Virus Corona
2 Hal Besar yang Harus Dilakukan Agar Indonesia Tak Jadi Pusat Baru Penyebaran Corona, Apa Saja?
Berikut 2 hal besar yang harus dilakukan agar Indonesia tak jadi pusat baru penyebaran virus corona menurut pakar.
Editor: Irsan Yamananda
Oleh sebab itu, Diah berujar Indonesia sebagai negara yang "terlambat" terinfeksi virus corona bisa mengambil pelajaran akan hal-hal yang dilakukan di negara lain. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Episentrum Baru Covid-19, Ini Respons Jubir Pemerintah".
dan telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Indonesia Potensi Jadi Pusat Baru Penyebaran Covid-19, Jubir Singgung Soal Aturan & Kepatuhan Warga.
UPDATE: Tambah 330, Total 3.842 Kasus Covid-19 di Indonesia

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan perkembangan terbaru terkait data jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.
Hingga Sabtu (11/4/2020) sore ini, pemerintah mengungkapkan, total ada 3.842 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, per hari ini tercatat penambahan 330 pasien dalam 24 jam terakhir dari seluruh rumah sakit di Indonesia.
"Pada tanggal 11 (April) ini ada 330 kasus baru konfimasi dari PCR yang positif, sehingga total menjadi 3.842 kasus," ujar Yurianto.
• Pandemi Corona, Apakah Berjemur di Bawah Sinar Matahari Benar-benar Bermanfaat?
• Raffi Ahmad Curhat Finansial Ikut Goyah Karena Corona, Suami Nagita Slavina Pusing Gaji Karyawan
Yuri juga mengatakan, dalam periode yang sama terdapat penambahan 4 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Penambahan tersebut membuat total pasien Covid-19 yang sembuh hingga saat ini terdapat 286 orang.
Namun, pemerintah juga menyampaikan kabar duka dengan adanya penambahan 21 pasien Covid-19 yang meninggal.
Dengan demikian, total menjadi 327 kasus pasien meninggal dunia.
"Artinya masih ada kasus positif di tengah-tengah masyarakat, masih ada kelompok masyarakat yang rentan yang belum disiplin menjaga jarak, menggunakan masker," katanya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbarui data jumlah yang terinfeksi virus corona (Covid-19) di DKI Jakarta, Sabtu (11/4/2020).
Dikutip dari situs resmi corona.jakarta.go.id, jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 1.903 orang.
Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Dari jumlah 1.903 pasien positif, 1.152 di antaranya dirawat dan 441 isolasi mandiri.
Jumlah kematian akibat Covid-19 di atas jumlah pasien yang dinyatakan sembuh, sedangkan yang meninggal 168 orang dan sembuh 142 orang.
Pada kategori orang dalam pemantauan (ODP), Pemprov DKI hingga kini masih memantau 562 orang.
Pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP), hingga hari ini masih ada 1.118 pasien yang masih diawasi terkait kemungkinan terjangkit Covid-19.
Warga Jakarta diminta mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah ditetapkan sejak Jumat (10/4/2020) guna memutus rantai penularan Covid-19.
Sebab, belum ada tanda-tanda perlambatan penularan Covid-19, baik di level Jakarta maupun skala nasional.
Kini, masing-masing dari total 34 provinsi di Indonesia sudah melaporkan adanya temuan kasus Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Tambah 330, Total 3.842 Kasus Covid-19 di Indonesia".