Breaking News:

Cerita Seputar Nekat Pulang Kampung di Tengah Wabah Corona, Dicegat Bupati hingga Wajib Isolasi

Deretan cerita seputar pulang kampung di tengah wabah corona. Pemudik dicegat bupati hingga wajib isolasi 14 hari.

Editor: ninda iswara
Kolase TribunStyle.com/rte.ie
Jumlah pasien corona melonjak, program mudik gratis 2020 dihapuskan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Untuk menekan penyebaran virus corona, pemerintah memberikan sejumlah imbauan.

Satu diantaranya yakni menerapkan metode social distancing.

Masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah dan mengarantina diri agar tak tertular virus corona.

Selain itu, pemerintah juga meminta masyarakat untuk tak mengadakan acara yang menimbulkan kerumunan.

Bahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan juga membatalkan program mudik gratis Angkutan Lebaran 2020.

Akibatnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membatalkan 1.068 moda bus yang rencananya disediakan untuk mengangkut pemudik dari ibukota Jakarta ke Jateng.

ANCAMAN Baru Corona Merajalela Saat Mudik Lebaran Mengintai, Ahli Sebut 2 Hal Ini Bisa Mencegahnya

Perketat Perbatasan Setelah PDP Capai 968, Bupati Purbalingga Wajibkan Pemudik Pakai Gelang Karet

Suasana mudik Lebaran
Suasana mudik Lebaran (Istimewa)

"Mudik gratis akan ditiadakan. Ada 1.068 bus yang mengangkut perantau dibatalkan.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi agar corona tidak semakin meluas ke kabupaten/kota di Jateng," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Satriyo Hidayat, melalui sambungan telepon, Sabtu (28/3/2020).

Namun demikian, menurut Satriyo, pihaknya telah memantau para pemudik sudah tiba di wilayah Jawa Tengah.

Para pemudik itu wajib menjalani tes kesehatan.

"Seperti di Jepara ada rombongan 80 bus yang mengangkut perantau dari Jakarta.

Begitu sampai di terminal Welahan dan Mayong, petugas langsung memeriksa penumpang sesuai protokol kesehatan.

Mereka cek suhu tubuh penumpang satu persatu untuk memastikan tak ada yang terjangkit corona," jelasnya.

Kendati demikian, tak sedikit yang nekat mudik ke kampung halaman.

Berikut beberapa cerita seputar pulang kampung di tengah wabah corona.

Dicegat Bupati Sumenep 

Untuk mencegah penyebaran virus corona, Bupati Sumenep A. Busyro Karim, bersama anggota Polres Sumenep dan Kodim 0827 Sumenep, melakukan pengecekan kendaraan di wilayah perbatasan antara Kabupaten Sumenep dan Pamekasan di Desa Kaduara Timur, Kecamatan Pragaan.

"Kami ingin memastikan dan mempertahankan peta hijau Covid-19 di Kabupaten Sumenep.

Sehingga kami gerilya secara ketat agar semua yang masuk ke Sumenep betul-betul tidak membawa virus corona," ujar Busyro, Jumat (27/3/202) malam.

Akibat Gelombang Mudik dari Jakarta, Pasien Corona di Kabupaten Bogor Bertambah

Cegah Corona, Wapres Maruf Amin Imbau Masyarakat untuk Tidak Mudik: Bisa Dilakukan di Waktu Lain

Saat itu, menurut Bupati Sumenep, para penumpang yang dicek sebagian besar adalah para perantau.

Busyro menambahkan, pencegahan itu akan lebih efektif jika setiap penumpang yang masuk di terminal dan di perbatasan daerah, harus dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Jumlah ODP di Sukabumi bertambah  

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Harun Al-Rasyid, mengatakan, jumlah ODP dan PDP melonjak seiring dengan banyaknya warga pendatang atau warga yang pulang kampung atau mudik ( pemudik).

"Sebagian besar iya (pemudik)," kata Harun dalam keterangan tertulis dalam pesan WhatsApp yang diterima Kompas.com Sabtu petang.

Harun pun segera meminta para petugas kesehatan untuk melakukan pemantauan secara ketat kondisi kesehatan para pendatang tersebut.

Dirinya juga meminta warga berstatus ODP untuk mengisolasi diri secara mandiri selama 14 hari.

"Bila mereka memiliki gejala (Covid-19) setelah 14 hari maka mereka akan dirawat seperti pasien lain yang ditetapkan PDP," ujar Harun yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi.

Wajib Isolasi 14 hari 

Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb menegaskan akan mengisolasi para pemudik selama 14 hari.

Dirinya mengaku telah menyiapkan tempat isolasi tersebut.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah agar disiapkan tempat isolasi bagi pendatang.

Termasuk TKI yang pulang ke Makassar, terlebih dahulu di isolasi di RS Sayang selama 14 hari dan hal tersebut sudah disetujui,” ujar ujarnya, Kamis (26/3/2020).

Melonjak Jadi 790 Kasus, Indonesia Masuk Puncak Darurat Covid-19, Program Mudik Gratis 2020 Dihapus

Saat ini, menurut Iqbal, pihaknya tengah melakukan tracing di setiap kelurahan hingga kecamatan untuk mengidentifikasi penyebaran virus covid-19.

Dari hasil tracing terhadap penderita virus covid-19 yang dirawat di rumah sakit, Iqbal menjelaskan ada empat kluster atau kelompok penyebaran virus tersebut.

“Hasil tracing penderita covid-19 penyebarannya bersumber dari 4 kluster yakni jemaah pulang umrah, warga yang telah berkunjung dari Depok dan Jakarta, hingga peserta Ijtima Dunia 2020 Zona Asia yang batal diselenggarakan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,” kata Iqbal. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Seputar Pulang Kampung di Tengah Wabah Corona, Dicegat Bupati hingga Mudik Gratis Batal

dan di Tribunnews.com Nekat Pulang Kampung di Tengah Wabah Corona, Pemudik Dicegat Bupati hingga Wajib Isolasi 14 Hari

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronamudik gratis 2020SukabumiSumenep
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved