Breaking News:

Virus Corona

Penumpang KM Lambelu Nangis Histeris & Nekat Terjun ke Laut, Tahu 3 Kru Diduga Terinfeksi Covid-19

Sejumlah penumpang KM Lambelu menangis histeris dan nekat terjun ke laut.

Kolase TribunNewsmaker - KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS
KM Lambelu dan ilustrasi virus 

Penggunaannya akan diresmikan Bupati Robby Idong hari ini, Selasa (7/4) pagi.

Bupati menjelaskan ruangan isolasi tersebut sudah selesai dibangun.

Pesawat Lion Air yang Bawa Tenaga Medis Virus Corona Meledak Hangus Terbakar, Semua Penumpang Tewas

Ini menjadi bukti keseriusan Pemkab Sikka menangani Corona.

"Ruangan isolasi ini dibangun 10 hari saja dan besok (hari ini. red) akan diresmikan.

Saya minta masyarakat Sikka jangan panik. Tetap tenang.

Ikuti langkah pemerintah serta anjuran kesehatan. Tetap di rumah, pakai masker, dan cuci tangan pakai antiseptik," papar Bupati Robby seraya menyebut APD untuk Tim Medis juga sudah disiapkan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Robby Idong menambahkan Pemkab Sikka telah mengajukan dana dalam rangka penanganan Corona.

Pihaknya mengganggarkan dana bagi warga kurang mampu, termasuk membantu membebaskan biaya rekening air dan pulsa listrik pada meteran 450 Kwh dan 900 Kwh.

"Pemerintah sudah mengambil langkah cepat agar ada bantuan bagi warga Sikka seperti sembako, pulsa listik dan pembebasan meteran air.

Ini langkah dari pemerintah karena warga yang tidak ada pekerjaan tetap harus mendapat perhatian dari pemerintah," papar Bupati Robby di Stu Yosef Maumere.

Bupati didampingi Kapolres Sikka, AKBP Sajimin dan Dandim 1603 Sikka, Letkol Inf Zulnalendra Utama.

"Anggaran penanganan Corona sudah dibahas bersama dewan.

Anggaran tersebut dipakai untuk pembelian APD dan kebutuhan lain dalam penanganan Corona," ujarnya.

Surati Pelni

Bupati Robby Idong senin pagi menyurati Direktur PT Pelni Pusat dan meminta penundaan KM Lambelu berlabuh tambat.

"Tadi (kemarin. Red) padi pagi Pak Bupati panggil saya membuat surat ke PT Pelni Pusat, minta batalkan labuh tambat hari ini (kemarin. Red)," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Sikka, Ferdy Lepe.

Fery menjelaskan surat tersebut telah dikirim melalui email ke Manajemen PT Pelni di Jakarta.

Beberapa pihak di Maumere juga telah disampaikan tembusan.

Ferdy menegaskan KM Lambelu tidak boleh berlabuh Senin malam di Pelabuhan Lorens Say.

Kapal baru diperbolehkan sandar 12 April 2020, setelah menjalani masa karatina di atas kapal.

"Desakan warga sangat kuat menolak kapal sandar membuat pemerintah menyurati Manajemen PT Pelni," imbuh Ferdy.

Pantauan Pos Kupang, Senin pukul 19.30, belum ada tanda- tanda kedatangan KM Lambelu.

Tak terlihat hilir mudik calon penumpang yang hendak berangkat dan para penjemput. Di terminal penumpang tak terlihat seorang pun.

Pemandangan ini sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya, ketika kapal penumpang akan tiba di pelabuhan.

Kendaraan dan manusia biasanya sudah berjejal.

Di dermaga sandar kapal Pelni, justru disandari sebuah kapal tol laut.

Sedangkan di dermaga umum tampak kapal kontainer dan beberapa unit kapal barang.

Tak kurang dari 10 orang penumpang tujuan Sulawesi berada di pintu masuk menuju dermaga.

Mereka hanya berdiri di depan pintu, tak tahu pasti apakah kapal akan tiba Senin malam atau tidak.

"Saya tunggu saja di sini. Kalau kapal tidak datang, saya kembali ke rumah.

Besok (hari ini. Red) saya akan cek lagi ke sini," ujar Saiful, penumpang tujuan Palu.

Saiful mengaku khawatir dengan kondisi saat ini dengan pandemi Corona. Namun ada keperluan penting di kampung yang mengharuskanya pulang.

Sementara itu, P4TKI Maumere memastikan tidak ada Pekerja Migran Indonesia (PMI) di KM Lambelu.

"Saya sudah koordinasi dengan BP3TKI di Nunukan, Jumat (4/4).

Mereka menyatakan tidak ada PMI asal Sikka yang dideportasi dari Malaysia.

Selama ini PMI dideportasi karena pelanggaran keimigrasian ditampung di Nunukan kemudian diatur pemulanganya," kata Koordinator P4TKI Maumere Rafael Rada.

Ia mengakui, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sikka, Germanus Goleng, sudah menghubunginya menanyakan kemungkinan apakah ada PMI yang dideportasi diangkut KM Lambelu.

Menurut Rafael dari penjelasan Kepala BP3TKI Nunukab saat ini Nunukan dan Malaysia sedang isolasi wilayah, sehingga tidak ada PMI yang dipulangkan. (Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Penumpang Menangis Histeris dan Terjun ke Laut Setelah Tahu 3 Kru Diduga Terinfeksi Virus Corona

dan di Tribunnews 3 Kru Diduga Kena Corona hingga KM Lambelu Dilarang Sandar, Sejumlah Penumpang Nekat Terjun ke Laut!

Sumber: Pos Belitung
Tags:
kapalKM LambeluCovid-19virus coronapenumpang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved