi perbincangan di media sosial.

Menanggapi hal ini, manajemen RS Mitra Keluarga angkat bicara.

Fadli Zon Soroti Debat Haris Azhar & Ali Ngabalin Soal Alat Cek Corona, Ungkap Kemungkinan Ini

5 Persiapan Social Distancing agar Tidak Stres, Tetap Sehat di Tengah Intaian Pandemi Corona

Hotman Paris Imbau Kurung Diri Cegah Corona, Tak Ingin Makin Parah: Waktunya Minta Bantuan China?

Ilustrasi, para Ilmuwan mulai merilis gambar asli virus corona yang menyerang lebih dari 70 ribu orang di dunia
Ilustrasi, para Ilmuwan mulai merilis gambar asli virus corona yang menyerang lebih dari 70 ribu orang di dunia (Kolase pixabay/National Institute of Allergy and Infectious Diseases Rocky Mountain Laboratories)

Dalam siaran persnya, pihak rumah sakit menjelaskan bahwa pasien yang videonya viral tersebut memang datang ke rumah sakit pada Kamis (12/3/2020) lalu

Sang pasien, lanjut pihak RS Mitra Keluarga, kala itu memiliki keluhan batuk, pilek, sesak, dan riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit.

"Pasien itu juga diketahui pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi positif di negara tersebut," ucap Manajemen Mitra Keluarga Bekasi, Selasa (17/3/2020).

Saat datang ke rumah sakit, pasien tersebut hendak melakukan pemeriksaan untuk memastikan dirinya apakah dia Covid-19 atau tidak.

Gegara Corona Anak Belajar Online di Rumah, Orangtua Curhat: Rebutan HP Hingga Panik Internet Lemot

Masih Banyak yang Keliru, Ini Beda ODP, PDP dan Suspect dalam Penanganan Virus Corona

POPULER Debat Panas Haris Azhar & Ali Ngabalin Soal Alat Pendeteksi Corona, Kuping Dipake!

Namun saat diperiksa, pasien itu tidak demam, tidak tampak sesak, dan tidak menunjukkan gejala Covid-19 berat.

Pasien itu dinyatakan dalam kondisi baik.

"Sehingga sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan untuk pasien dengan kondisi tersebut tidak perlu inap," kata Manajemen Mitra.

Menurut Manajemen Mitra Keluarga Bekasi, pasien tersebut telah diberikan edukasi terkait isolasi dirinya di rumah.

Terkait permintaan pasien untuk melakukan pemeriksaan Covid-19, Mitra Keluarga mengaku belum memiliki fasilitas pemeriksaan tersebut.

Jika hendak melakukan pemeriksaan Covid-19, maka saat itu pasien dianjurkan untuk memeriksakan dirinya ke Rumah Sakit rujukan Pemerintah Pusat, yakni RSPI Sulianti Saroso.

Manajemen Mitra Keluarga Bekasi mengatakan, setiap orang berpotensi melakukan kontak dengan orang-orang yang telah terinfeksi covid-19.

"Nah cuma proses penularan sangat tergantung dari tindakan pencegahan yang dilakukan," ucap dia.

Oleh karena itu, masyarakat harus terus menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan tangan (hand-hygiene), mengurangi pertemuan dengan orang banyak, menghindari kontak fisik dengan orang lain, dan tidak melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri (Social Distancing).

"Mitra Keluarga selalu berpartisipasi aktif dalam melakukan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 dalam pelayanan kami, sesuai dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan WHO," tutur dia. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 Tidak Dilayani, Ini Kata RS Mitra Keluarga".

UPDATE: Pasien Covid-19 Meninggal Jadi 19 Orang, 12 di DKI

Juru bicara penanganan virus corona Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, hingga Rabu (18/3/2020) siang, terdapat 19 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Rincian per wilayah, angka kematian di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 12 pasien, lalu di Jawa Tengah 2 pasien.

Sebanyak satu pasien meninggal masing-masing di Jawa Barat, Bali, Banten, Sumatera Utara, dan Jawa Timur.

Yurianto menuturkan, angka tersebut didata setelah pemerintah mengecek ulang pendataan di sejumlah rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.

Hingga Selasa (17/3/2020) malam, angka pasien yang meninggal sebanyak 7 orang. 

"Terdapat permasalahan dalam pendataan, beberapa rumah sakit tak melaporkan kasus kematian sejak 12 Maret. Maka kami cek ulang," kata Yurianto dalam konferensi pers di Gedung Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu.

Adapun jumlah kasus positif hingga Rabu ini adalah 227.

"Äda tambahan 55 kasus, sehingga total sampai sekarang, dihitung sampai kami melaporkan pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 12.00 ada 227 kasus," kata Yurianto.

Dari jumlah itu, sebanyak 11 pasien dinyatakan sembuh.

Penambahan 55 kasus itu berlangsung sejak Selasa (17/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Rabu (18/3/2020) pukul 12.00 WIB.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Pasien Covid-19 Meninggal Jadi 19 Orang, 12 di DKI".

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaBekasiRS Mitra Keluarga Bekasi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved