Breaking News:

Virus Corona

Kisah Sedih Penjual Kopi Penghasilan Turun Hingga 80% karena Corona, Sehari Tak Sampai 10 Pembeli

Karena virus Corona, penjual kopi sampai penghasilan turun saking sepinya, biasanya dapat 500 ribu kini 100 ribu saja tak pasti

Editor: Talitha Desena
KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI
Penjual Kopi Penghasilan Turun Hingga 80% karena Corona 

TRIBUNNEWSMAKER.COM, BEKASI - Seorang penjual kopi harus rela kehilangan sebagian penghasilan sehari-hari.

Karena pandemi virus Corona, pembeli warung kopinya menjadi sepi.

Berikut keluh kesahnya!

Karena virus Corona, penjual kopi sampai penghasilan turun saking sepinya, biasanya dapat 500 ribu kini 100 ribu saja tak pasti.

Kehidupan masyarakat terganggu dengan pandemi virus Corona yang semakin meluas di tanah air.

Dikutip dari Kompas.com pada 30 Maret 2020, kasus positif Corona di Indonesia ada 1414 orang.

Ridwan Kamil 4 Bulan Potong Gaji PNS & Dirinya Sendiri Demi Atasi Dampak Corona, Kebijakannya Viral

Pasien di Solo Ini Sembuh dari Corona Setelah Suami Meninggal, Mengaku Konsumsi Ramuan Ini

Fakta Isu Virus Corona di Jakarta, Anies Baswedan Pastikan Belum Ada Pasien Positif, Ini Imbauannya
Fakta Isu Virus Corona 

Dimana 122 pasien meninggal dan 75 sembuh.

Karena virus Corona, pemerintah menghimbau bagi masyarakat untuk tidak keluar rumah.

Sejumlah pemerintah daerah juga menerapkan kebijakan para Aparatur Sipil Negara untuk kerja di rumah.

Banyaknya masyarakat yang melakukan karantina diri membuat berbagai tempat menjadi sepi.

Kebijakan work from home itu berdampak buruk pada perekonomian para pengusaha makanan atau sejenisnya.

Banyak pihak yang menjadi rugi karena hal tersebut.

Salah satunya adalah pemilik kopi yang satu ini.

Warung kopi sederhana yang kerap dijadikan tempat nongkrong warga ikut terdampak akibat kebijakan WFH.

Jimi, pria asal Kuningan sekaligus pemilik warung kopi di kawasan Bekasi Jaya, Kota Bekasi mengaku omzet per harinya turun drastis pascakebijakan WFH.

"Omzet pendapatan turun drastis bisa 80 persen lah turun. Sepi banget yang beli, paling satu hari tidak lebih dari 10 orang yang beli," kata Jimi di lokasi, Selasa (31/3/2020).

Dia menjelaskan, jika pada hari normal dirinya mampu meraup omzet hingga Rp 500.000 per hari, kini dia hanya mampu mendapat sekitar Rp 100.000 per harinya.

"Ini sudah berlangsung dua minggu lah. Sepi banget, jalanan sepi, yang ngopi juga sepi," ujar Jimi.

Penurunan omzet secara drastis itu membuat dirinya tidak dapat membeli stok barang-barang yang habis.

Pendapatan hariannya kini hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokoknya sehari-hari. Meski warungnya sepi pembeli, dia tidak berniat untuk menutup usahanya.

"Ya jadi tidak balik modal, itu saya ada stok yang habis kayak telur buat mie kan habis, saya tidak bisa beli. Penghasilan cuma segini ya cuma cukup buat makan sehari-hari, tidak cukup untuk modal," ujar Jimi.

Jimi berharap, pandemi Covid-19 di Indonesia segera berakhir dan aktifitas masyarakat Indonesia bisa kembali normal.

Sehingga para penikmat kopi tidak khawatir lagi untuk sekadar menikmati kopi dan bercengkerama di warung kopi.

(Tribunnewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Curhat Pemilik Warkop di Tengah Pandemi Covid-19, Tetap Jualan meski Sepi Pembeli

Dan di Tribunnewsmaker.com, Cerita Sedih Penjual Kopi, Sehari Tak Sampai 10 Pembeli, Pendapatan Turun Hingga 80% karena Corona

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. (Kompas.com/ERICSSEN)

Mahasiswa Malah Hajar & Caci Maki Polisi yang Sosialisasi Corona, Akui Terbawa Masalah Pribadi

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Heboh mahasiswa yang dikabarkan menghajar polisi.

Mahasiswa tersebut dengan berani menghajar dan memaki polisi di depan umum.

Setelah minta maaf, mahasiswa tersebut mengaku tengah punya masalah ini!

Seorang polisi yang tengah sosialisasi virus Corona malah dihajar dan dimaki-maki oleh mahasiswa, minta maaf & ungkap tengah punya masalah.

Pandemi virus Corona yang mewabah di Indonesia tampaknya mempengaruhi banyak hal di masyarakat.

Pemerintah menghimbau masyarakat untuk karantina diri di rumah dan mengurangi kegiatan di luar rumah.

 VIRAL 2 Orang Belanja di Supermarket Pakai APD Lengkap, Sempat Marah Sebelum Diusir: Saya Bawa Duit!

Anggota polisi dan Satpol PP membubarkan pesta pernikahan yang digelar saat wabah virus corona atau Covid-19, Sabtu (21/3/2020), malam.
Anggota polisi dan Satpol PP membubarkan pesta pernikahan yang digelar saat wabah virus corona atau Covid-19, Sabtu (21/3/2020), malam. (Kolase TribunNewsmaker - TribunStyle dan Istimewa)

Namun, banyak masyarakat yang tidak paham dan masih tetap berada di luar rumah.

Tidak jarang pihak kepolisian sampai harus membubarkan massa dan menjelaskan sosialisasi virus Corona pada masyarakat.

Namun, seorang polisi malah bernasib apes.

Seorang mahasiswa di Aceh berinisial MAM, nekat menyerang anggota Polsek Luengbata, Bripka Saifuddin saat anggota polisi itu tengah menyosialisasikan pencegahan virus corona, Kamis (26/3/2020).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh AKP M Taufiq menjelaskan, saat itu korban mendatangi warung kopi bersama jajaran Muspika Luengbata.

Pelaku saat itu tengah duduk besama rekannya di warung kopi.

Setelah korban mulai membacakan maklumat Kapolri, pelaku langsung beranjak dari kursinya dan mendatangi korban.

Tanpa diduga, MAM memukul korban sambil mengucapkan kata-kata tidak sopan.

"Tersangka diduga memukul Bripka Saifuddin, anggota Polsek Luengbata, Polresta Banda Aceh.

Akibat pemukulan tersebut, telinga bagian belakang Bripka Saifuddin mengalami pembengkakan," kata Taufiq mengutip Antara.

MAM segera ditangkap petugas dan digelandang ke Mapolresta Banda Aceh.

Salah satu rekan MAM menjelaskan, pelaku diduga tengah emosi karena baru saja bertengkar dengan orangtuanya.

Namun, polisi tetap membawa pelaku ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Tersangka MAM dijerat Pasal 351 Ayat (1) jo Pasal 212 jo Pasal 216 Ayat (1) jo Pasal 218 KUHP dengan ancaman hukuman dua tahun delapan bulan penjara. 

(Tribunnewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Mahasiswa Serang dan Caci Maki Polisi Saat Sedang Sosialisasi Pencegahan Corona

Dan di Tribunnews.com, Polisi yang Sosialisasi Corona Malah Dihajar & Dicaci Maki Mahasiswa, Pelaku Akui Punya Masalah Ini

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaCovid-19penjual kopiBekasi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved