Virus Corona
Petugas Pemakaman Ketakutan saat Kubur Jenazah Pasien Corona Tanpa Peti, Sampai Lakukan Cara Ini
Jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 atau virus corona dimakamkan tanpa menggunakan peti.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 atau virus corona kehabisan peti mati.
Jenazah pasien Covid-19 tersebut dimakamkan tanpa menggunakan peti.
Jenazah tersebut dimakamkan tanpa peti di Taman Pemakaman Umum (TPU) Padurenan di Kecamatan Mustikajaya.
Pihak rumah sakit yang sebelumnya menangani pasien mengaku kehabisan peti mati.
Karena itulah, jenazah terpaksa dimakamkan tanpa menggunakan peti.
Namun hal tersebut membuat petugas pemakaman ketakutan.
• Dapat Beras saat Pandemi Covid-19, Ratusan Warga Agam Justru Pilih Kembalikan Bantuan, Ini Alasannya
• VIRUS Corona Memang Bisa Dimatikan, Tapi Peneliti Ungkap Kerugian Pasien Begitu Pulih dari Covid-19

Berbagai cara dilakukan petugas pemakaman sebelum menguburkan jenazah.
Termasuk menghubungi beberapa yayasan hingga tempat pembuatan peti mati.
Karena tak juga mendapatkan peti, petugas kemudian memutar otak mencari cara agar tetap aman saat menguburkan jenazah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemakaman pada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi, Yayan Sopian, mengatakan, protokoler tetap (portap) pemakaman pasien Covid-19 biasanya dilakukan menggunakan peti mati.
"Selain petugas yang gali kubur pakai APD (alat pelindung diri), jenazah pasti pakai peti mati walaupun dia muslim atau non-muslim," kata Yayan di TPU Padurenan, Jumat, (10/4/2020).
Yayan mengungkapkan, sudah ada 55 jenazah yang dimakamkan di TPU tersebut.
Namun hanya jenazah dokter tersebut yang tiba di pemakaman tanpa peti mati.
• Menyesal Sudah Menolak Jenazah Corona, Warga Sewakul: Kami Takut Bila Sakit Tak Ada yang Mau Merawat
• Kisah Pilu Perawat Lawan Stigma di Tengah Pandemi Corona, Jenazah Ditolak hingga Ditampar & Diancam
Yayan bercerita mulanya ia menerima telepon dari RSUD Kota Bekasi.
Pihak rumah sakit meminta Yayan dan timnnya untuk menyiapkan satu liang lahat.
"Ada satu jenazah waktu itu dimakamkan tanggal 26 Maret 2020, saya dapat telfon dari RSUD Kota Bekasi kalau ada satu jenazah yang mau dikirim, saya disuruh siapkan liang," jelas dia.
Ketika ambulan tiba membawa jenazah yang ditunggu, Yayan bersama petugas pemakaman dibuat kaget.
"Ambulan datang sopir yang bawa jenazah pakai pakaian APD langkap, anak-anak tukang gali juga udah siap pakai APD, tapi pas dibuka enggak ada petinya," ujar dia.