Virus Corona
Dosen UGM Bangun Gerakan Sambatan Jogja untuk Hadapi Corona, Begini Aksinya yang Terbilang Berbeda
Bangun gerakan sambatan Jogja untuk hadapi penyebaran virus corona, aksi dosen UGM ini terbilang berbeda.
Editor: ninda iswara
Di sini merupakan kumpulan dari lembaga- lembaga kemanusiaan.
Saat ini anggota grup ini berencana menyalurkan sembako ke kelompok rentan di DIY.
"Kita kumpulkan tujuanya bukan kita mencari duit, bukan untuk menggalang dana. Tapi Kita hanya mengatakan begini, kalau anda menyalurkan itu mohon dijelaskan kepada kami menyalurkan kemana saja, kepada siapa saja dan kapan bentuknya apa, sehingga jangan sampai terjadi tumpang tindih, sehingga tidak merata," jelasnya.
Keanggotaan Sonjo sifatnya terbuka.
Merangkul seluas-luasnya elemen masyarakat di DIY untuk bersama-sama menanggulangi dampak penyebaran Covid-19.
"Sekarang dari grup Sonjo itu ada sekitar 230 orang," ucapnya.

Rimawan mengungkapkan, pada hari ketiga setelah membuat gerakan Sonjo, dirinya mempersuasi banyak orang.
Tujuannya, agar membuat gerakan dengan pola seperti Sonjo di daerahnya masing-masing.
Namun, mereka masih belum bisa memahami bagaimana permasalahan bisa diselesaikan dengan WAG.
"Karena kebingungan, saya membuat pembelajaran Sonjo itu. Saya umumkan siapapun monggo (silahkan) yang mau ikut kita kasih slot 30 tempat untuk menjadi observer selama 2 kali 24 jam, setelah itu ganti lagi," katanya.
Harapannya, setelah menjadi observer bisa melihat dinamika bagaimana menyelesaikan masalah yang terjadi ala Sonjo.
• Prihatin Corona, 5 Idol K-pop Sumbang Uang Milyaran Demi Pencegahan Covid-19: IU hingga Lee Min Ho
• Prihatin Pandemi, Atta Halilintar Ambil Langkah Sumbang Penghasilan YouTube untuk Pasien Corona
Sehingga gerakan ini bisa dilakukan di daerahnya masing-masing.
"Yang sudah terjadi itu ada satu di Magelang, ada satu lagi di Tulungagung, mereka membuat seperti Sonjo. Yang mau jadi observer itu banyak, ada dari Tangerang, Jakarta, Bogor, Ngawi, bahkan dari kementerian keuangan ada yang ikut untuk melihat bagimana kok itu bisa terjadi," tuturnya.
Rimawan menyampaikan rencananya akan membantuk satu lagi untuk penyaluran sembako.
Nantinya akan mencari relawan untuk penyaluran sembako tersebut.
"Tambah lagi untuk penyaluran sembako bagi kelompok-kelompok yang rentan akan mencari 50 sampai 75 relawan. Posternya akan kami publish," ujarnya. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Dosen UGM Bangun Gerakan Kemanusiaan Sambatan Jogja, Hadapi Corona Bergerak Lewat WA
dan di Tribunnews.com Bangun Gerakan Sambatan Jogja untuk Hadapi Corona, Begini Aksi Dosen UGM yang Terbilang Berbeda