PDP Bayi 3 Bulan Meninggal, Ibu Bantah Anak Terinfeksi Corona, Masih Pakai Pampers saat Dimakamkan
Ibu sesalkan bayinya yang baru berusia 3 bulan ini dimakamkan masih memakai baju dan pampers.
Editor: ninda iswara
Dugaan Sulfiah terinfeksi virus corona dibantah oleh La Nguna. Ia mengatakan kondisinya dan seluruh anggota keluarganya masih sehat.
Termasuk neneknya yang sudah berusia 80 tahun.
Sang nenek masih sehat walaupun sempat menggendong Sulfiah yang sakit.
“Saya punya nenek masih ada, 80 tahun. Waktu pertama anak saya sakit, nenek saya gendong cucu buyutnya, alhamdulillah sehat-sehat sampai sekarang," kata La Nguna.
La Nguna mengaku ia dan keluarganya sudah ikhlas dengan kematian anak ketiganya.

Namun ia menyesalkan jenazah anaknya dimakamkan dengan pakaian dan pampers yang masih digunakan.
“Meninggalnya Sulfiah, (saya) sudah ikhlas, hanya saya sesalkan (dia) dikuburkan masih dengan pakaiannya, dan masih menggunakan pampersnya. Saya masih kepikiran yang itu,” kata La Nguna, kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).
La Nguna mengaku dirinya sendiri yang mengurus jenazah anaknya dan membawa pulang untuk dimakamkan.
Hingga Sulfiah dimakamkan, tidak ada tetangga yang datang karena orang sekitar rumahnya takut.
“Perasaan saya masih terbayang-bayang, (Sulfiah) dibungkus plastik dan tidak dikasih mandi, saya tangani sendiri, saya merasa ada beban."
"Saya trauma dengan rumah sakit, saya kira mereka mau obati anak saya. Menyesal saya pergi ke rumah sakit, mending di rumah di sini saja, “ kata La Nguna.
Perawat jaga jarak karena tak ada APD

Direktur RSUD Kabupaten Buteng, Karyadi, mengatakan bayi Sulfiah merupakan rujukan dari Puskesmas Mawasangka.
Bayi tiga bulan itu didiagnosis mengalami penurunan kesadaran karena pneumonia berat.
“Akhirnya dilakukan nasogatrik tube dengan memasukan selang melalui lubang hidung untuk pemberian cairan. Kemudian dipasang saturasi oksigen 50 persen,” kata Karyadi dalam konferensi persnya, Kamis (9/4/2020).