Kriminal Marak, Menteri Yasonna: Stop Salahkan Napi Asimilasi, Hotman Paris: Rasionalnya di Mana?
Kriminal Marak, Menteri Yasonna: Stop Salahkan Napi Asimilasi, Hotman Paris: Rasionalnya di Mana?
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hotman Paris Hutapea bingung membaca berita yang isinya Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meminta masyarakat stop kambinghitamkan napi asimilasi, terkait maraknya kejahatan di tempat umum akhir-akhir ini.
Hotman Paris yang sudah puluhan tahun meniti karier di bidang hukum merasa kepalanya pusing baca artikel berita tersebut.
Begitulah. Di tengah pandemi Covid-19, kejahatan semakin merajarela di berbagai daerah.
Banyak kasus mengenai aksi kejahatan seperti pencurian, begal hingga penodongan.
Terlebih setelah ribuan napi mendapatkan program asimilasi, pembebasan bersyarat karena Covid-19.
Tak sedikit napi asimilasi yang kembali berulah.
Hal ini menjadi sorotan masyarakat.
• POPULER - Banyak Napi Asimilasi Kembali Berulah, Ari Wibowo Geram, Sentil Yasonna Laoly
• ICW Sebut Yasonna Laoly Banyak Buat Kontroversi: Tidak Bertentangan dengan Keadilan Jika Dicopot

Banyak yang menuntut pertanggungjawaban Yasonna Laoly.
Kebijakan mengenai program asimilasi ini memang mengundang pro dan kontra dari masyarakat.
Banyak yang khawatir jika para napi kembali melakukan tindak kejahatan setelah dibebaskan.
Kini kekhawatiran mereka terbukti.
Mengenai hal itu, Yasonna Laoly mengaku sudah menyiapkan sejumlah antisipasi atas dampak-dampak yang terjadi usai membebaskan narapidana termasuk jika kembali berulah.
"Sudah dong (disiapkan). Dimanapun ada residivisme, tapi yang sekarang ini sangat-sangat kecil sekali.
Yang dihebohkan setiap kejahatan yang ada, seolah dilakukan oleh napi asimilasi," kata Yasonna dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews.com, pada Kamis (23/4/2020).
Yasonna Laoly mengatakan banyak tindakan kejahatan yang disebut dilakukan oleh napi asimilasi, padahal kenyataannya tidak.
"Contoh hoax: Polisi yang mengejar begal bawa celurit di Jakarta Timur, disebut napi asimilasi yang baru ke luar, padahal sama sekali bukan!," lanjut Yasonna.
• Soal Wacana Yasonna Bebaskan Napi Koruptor, Jokowi Tegaskan Tak Pernah Membahasnya dalam Rapat
• Bentuk Tim Sparta, Kapolresta Solo Perintahkan Tembak di Tempat Napi Asimilasi yang Berulah Kembali
Yasonna Laoly lantas meminta jangan menjadikan napi asimilasi sebagai kambing hitam soal tingginya angka kejahatan.
"Ingat dalam kondisi ekonomi sulit seperti ini, pasti ada dampak kepada kejahatan, tapi jangan kambinghitamkan semua pada napi asimilasi.
Hitung saja presentase antara yang ke luar dan yang mengulang kembali," ujarnya.
Pantauan TribunJakarta.com pengacara kondang Hotman Paris mengomentari pernyataan Yasonna Laoly tersebut, di media sosial Instagramnnya yang telah terverifikasi.
Hotman Paris terlihat mengunggah tangkapan layar berita online.
Hotman Paris tampak kebingungan, dan menganggap pernyataan Yasonna Laoly tidak rasional.
"Aduh dasar rationale dimana?" tulis Hotman Paris.
Hotman Paris yang sudah bekerja selama 34 tahun di bidang hukum, tak mengerti maksud ucapan Yasonna Laoly yang menyebut maraknya kejahatan terjadi karena kesulitan ekonomi bukan karena ulah napi asimilasi.
"Hotman yang sudah 34 tahun praktek hukum ngak ngerti dia ngomong apa sih," tulis Hotman Paris.
Tak cuma mengunggah tangkapan layar berita online, Hotman Paris juga membagikan video saat ia tengah membaca artikel tersebut.
"Salam subuh dari rumah Hotman Paris, " ucap Hotman Paris.
"Berita berjudul 'Kejahatan Marak, Yasonna: Ekonomi Sulit, Jangan Salahkan Napi Asimilasi!'," imbuhnya.
• Kembali Berulah, Eks Napi Asimilasi Ditembak Mati, Sempat Todongkan Celurit & Melukai Polisi
Hotman Paris kemudian membacakan isi artikel berita tersebut.
Ia lalu mengaku sangat pusing saat membaca pernyataan Yasonna Laoly.
"Aduh hotman pusinnnngg baca ini!," tegas Hotman Paris.
Viral Video 2 Warga Tinggal Tulang Berbalut Kulit Minta Makan, Hotman Paris Sentil Gubernur Sumsel
Di media sosial Instagram viral sebuah video yang menguras air mata.
Di video tersebut tampak aparat TNI dan polisi masuk ke dalam rumah seorang warga.
Rumah yang diduga dihuni oleh dua orang tersebut jauh dari kata laik, tak ada perabotan bahkan pintu depan.
Di rumah berdinding batu bata itu hanya ada dipan besi reot tanpa kasur.
Di atas dipan lusuh tersebut tergeletak seorang pria yang tubuhnya hanya tinggal kulit berbalut tulang.
"Masuk saja pak lansung agak kurang mereka," ucap perekam video viral tersebut.
Anggota TNI dan polisi langsung menyerahkan bantuan berupa sembako.
Dalam narasi yang beredar di media sosial, warga tersebut langsung meminta makan ketika melihat kedatangan aparat.
"Bawa nasi enggak pa? kami lapar," ucapnya.
• Deretan Fakta Eks Napi Asimilasi Tewas Ditembak Polisi, Sempat Melawan, Lukai Polisi Pakai Celurit
Video yang menampakan kesesangaraan tersebut rupanya turut menggoyahkan batin pengacara kondang Hotman Paris.
Pantauan TribunJakarta.com, Hotman Paris mengunggah video tersebut, pada Rabu (22/4/2020).
Hotman Paris mempertanyakan mengapa para pengusaha ataupun warga setempat tak memberikan pertolongan.
Padahal di video tersebut, rumah yang dihuni dua orang bertubuh kurus kering itu berada di tengah pemukiman penduduk.
"Dearah mana ini? Pemda gimana?
Para pengusaha dan warga mampu agar di tolong?," tulis Hotman Paris.
Hotman Paris menduga mereka adalah warga Kecamatan Gelumbang, Muara Enin, Sumatera Selatan.
Pengacara ternama itu lantas menyentil Pemda dan Gubernur Sumsel, Herman Deru.
"Apa benar Kec Gelumbang di Muara Enim Sumatra Selatan??
Pengusaha dan perusahaan muara enim! Pak bupati?? Gubernur Sumatra selatan?" tulis Hotman Paris. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Yasonna Minta Napi Asimilasi Tak Disalahkan Soal Maraknya Kejahatan, Hotman Paris: Ngomong Apa Sih
dan di Tribunnews Kejahatan Merajalela, Yasonna Laoly Minta Napi Asimilasi Tak Disalahkan, Hotman Paris: Aduh Pusing!