ODP Corona di Bali Kabur dari Karantina, Nana Mirdad Ungkap Fakta, Tak Dijaga Dokter, Ruangan Miris
Temannya yang jadi ODP Covid-19 kabur dari karantina di Bali, Nana Mirdad ungkap fakta sebenarnya. Lihat penampakan ruang isolasinya, miris!
Editor: ninda iswara
"Malam itu rumah Tony didatangi oleh lebih dari 100 orang. Tony bahkan menunjukkan health certificate itu namun tidak diterima dan akhirnya mereka dipaksa untuk balik ke karantina dan melewati hari Nyepi di karantina tanpa pemeriksaan kesehatan ataupun standard APD yang seharusnya," pungkas Nana Mirdad.

Peristiwa yang menimpa Tony itu pun sampai ke telinga khalayak.
Narasi bahwa Tony dan anaknya kabur dari karantina seketika menyeruak.
Padahal menurut Nana Mirdad, fakta yang terjadi sebenarnya bukan seperti isu yang beredar.
Imbas dari pemberitaan tersebut, Tony dan Isis kini banyak menerima teror dari orang tak dikenal.
Sebab foto, video serta kontak pribadi mereka tersebar di masyarakat.
"Darimana saya tahu kronologis ini ? Karena Tony sekeluarga adalah teman dekat saya dan Andrew. Saya sangat prihatin melihat mereka diperlakukan seperti ini dan diberitakan seakan2 mereka pasien yang melarikan diri dan pantas diasingkan masyarakat," ungkap Nana Mirdad.
• KRONOLOGI Jenazah PDP Corona Dibawa Pulang & Plastiknya Dibuka, Keluarga Langsung Diisolasi
• Najwa Shihab Bertanya, Benarkah Virus Corona itu Tentara Allah? Begini Jawaban Quraish Shihab
Kecewa dengan tindakan yang dilakukan petugas kesehatan, Nana Mirdad pun mengurai penjelasan.
Nana Mirdad heran mengapa Isis yang tidak memiliki gejala apapun harus dikarantina.
"Kenapa kita melakukan pengambilan turis yang datang secara acak di bandara ? kenapa 40 penumpang lainnya tidak dikarantina dan tidak semua dicek temperatur di bandara namun anak perempuan yang tidak menunjukkan gejala ini diambil dan dibawa ke karantina pada saat nyepi untuk ditahan sampai alat test datang ?" imbuh Nana Mirdad dalam media sosialnya.
Istri Andrew White ini juga mengurai kondisi tempat karantina Tony dan Isis.
Dalam tempat karantina tersebut, Tony dan Isis tidak didampingi oleh petugas medis.

Malahan diakui mereka, yang berjaga untuk mengawasi mereka adalah satpol PP.
"Saat ini mereka ditahan di karantina, tanpa surat2 resmi atau paperwork apapun, tanpa informasi apa2, tanpa dokter ataupun staff medis. Hanya staff dengan jaket hujan, dan alat termometer. Dan tidak ada siapa2 di sana selain SATPOL PP.Kita sedang menghadapi pandemik bukan hidup di zona perang kan ?"
"Ini adalah tempat mereka ditaruh sekarang, tanpa pengawasan medis tanpa dokter tanpa APD, tanpa surat2 jelas. Mereka diberi nasi bungkus dan tidak diperkenankan untuk keluar sampai alat test datang" ungkap Nana Mirdad.