Breaking News:

Virus Corona

Prediksi Pakar soal Covid-19, Puncak Pandemi di Bulan Mei hingga Diminta Waspada Gelombang Kedua

Pakar ungkap prediksi soal penyebaran virus corona di Indonesia. Sebut bakal capai 1,3 juta kasus.

Editor: ninda iswara
Freepik
Ilustrasi pasien corona 

Skenario ketiga, intervensi sedang atau kondisi di mana pemerintah sudah melakukan tes massal tetapi dengan cakupan yang rendah.

Pakar Epidemiologi UI Ragu WN Jepang Tularkan Corona ke Pasien 1 & 2: Orang Itu Tertular di Jakarta

4 Arahan MUI Soal Ramadhan di Tengah Corona: Jangan Sampai Niat Baik Dilakukan dengan Cara Salah

Kemudian, termasuk sudah menjalankan kebijakan keharusan jaga jarak sosial dengan menutup sementara sekolah dan bisnis maka jumlah kematian diprediksi mencapai 47.984 jiwa.

Skenario keempat, dengan intervensi pemerintah yang tinggi saat penanganan Covid-19 atau keadaan pemerintah telah melakukan tes massal yang dilakukan secara masif dengan cakupan tinggi.

Kemudian, ini disertai kewajiban bagi masyarakat untuk menjaga jarak sosial maka jumlah kematian diprediksi sebanyak 11.898 jiwa.

Pemodelan ini dibuat Pandu dan kawan-kawan yang rampung pada 27 Maret 2020 ini pun telah diserahkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Sebelum merilis model ini, Pandu pernah mengeluarkan prediksinya bahwa kasus Covid-19 di Indonesia sebenarnya telah muncul sejak Januari dan Februari 2020.

Jika tetap mudik

Pada 12 April 2020, Pandu dan rekannya kembali membuat model prediksi jumlah kasus apabila mudik tetap dilaksanakan.

Pandu mengatakan, kegiatan mudik rawan untuk menularkan Covid-19 cukup banyak.

"Semua kan dari pergerakan manusia. Jadi manusia dibatasi pergerakannya tidak boleh mudik itu satu cara supaya virus dari kota besar jangan pulang kampung," kata Pandu pada Kompas.com, Selasa (14/5/2020).

Suasana mudik Lebaran
Suasana mudik Lebaran (Istimewa)

Pada model kali ini, FKM UI membatasi prediksi mudik di sekitar Pulau Jawa.

Hasilnya diketahui, apabila warga pulau Jawa selain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) melakukan mudik, jumlah kasus terinfeksi pada 24 Mei 2020 atau 1 Syawal mencapai kurang lebih 650.000 orang.

Namun, jika warga Pulau Jawa selain Jabodetabek tidak mudik, jumlah kasus pada 24 Mei mencapai kurang lebih 600.000 orang.

Sementara itu, jumlah kasus di Jabodetabek pada tanggal yang sama diperkirakan mencapai kurang lebih 200.000 orang.

FKM UI juga memprediksi jumlah kasus hingga 1 Juli 2020.

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaCovid-19Universitas Indonesia
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved