Breaking News:

Virus Corona

Fakta Pria di Bogor Dikira Meninggal karena Jantung, Ternyata Positif Corona, Warga Gelar Tahlilan

Diduga meninggal karena sakit jantung, pria di Bogor ternyata positif corona. Warga kaget & berpotensi jadi ODP.

Editor: ninda iswara
Kolase TribunNewsmaker - Freepik dan Kompas.com/ Garry Lotulung
Ilustrasi Virus Corona dan Jenazah Pasien Covid-19. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Warga Kampung Malang Nengah, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dibuat geger.

Hal ini lantaran mereka baru saja mengetahui bahwa tetangganya meninggal dunia setelah dinyatakan positif virus corona.

Kekhawatiran juga melanda para warga lantaran awalnya tetangga mereka diduga meninggal karena sakit jantung.

Namun setelah dilakukan sederet tes, ternyata pria yang meninggal tersebut positif Covid-19.

Bahkan pemakaman jenazah juga dilakukan sendiri oleh warga.

Pemakaman juga tak menggunakan prosedur pemulasaran jenazah pasien virus corona.

KABAR GEMBIRA di Tengah Pandemi Corona, Pakar Vaksinologi Oxford Yakin Vaksin Siap Awal September

Petugas Pemakaman Ketakutan saat Kubur Jenazah Pasien Corona Tanpa Peti, Sampai Lakukan Cara Ini

Proses pemakaman pasien virus corona lewat tengah malam
Proses pemakaman pasien virus corona lewat tengah malam (YouTube Surya.co.id)

Ketika almarhum meninggal dunia, hasil swab tenggorokan belum keluar.

Oleh karena itu, para warga tak menyangka jika tetangganya ini positif Covid-19.

Tak hanya itu, para warga bahkan sempat menggelar tahlilan di kediaman almarhum.

Berikut deretan faktanya.

Sempat diduga sakit jantung 

Warga menduga pria berprofesi pengemudi ojek itu meninggal karena penyakit jantung.

Pria 48 tahun tersebut memang diketahui sering berobat ke dokter karena penyakit jantung yang dia derita.

Warga tak menaruh curiga karena pihak terkait saat itu belum memberikan informasi.

Proses pemulasaraan jenazah pada Jumat (3/4/2020) pun akhirnya tidak dilakukan sesuai prosedur pasien corona.

Tahlilan diikuti 25 warga

Setelah proses pemakaman selesai, warga menggelar tahlilan mendoakan almarhum selama tujuh hari.

Ada sekitar 25 orang, termasuk perangkat desa yang mengikuti tahlilan tersebut.

Kondisi Terkini Budi Karya Sumadi, Stafsus Sebut Belum Ada Kepastian Menhub Sudah Negatif Corona

Inilah 3 Alasan Para Ahli Mengapa Virus Corona Lebih Mudah Menyerang Pria Ketimbang Wanita

Warga pun waswas ketika belakangan mengetahui kabar bahwa almarhum ternyata positif Covid-19.

"Warga memang benar-benar tidak tahu (almarhum positif) karena Dinkes tidak cepat menginformasikan hasilnya, usai tahlilan itu ada kabar hasil swab positif. Pada galau (cemas) tuh warga jadi untuk menenangkannya kita lakukan imbauan isolasi mandiri," ucap Sekretaris Kecamatan Ciseeng, Heri Isnandar ketika dihubungi Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Peserta tahlilan berpotensi ODP 

Heri mengatakan hasil swab almarhum baru keluar sepekan kemudian, yakni pada Sabtu (11/4/2020).

Hasil swab menunjukkan almarhum ternyata sudah terjangkit virus corona.

Atas kejadian tersebut seluruh peserta tahlilan berpotensi menjadi Orang dalam Pemantauan (ODP).

"Informasinya almarhum ini sakit jantung dan memang sejak awal tidak ada SOP Covid-19 pemakaman. Makanya warga tetap ikutan tahlilan karena menganggapnya (meninggal) sakit jantung," ungkapnya.

Adapun almarhum merupakan pengemudi ojek online.

VIRAL Video Puluhan Bule Gelar Pesta Saat Corona Mewabah, Diduga Terjadi di Bali, Ini Kata Petugas!

Ilmuwan Prediksi Puncak Corona di Indonesia Terjadi Akhir April, Bisa Turun Cepat, Ini Syaratnya

"Mobilitasnya tinggi entah ke Depok, Tangerang, Jakarta, bisa jadi penularannya dari penumpang begitu," imbuhnya.

Dinas Kesehatan akan segera melakukan tes swab kepada anggota keluarga almarhum.

Jika hasilnya positif, maka status warga lainnya bakal naik menjadi ODP.

"Ada tiga yang diperiksa, salah satunya pembantu beda kampung. Jadi mudah-mudahan hasil semuanya negatif sehingga warga yang hadir di tahlilan itu tidak naik statusnya," ujar dia.

Petugas Dinkes dinilai lambat

Terkait kejadian itu, warga menilai petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) lambat dalam memberikan informasi.

Apabila kejadian tersebut diinformasikan sejak awal, maka warga akan mengikuti prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan.

Warga pun mengaku kecewa dengan cara penanggulangan virus yang dilakukan dinas.

"Kami kecamatan dan desa melakukan tugas sesuai kewenangan. Jadi mungkin untuk jajaran Dinkes agar lebih bisa menginformasikan secepatnya apabila ada yang positif meninggal. Sehingga kami juga lebih cepat membantu bagaimana mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai kecolongan begini. Masyarakat jadi parno, takut," katanya. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dikira Meninggal Sakit Jantung, Ternyata Positif Corona, Padahal Jenazah Dimandikan dan Warga Kampung Tahlilan 7 Hari

dan di Tribunnews.com Dikira Meninggal karena Jantung, Pria di Bogor Ternyata Positif Corona, Warga Berpotensi Jadi ODP

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaCovid-19BogorODP
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved