POPULER 3 Hari Sekap & Cabuli Siswi SMA, Pelaku: Dia Mau, Yasudah Saya Ajak Menginap di Rumah
Setelah 3 hari disekap & dicabuli berulang kali, siswa SMA di Pasuruan ini sempat diajak makan dan belanja oleh pelaku sebelum dipulangkan.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kisah pencabulan kembali terjadi di Indonesia.
Kali ini, peristiwa nahas itu terjadi di daerah Pasuruan, Jawa Timur.
Seorang pria berinisial M (47) ditangkap oleh Satreskrim Polres Pasuruan.
Ia dijadikan tersangka penyekapan dan pencabulan oleh pihak berwajib.
Korbannya sendiri adalah siswa SMA berinisial STN.
Tindakan keji M itu dilakukan 23-26 Februari 2020.
• Negatif Narkoba, Vanessa Angel Buru-buru Tinggalkan Polres, Begini Beda Nasib Bibi Ardiansyah
• KRONOLOGI Bocah 6 Tahun Tewas Terjebak di Kolam Tinja, Berawal dari Mencari Ikan Bersama Teman
• Ibu di Muaraenim Ajak Anak Kandung Berhubungan Intim, Suami Tak Kunjung Pulang, Ini Pengakuannya!

Kepada polisi, M membantah menghipnotis STN agar diajak mau untuk pergi dengannya.
M mengaku sempat menepuk punggung korban.
Hanya saja, lanjutnya, bukan berarti M menghipnotis korban.
Saat dimintai keterangan, M mengaku bertemu korban di dalam masjid.
• 5 Persiapan Social Distancing agar Tidak Stres, Tetap Sehat di Tengah Intaian Pandemi Corona
• Hotman Paris Imbau Kurung Diri Cegah Corona, Tak Ingin Makin Parah: Waktunya Minta Bantuan China?
• Didoakan Cepat Dapat Cewek oleh Putri Delina, Reaksi Tak Biasa Sule jadi Sorotan, Penonton Heboh!
Kala itu, dirinya baru pulang dari pesarehan atau makam.
Saat itulah tersangka mengaku jatuh hati kepada korban.
Ia kemudian mengajak korban ke rumahnya.
"Dia mau."
"Ya sudah, saya ajak menginap di rumah saya," ujar M saat pengungkapan kasus di Mapolres Pasuruan, Selasa (17/3/2020).
Ia mengatakan, di rumahnya, korban diperlakukan istimewa.
Hari kedua menginap, korban diajak ke Malang.
"Saya ajak ke Malang, jalan - jalan."
"Saya bonceng sama sepeda saya."
"Di sana saya makan - makan sama dia, terus pulang," kata M.
• Seorang Dokter Jadi PDP Covid-19 Pertama di Sumut Meninggal di RS Adam Malik, Sempat ke Luar Negeri
• Tips Jaga Kesehatan saat Social Distancing, Perhatikan Asupan Nutrisi Penting Ini untuk Imun Tubuh
• Dijebak Asistennya Sendiri Soal Pil Happy Five, Ririn Ekawati Harus Lebih Hati-hati Memilih Teman
Pada hari ketiga korban diajak berbelanja di pasar.
"Setelah saya ajak ke Pasar, saya yang melepaskan dia."
"Saya suruh dia pulang ke rumah dan jangan bilang ke siapa - siapa," tandasnya.
Versi kepolisian, tersangka sempat mengancam korban.
Namun, versi tersangka, tidak ada pengancaman.
Bahkan pelaku menyebut apa yang dilakukan suka sama suka.
"Saya tidak mengancam dia, saya hanya bilang jangan bilang siapa-siapa," ujar dia.
M membantah bahwa kartu yang diamankan polisi dari rumahnya adalah kartu lintrik atau kartu untuk menghipnotis orang.
"Itu kartu untuk main saja."
"Saya belinya di toko, saya tidak beli di dukun atau di siapa," pungkas dia.
• 5 Persiapan Social Distancing agar Tidak Stres, Tetap Sehat di Tengah Intaian Pandemi Corona
• Seorang Dokter Jadi PDP Covid-19 Pertama di Sumut Meninggal di RS Adam Malik, Sempat ke Luar Negeri
• Rayakan Ultah Anang Ramai-ramai, Ashanty Minta Orang-orang yang Datang Lakukan Ini demi Cegah Corona
Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Pasuruan menangkap M (47) tersangka penyekapan dan pencabulan siswa SMA berinisial STN.
Polisi menyita satu set kartu remi dan satu set kartu lentrek atau kartu yang digunakan untuk menghipnotis korban.
Dari keterangan saksi dan korban, kejadian itu berawal pada 23 Februari, STN dan temannya berinisal FHM sedang berada di Alun-alun Bangil, Pasuruan.
Meskipun tidak kenal, tiba-tiba tersangka bergabung dengan korban. Lalu tersangka menepuk punggung korban.
Setelah itu tersangka mengajak korban dan FHM ke rumahnya di Grati.
Karena merasa tidak kenal, FHM menolak ajakan tersangka. Sedangkan korban tidak menolak.
Tersangka menyekap korban di rumahnya sampai 26 Februari 2020.
Selama disekap itulah tersangka mencabuli korban.
Setelah tiga hari disekap, korban diperbolehkan pulang ke rumahnya. Tersangka mengancam korban untuk tidak menceritakannya ke siapa-siapa.
Penyekapan dan pencabulan yang terjadi membuat korban trauma hingga akhirnya korban melapor ke orangtuanya.
"Tapi korban trauma dan orangtuanya sudah panik karena mencarinya. Setelah dipaksa, korban cerita kepada orangtuanya, dan akhirnya lapor polisi," ujar Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adrian Wimbarda. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul: Bermula dari Hipnotis, Pria Ini Culik, Sekap, dan Perdayai Siswa SMA Selama 3 Hari di Pasuruan