Takut Corona, Warga Tolak Kapal Pembawa Bocah Sakit Bersandar, Bupati Minta Maaf, Ini Faktanya
Fakta warga tolak kapal pembawa bocah sakit untuk bersandar. Takut corona, bupati minta maaf.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Aksi sekelompok warga yang menolak kapal speedboat pembawa pasien untuk bersandar menjadi sorotan.
Peristiwa tersebut terjadi di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Jumat 17 April 2020 kemarin.
Sejumlah pihak pun menyesalkan apa yang dilakukan oleh warga.
Hal ini lantaran kapal tersebut diketahui membawa bocah asal Klungkung yang sedang sakit.
Bocah yang sedang sakit ini sedang membutuhkan pertolongan.
Kabar ini juga sampai ke telinga Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri.
• Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Corona di Gowa, Empat Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka
• Kisah Pilu Perawat Lawan Stigma di Tengah Pandemi Corona, Jenazah Ditolak hingga Ditampar & Diancam

Mengetahui kejadian tersebut, I Gusti Ayu Mas Sumantri pun meminta maaf.
Ia berharap semoga kasus seupa tak lagi terulang.
Bupati Karangasem ini juga meminta aparat keamanan bertindak tegas jika ada warga yang kembali melakukannya.
Berikut fakta warga menolak kapal pembawa bocah sakit untuk bersandar.
Ditolak warga saat akan bersandar

Nyoman Sumiarta, paman pasien mengatakan, kejadian tersebut bermula saat keponakannya yang masih berusia empat tahun sedang mengalami demam tinggi.
Setelah dilakukan pemeriksaan di RS Gema Shanti Nusa Penida, Klungkung, ia dirujuk oleh tim dokter ke RSUD Klungkung.
Namun, karena kondisi sudah sore dan Pelabuhan Kusamba ditutup, maka untuk bisa membawanya ke RSUD Klungkung yang terdekat melalui pelabuhan Padangbai, Karangasem dengan menggunakan kapal speedboat.
Namun, saat kapalnya tiba di Pelabuhan Padangbai itu, ternyata tidak bisa bersandar karena ada sejumlah warga menolaknya.
Upaya negosiasi sudah dilakukan, namun ketika satu jam menunggu di tengah laut, warga diketahui tetap bersikukuh melakukan penolakan.
Alasannya, warga takut karena diduga keponakannya dianggap pasien corona.
Padahal itu belum terbukti dan tim medis beserta ambulans saat itu diketahui sudah berada di lokasi pelabuhan untuk melakukan penjemputan.
Pindah pelabuhan dan ambil resiko ombak tinggi

Karena upaya negosiasi tidak membuahkan hasil, akhirnya ia memutuskan untuk membawa speedboatnya ke Pelabuhan Sekarjaya, Banjar Bias, Kusamba, meski dengan resiko ombak tinggi.
Di pelabuhan tersebut upaya untuk bersandar perlu usaha ekstra.
Sebab, di pelabuhan itu tidak memiliki dermaga.
Sehingga untuk bersandar butuh bantuan sejumlah orang untuk menarik kapal.
Setibanya di pelabuhan itu, keponakannya yang sakit langsung dievakuasi tim medis ke RSUD Klungkung untuk mendapat perawatan.
Bupati minta maaf

Terkait dengan insiden penolakan berlabuh dari warganya itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri minta maaf kepada warga Kabupaten Klungkung.
"Kepada Bupati Klungkung dan rakyat Klungkung, terkhusus keluarga pasien, saya atas nama Pemkab Karangasem dan rakyat Karangasem mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian Padangbai," kata Mas Sumantri, dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/4/2020).
Ia berharap kasus tersebut tidak terulang.
Bahkan jika masih ada kasus penolakan, ia mendorong aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas sesuai undang-undang yang berlaku.
Di tengah ancaman pandemi corona saat ini, ia berharap warga dapat saling membantu dan meningkatkan solidaritas sosial.
Ia juga meminta segenap Satgas Covid Desa agar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Sosialisasi bagaimana memperlakukan saudara kita yang diduga potensial sebagai pasien Covid-19," kata dia. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Warga Tolak Kapal Pembawa Bocah Sakit Bersandar, Takut Corona hingga Bupati Minta Maaf
dan di Tribunnews.com Fakta Warga Tolak Kapal Pembawa Bocah Sakit Bersandar karena Takut Virus Corona, Bupati Minta Maaf