Virus Corona
Penumpang KM Lambelu Nangis Histeris & Nekat Terjun ke Laut, Tahu 3 Kru Diduga Terinfeksi Covid-19
Sejumlah penumpang KM Lambelu menangis histeris dan nekat terjun ke laut.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Sementara itu, diwartakan kompas.com, para penumpang yang nekat terjun ke laut itu mengenakan jaket pelampung.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana.
"Mereka lompat pakai life jacket (jaket pelampung)," kata Putu saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (7/4/2020).
Diungkapkan Putu, kelima penumpang tersebut nekat lompat setelah tahu KM Lambelu dilarang bersandar oleh Pemerintah Kabupaten Sikka karena tiga anak buah kapal (ABK) diduga terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.
Karena melihat aksi nekat lima penumpang itu, Pemerintah Kabupaten Sikka mengizinkan kapal tersebut bersandar dengan sejumlah syarat.
Mendengar hal itu, penumpang yang sempat berenang di laut itu kembali naik ke KM Lambelu.
"Melihat aksi mereka, kapal diperkenankan bersandar, kelima penumpang yang lompat pun naik sendiri ke kapal dan selamat," kata Putu.
KM Lambelu Angkut 233 Penumpang
Ratusan warga Jalan Kimang Buleng, Kelurahan Kota Uneng, Kota Maumere, menolak SD St. Yosef Maumere sebagai tempat karantina 233 penumpang KM Lambelu yang turun di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Senin (6/4).
Warga berkumpul di depan SD St Yosef untuk menyatakan sikap penolakan mereka.
Lurah Kota Uneng yang hadir di lokasi, kerepotan menenangkan warga.
Anggota Komite Sekolah Yan de Nong menegaskan warga menolak SD St Yosef sebagai tempat karantina penumpang kapal.
Mereka bahkan sudah tahu dari media sosial ada penumpang yang datang ke Maumere positif Corona.
• Mencuci Pakaian saat Pandemi Corona, Berikut Tips dari CDC untuk Matikan Virus Covid-19
"Kami tidak pernah tahu kondisi dan asal-usul penumpang.
Bahkan kita semua juga tidak tahu apakah di dalam tubuhnya sudah ada virus atau tidak," kata Yan.
Ia menyebut warga ketakutan.
"Warga sangat takut. Sebaiknya cari tempat lain yang jauh dari permukiman warga.