Jokowi Bedakan Mudik & Pulang Kampung, Sosiolog Khawatir Ada Gesekan Jika Kedua Istilah Diterapkan
Jokowi bedakan mudik dan pulang kampung, sosiolog UI khawatir perbedaan istilah tersebut timbulkan gesekan di masyarakat.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pernyataan Presiden Joko Widodo yang membedakan istilah mudik dan pulang kampung hingga saat ini masih menjadi sorotan publik.
Tak sedikit orang yang mulai angkat bicara mengenai peristiwa tersebut.
Salah satunya adalah Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo.
Imam menjelaskan, Presiden Jokowi melalui pernyataannya itu terlihat ingin membedakan antara dua konsep.
"Konsep pulang kampung sebab bukan karena Lebaran atau itu return migration biasa."
"Tetapi, jika sebab ingin kumpul-kumpul di Hari Raya Idul Fitri dengan keluarga itu return migration sebab Lebaran dan disebut mudik," ujar Imam saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/4/2020).
• Jokowi Sebut Mudik dan Pulang Kampung Beda Arti, Susi Pudjiastuti Beri Tanggapan Menggelitik
• Pengakuan Prabowo soal Perjuangan Jokowi untuk Kepentingan Rakyat, Beri Pujian, Ini Isi Pidatonya
• SISI-SISI Lain Belva Devara Setelah Kontroversi Mundur dari Stafsus Jokowi, Lihat Gaya Milenialnya!
Kemungkinan kedua, menurut Imam, yang ingin disasar oleh Presiden Jokowi adalah masyarakat yang punya pilihan untuk tidak mudik, tetapi tetap ingin ke kampung karena ingin bertemu keluarga.
Imam menambahkan, ada juga masyarakat yang harus pulang kampung karena sudah tidak memiliki pekerjaan di kota.
Mengingat masyarakat tersebut sudah tidak bisa menanggung biaya hidup di kota.
"Mereka ini ingin kembali ke kampung karena ketika di desa mungkin bisa hidup menumpang mertua atau orangtua."
"Sehingga memang harus pulang ke kampung, " kata dia.
• SISI-SISI Lain Belva Devara Setelah Kontroversi Mundur dari Stafsus Jokowi, Lihat Gaya Milenialnya!
• Najwa Ungkap Data Kemenhub Soal 1 Juta Orang Mudik Duluan, Jokowi: Bukan Mudik tapi Pulang Kampung
Namun demikian, Imam menekankan bahwa baik mereka yang punya pilihan untuk tidak mudik, maupun mereka yang ingin kembali ke kampung halaman sama-sama punya risiko menularkan Covid-19.
"Ya sama dampaknya kalau soal Covid-19."
"Tetapi punya konsekuensi yang berbeda, " lanjut dia.
Imam juga mengkhawatirkan ada potensi gesekan antara masyarakat dengan aparat keamanan saat perbedaan istilah ini diterapkan di lapangan.