Sulit Dipahami, Sudjiwo Tedjo Minta Hentikan Social Distancing, Ini Istilah yang Disarankannya
Minta hentikan istilah social distancing, Sudjiwo Tedjo sarankan pakai istilah yang lebih umum ini.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo meminta berhenti menggunakan istilah social distancing.
Hal ini lantaran menurut pendapatnya, tak semua masyarakat Indonesia paham dengan arti social distancing.
Tak hanya memberikan kritiknya, Sudjiwo Tedjo juga memberikan saran terkait istilah yang lebih lumrah agar mudah dimengerti masyarakat.
Seperti yang diketahui, penyebaran virus corona di Indonesia kini semakin merebak.
Sejumlah daerah di Indonesia telah terpapar virus corona.
Kini ada 308 kasus pasien positif virus corona.
• Kisah Petugas Pejuang Corona, Pakai APD Jas Hujan Plastik, Sudah Disumpah, Lawan Rasa Takut Tertular
• Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Corona, Terpapar Sepulang dari Turki, akan Disolasi Selama 14 Hari

Sebanyak 25 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Sedangkan 15 pasien telah dinyatakan sembuh.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, pemerintah menerapkan sistem social distancing.
Pemerintah berharap dengan adanya social distancing, hal ini bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Namun ternyata masih banyak yang belum paham tentang bahaya virus corona.
Masih ada pula masyarakat yang tak paham istilah social distancing.
• 200 Orang Nekat Minum Urin Sapi Seharga Rp 100 Ribu Demi Cegah Corona, Kondisinya Kini Bikin Pilu
• Waspada! Golongan Darah A Paling Berisiko Kena Corona, Sedangkan O Lebih Kebal, Ini Penjelasannya
Melansir Kompas.com, social distancing adalah membatasi kontak dengan manusia lain sebisa mungkin menutup sekolah, bekerja dari rumah, dan membatalkan pertemuan lebih dari 50 orang tergolong sebagai aktivitas jarak sosial atau social distancing.
Ini adalah sebuah strategi kesehatan masyarakat yang membatasi interaksi manusia untuk mencegah penyebaran penyakit menular, menurut Centers for Disease Control and Prevention.
Orang yang mempraktikkan social distancing masih bisa berjalan-jalan, berkebun, atau pergi mendaki.
Kita dapat menghabiskan waktu dengan teman atau anggota keluarga yang tinggal bersama, tetapi tidak berkumpul dengan siapa pun di luar itu.

Pemerintah di seluruh dunia merekomendasikan isolasi sosial, yang diyakini para ahli memainkan peran penting dalam membendung penyebaran di China.
Penelitian telah menunjukkan, orang tanpa gejala dapat menyebarkan virus, karena itu menjauhi situasi ramai dengan banyak orang yang bisa saja membawa virus corona sangat dianjurkan oleh CDC.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, social distancing diperlukan untuk mengendalikan pandemi virus corona.
• Pasien Sembuh Corona Cerita Masa Isolasi, Ungkap Perjuangan Tenaga Medis yang Selalu Beri Motivasi
• Sembuh dari Virus Corona, 3 Pasien Ini Cerita Apa yang Dialaminya, Gejala Awal hingga Masa Isolasi
Mereka yang berpotensi terpapar virus atau sakit harus mengisolasi diri Jika kita yakin memiliki virus, kita disarankan untuk mengisolasi diri daripada sekadar menjaga jarak secara sosial guna mencegah penyebaran virus, menurut CDC.
Untuk itulah, Sudjiwo Tedjo menyarankan menggunakan kata lain yang sudah lebih populer.
Sudjiwo Tedjo menyarankan agar menggunakan kata 'jaga jarak' dibanding social distancing.
"Hentikan “Social Distancing”..
gunakan “Jaga Jarak”!!!!
Ini ud disosialisasikan para sopir truk sejak lama!!!!
Hargai juga perjuangan sopir2 truk!!!
Indonesia bukan cuma Jakarta dan milenial yg Inggrisnya cas cis cus.
Di desa2 masih banyak bahkan yg buta huruf!!!!!!" tulis Sudjiwo Tedjo.
Akun Twitter @ammar_abdillah bahkan menyebut orang Indonesia mudah saja berlaku pura-pura paham hanya demi menyenangkan hati orang lain.
Ketika mendengar istilah lockdown, pandemik, social distancing atau istilah lain terkait virus corona saat ini, bisa saja mereka mengangguk.
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemkot Surabaya Bagikan Minuman Jahe Racikan Tri Rismaharini
• Khawatir Terjangkit Corona, Hotman Paris Lakukan Langkah Ini setelah Beli Makanan di Luar Rumah
Tapi belum tentu suatu kebijakan dijalankan, karena belum tentu mereka paham.
"Kalian tidak sadar bahwa orang Indonesia itu mudah pura-pura paham demi menyenangkan hati orang berbicara.
Jadi kalau kalian bilang "lockdown", "pandemik", "social distance" dsb, mereka mengangguk,
tapi jangan harap apa yang kalian canangkan bisa berjalan." tulisnya membalasa cuitan Sudjiwo Tedjo.
(TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Sudjiwo Tedjo Minta Hentikan Social Distancing, Saran Pakai Istilah yang Disosialisasikan Sopir Truk